dan tujuan yang dimaksud dalam poster yang sedang berkomunikasi itu adalah dalam jangka waktu panjang.
Sedangkan dalam semiotika signifikasi merupakan suatu bentuk analisa dimana poster tersebut memberikan tekanan pada pemahaman sebagai bagian dari
proses semiosis, yang terpenting dalam semiotika signifikasi ini adalah interpretant. Pada poster yang dikaji dari segi semiotika signifikasi ini biasanya
pada poster yang bersifat persuasif. Sehingga pembuat poster sangat memperhitungkan dampak komunikasi periklanan yang direncanakan. Dalam hal
ini bisa disebut sebagai gethok tular, dimana dalam proses pengiklanan ini yang diharapkan dalam iklan adalah proses semiotik yang berjalan terus.
Jadi dalam menganalisa sebuah poster tidak hanya gambar yang digunakan, analisa ini membutuhkan lambang dan ikon untuk diinterpretasikan.
Bahasa memang menjadi alat dalam analisa ini tetapi yang terpenting adalah keseluruhan yang terdapat di dalam poster, mulai dari gambar, warna, dan bahasa.
C. Sekilas Tentang HIVAIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala-gejala penyakit yang didapat dikarenakan menurunnya
kekebalan imunitas tubuh seseorang. Penyakit AIDS ini disebabkan karena virus HIV Human Immunodeficiency Virus. Seseorang yang terjangkit HIV ini untuk
jangka waktu tertentu 5-10 tahun masih nampak sehat walafiat, namun barulah penyakit AIDS yang sesungguhnya muncul yang pada gilirannya berakhir pada
kematian.
Pada tahun 1980 di kota San Francisco, Amerika Serikat para dokter dikejutkan oleh temuan penyakit yang belum pernah dikenal sebelumnya, yang
hanya terdapat pada kaum homoseksual.
45
Penyakit AIDS kemudian melalui kaum homeseksual yang berfungsi ganda bisexsual menulari perempaun-
perempuan pelacur, dari sini menulari lagi para pelanggannya laki-laki normal, kemudian menulari lagi laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan
perzinahan seks bebas, perselingkuhan dan pelacuran, dari sini pula lah kemudian menulari ibu-ibu rumah tangga dan bayi-bayi yang dikandungnya.
Di Indonesia penyebaran penyakit ini terjadi pada tahun 1987, dengan kecepatan 1 menit 5 orang tertular.
46
Penularannya dikarenakan teknologi transportasi yang canggih, yang memungkinkan orang berpindah dari satu tempat
ke tempat lain. Penyakit HIVAIDS adalah penyakit kelamin namun penularannya dapat pula melalui trasfusi darah, jarum suntik yang tercemar pada pecandu
narkotika, bayi dalam kandungan melalui tali pusat ibu dan lainnya sehingga orang yang tidak “nakal” pun dapat tertular penyakit ini.
Pencegahan adalah yang paling baik yaitu tidak melakukan perzinahan dan tidak mengkonsumsi NAZA Narkotika, Alkohol, dan Zat akditif. Karena
sebenarnya antara NAZA dan HIVAIDS mempunyai keterkaitan erat. penyakit ini sampai sekarang belum ditemukan obatnya, namun saat ini pemerintah tengah
mengembangkan obat ARV Anti-Retro Virus yaitu anti virus HIV. Tetapi, tidak bisa menuntaskan; hanya bisa menekan perkembangbiakan virus. Penderita yang
mengonsumsi obat ini akan mengalami penurunan kadar virus HIV dalam
45
Dadang Hawari, Global Effect HIVAIDS Dimensi Psikoreligi, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006, h. 2.
46
Ibid. , h. 3.
darahnya, namun darahnya tetap mengandung HIV. Harga obat ini mahal. Sejauh ini masih mendapat subsidi pemerintah, namun bisa saja apabila semakin banyak
ODHA akan membuat pemerintah susah dalam pengadaan obat dan mulai menetapkan tarif pada obat ARV, walaupun sejauh ini obat masih diberikan
secara gratis. Namun tidak semua orang dapat diberi obat ini, harus memenuhi kriteria
tertentu. Setelah dites kadar daya tahan tubuhnya, kalau muncul gejala ke AIDS, akan diberikan. Obat ini harus diminum seumur hidup, tidak boleh putus. Kalau
putus atau berhenti mengonsumsinya, virusnya akan lebih ganas dan makin banyak.
Orang dengan HIVAIDS ODHA tampak sehat, ODHA yang menulari dan ditulari tidak dapat merasakan penyakit ini. Penyebarannya sembunyi-
sembunyi, tahu-tahu kita dapati orang itu sudah memasuki fase AIDS seperti badan mengurus, mencret-mencret dan lama sembuh, batuk kronis, jamur
dimulutnya. Baru sadar, orang tersebut terinfeksi HIVAIDS. Kepala Divisi Komunikasi Informasi Edukasi KIE dan Advokasi
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia PKBI Andrianus Tanjung di Jakarta Kamis 128 total orang yang terkena HIVAIDS hingga 30 Juni 2004
sebanyak 4.389 dan yang menjadi korban kebanyakan adalah generasi muda. Kecenderungan generasi muda rentan terjerumus perilaku menyimpang
seperti seperti seks bebas, perlu dikhawatirkan. Ketika remaja memasuki masa remaja dan mulai mengenal istilah pacaran, hal yang perlu diwaspadai jika
muncul keinginan untuk menyalurkan hasrat seksual bersama pacar. Apabila
keinginan untuk berhubungan intim ditolak pacar, maka hasrat yang tak terpenuhi itu mungkin dialihkan ke PSK pekerja seks komersil.
Penanggulangan dan pencegahan HIVAIDS sebaiknya di titik beratkan pada generasi muda karena pada masa remaja emosi remaja terbilang labil. Media
massa juga diharapkan turut berperan aktif dalam penanggulangan penyakit ini, dimana media sebaiknya menyajikan informasi dengan mengikuti norma, etika
yang berlaku dan teliti dengan informasi yang disampaikan sehingga kedepannya diharapkan penyebaran virus ini dapat menurun hingga tidak ada lagi orang yang
terkena penyakit mematikan ini.
BAB III GAMBARAN UMUM POSTER YAYASAN PELITA ILMU
TENTANG HIVAIDS DAN YPI
A. Latar Belakang Pembuatan Poster
HIVAIDS merupakan penyakit yang biasanya menular melalui hubungan intim yang tidak sehat, ada yang mengatakan penyakit kelamin yang dapat
menyerang siapa saja. Penyakit HIVAIDS menular dengan sangat cepat, semakin hari semakin banyak saja korban yang terjangkit virus yang mematikan ini.
Peningkatan ODHA Orang dengan HIVAIDS dikarenakan kurangnya media atau informasi tentang HIVAIDS, kurangnya kewaspadaan atau kepedulian
tentang HIVAIDS terutama dikalangan remaja. Sebenarnya apabila dari dini anak atau remaja diberikan pengetahuan yang luas tentang HIVAIDS, mulai dari apa
itu HIVAIDS, bagaimana proses penyebarannya, dampak yang diterima serta bagaimana agama sendiri memandangnya. Setidaknya ODHA Orang Dengan
HIVAIDS akan mengalami penurunan dan anak bisa atau remaja bisa menjaga dirinya sendiri.
Pemerintah, yayasan atau lembaga-lembaga, serta masyarakat yang peduli dengan penyakit mematikan ini, secara terus menerus dan bersama-sama
melakukan kampanye bahaya HIVAIDS. Media yang digunakan pun bermacam- macam. Mulai dari media cetak dan media elektronik dan penyuluhan di berbagai
tempat yang membutuhkan informasi tentang HIVAIDS.