Lokasi P10 Lokasi P12 Lokasi P30

41 dasar 50 Gambar 38. Pemilihan ketiga lokasi P10,P12 dan P30 dikarenakan lokasi – lokasi tersebut memiliki nilai SPT yang rendah 10.

4.2 Analisis Kestabilan Bendungan

4.2.1 Lokasi P10

- Hasil gambar potongan bendungan menggunakan program AutoCad 2010 Gambar 39. Gambar 39. Potongan melintang bendungan pada lokasi P 10. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan program Geo Studio 2007 Gambar 40. Gambar 40. Hasil pemodelan pada Geo Studio. - Hasil pemodelan menggunakan SIGMAW Gambar 41. Gambar 41. Hasil pemodelan SIGMAW pada lokasi P 10. 42 - Hasil analisis bendungan menggunakan SIGMAW berupa gradasi warna. Warna putih menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling besar, sedangkan warna biru menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling kecil Gambar 42. Legenda : Gambar 42. Hasil analisa SIGMAW pada lokasi P 10. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan SLOPEW Gambar 43. Gambar 43. Hasil pemodelan SLOPEW pada lokasi P 10. 43 - Hasil analisis bendungan menggunakan SLOPEW, safety factor pada lokasi P10 sebesar 3,816 Gambar 44. Gambar 44. Hasil analisis SLOPEW pada lokasi P 10.

4.2.2 Lokasi P12

- Hasil gambar potongan bendungan menggunakan program AutoCad 2010 Gambar 45. Gambar 45. Potongan melintang bendungan pada lokasi P 12. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan program Geo Studio 2007 Gambar 46. Gambar 46. Hasil pemodelan pada Geo Studio. 44 - Hasil pemodelan menggunakan SIGMAW Gambar 47. - Hasil analisis bendungan menggunakan SIGMAW berupa gradasi warna. Warna putih menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling besar, sedangkan warna biru menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling kecil Gambar 48. Legenda : Gambar 48. Hasil analisis SIGMAW pada lokasi P 12. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan SLOPEW Gambar 49. - Hasil analisis bendungan menggunakan SLOPEW, safety factor pada lokasi P 12 sebesar 3,124 Gambar 50. Gambar 47. Hasil pemodelan SIGMAW pada lokasi P 12. 45 Gambar 49. Hasil pemodelan SLOPEW pada lokasi P 12. Gambar 50. Hasil analisis SLOPEW pada lokasi P 12. 46

4.2.3 Lokasi P30

- Hasil gambar potongan bendungan menggunakan program AutoCad 2010 Gambar 51. Gambar 51. Potongan melintang bendungan pada lokasi P 30. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan program Geo Studio 2007 Gambar 52 Gambar 52. Hasil pemodelan pada Geo Studio. - Hasil pemodelan menggunakan SIGMAW Gambar 53. Gambar 53. Hasil pemodelan SIGMAW pada lokasi P 30. - Hasil analisis bendungan menggunakan SIGMAW berupa gradasi warna. Warna putih menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling besar, sedangkan warna biru menunjukan bagian bendungan yang mengalami tegangan paling kecil Gambar 54. 47 Legenda : Gambar 54. Hasil analisis SIGMAW pada lokasi P 30. - Hasil pemodelan bendungan menggunakan SLOPEW Gambar 55. Gambar 55. Hasil pemodelan SLOPEW pada lokasi P 30. - Hasil analisis bendungan menggunakan SLOPEW, safety factor pada lokasi P30 sebesar 3,768 Gambar 56. 48 Gambar 56. Hasil analisis SLOPEW pada lokasi P 30.

4.3 Analisis Kestabilan Bendungan Dengan Beban Gempa