Metode Janbu Analisis Kestabilan Bendungan Tipe Urugan Embankment

11 dalam atau pusat rotasi yang diandalkan berada dekat puncak lereng. Faktor keamanan yang didapat dari cara Bishop ini lebih besar dari yang didapat dengan cara Fellenius.

2.2.3 Metode Janbu

- Metode ini digunakan untuk menganalisis lereng yang bidang longsornya tidak berbentuk busur lingkaran. - Bidang longsor pada analisis metode janbu ditentukan berdasarkan zona lemah yang terdapat pada massa batuan atau tanah. - Cara lain yaitu dengan mengasumsikan suatu faktor keamanan tertentu yang tidak terlalu rendah. Kemudian melakukan perhitungan beberapa kali untuk mendapatkan bidang longsor yang memiliki faktor keamanan terendah. Metode Janbu, untuk tanah berbutir kasar : Qp = Ap c . Nc’ + q’ . Nq’ 16 Dimana : c = kohesi tanah kNm 2 Nc’, Nq’ = faktor daya dukung ujung tiang berdasarkan tabel Janbu untuk memudahkan mencari Nc’ dan Nq’ dapat menggunakan grafik pada Gambar 6. Janbu 1945 dalam Baker 1978 mengembangkan suatu cara analisa kemantapan lereng yang dapat diterapkan untuk semua bentuk bidang longsor Gambar 7 dan 8 Gambar 6. Faktor daya dukung izin dengan sudut geser dalam. 12 Gambar 7. Analisa kemantapan lereng Janbu. Gambar 8. Sistem gaya pada suatu elemen menurut cara Janbu. Keadaan keseimbangan untuk setiap elemen dan seluruh massa yang longsor mengikuti persamaan di bawah ini: Ʃ S sin α + N cos α = Ʃ ∆ W, dimana Ʃ ∆ T = 0 17 Ʃ -S cos α + N sin α = -Q dimana Ʃ ∆ E + Q = 0 18 Kriteria kemantapan lereng menggunakan rumus yang terakhir. Berdasarkan kriteria keruntuhan Coloumb, faktor keamanan dapat dikutip dengan rumus : 19 Dimana : α = cos 2 α 1 + tan α tan ƟF 13 Dari kondisi momen keseimbangan diperoleh : T = - tan α E EX = ~ Keadaan keseimbangan setiap potongan menghasilkan : T x = - tan α t − Cara perhitungan : Pada rumus yang dipakai terdapat besaran t yang tidak diketahui apabila kondisi tegangan tidak diketahui. Meskipun demikian dengan membuat asumsi kedudukan gaya yang bekerja, harga yang cukup teliti dari Tx dapat diperoleh dari rumus. Harga T o dan F o dihitung untuk kondisi t = 0 , dari harga T o dapat diperoleh d T o dx dan apabila disubtitusi ke rumus akan diperoleh harga TI dan FI dan harga seterusnya.

2.3 Gempa Bumi