67
BAB IV AKIBAT HUKUM BAGI PEMEGANG AKTA CATATAN SIPIL YANG
DIKELUARKAN OLEH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
A.  Perlindungan  dan  Pengakuan  Status  Pribadi  Terhadap  Pemegang  Akta Catatan Sipil
Salah  satu  dasar  pertimbangan  Undang-undang  Nomor  23  tahun  2006 tentang  Administrasi  Kependudukan  diberlakukan  adalah  untuk  memberikan
perlindungan dan pengakuan terhadap status pribadi dan status hukum atas setiap peristiwa  kependudukan  dan  peristiwa  penting  yang  dialami  oleh  penduduk
Indonesia.  Peristiwa  kependudukan  menurut  Undang-undang  Administrasi Kependudukan,  kejadian  yang  dialami  penduduk  yang  harus  dilaporkan  karena
membawa  akibat  terhadap  penerbitan  atau  perubahan  KK,  KTP  danatau  surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat serta
status  tinggal  terbatas menjadi  tinggal  tetap. Sedangkan peristiwa penting adalah kejadian  yang  dialami  oleh  seseorang  meliputi  kelahiran,  kematian,  lahir  mati,
perkawinan,  perceraian,  pengakuan  anak,  pengesahan  anak,  pengangkatan  anak, perubahan nama dan perubahan status  kewarganegaraan.  Dan semua itu tertuang
dalam  daftar  suatu  buku  yang  disebut  buku  register  untuk  kemudian  diterbitkan dalam bentuk akta pencatatan sipil.
Dengan demikian bahwa Akta Catatan Sipil tersebut merupakan hal  yang sangat menentukan akan kebenaran dari suatu permasalahan apabila diperkarakan.
Dan dalam lingkungan internasional Akta Catatan Sipil mendapat pengakuan yang sah.
Universitas Sumatera Utara
Kita akan mengalami kegagalan untuk mendapatkan sesuatu, hanya karena tidak  dapat  menunjukkan  bukti-bukti  yang  autentik  tentang  identitas  pribadi.
Seorang  anak,  hendak  memasuki  sekolah  pada  suatu  perguruan  tinggi  di  dalam maupun  diluar  negeri  yang  diselenggarakan  oleh  badan-badan  sosial  dan
pemerintah,  sedangkan  salah  satu  persyaratan  untuk  mendaftarkan  diri  diminta agar  para  peserta  dapat  memberikan  atau  memperlihatkan  akta  kelahirannya.
Apabila  anak  tersebut  tidak  dapat  memperlihatkan  akta  lahirnya,  akibatnya  anak itu akan mengalami  kegagalan,  yakni  tidak dapat  diterima pada perguruan tinggi
yang  ditujunya. Begitu juga dalam keluarga, akta kelahiran dan  akta perkawinan mempunyai  aspek  hukum  untuk  digunakan  sebagai  bukti  jika  dalam  keluarga
terjadi  peristiwa  kematian.
43
Misalnya  seorang  yang  bernama  Amir  meninggal dunia,  dengan  meninggalkan  seorang  istri  dan  tiga  orang  anaknya,  yang  akan
tampil  secara  bersama-sama  sebagai  ahli  waris  dari  si  Amir  yang  meninggal. Bagaimanakah caranya untuk membuktikan bahwa ahli waris tersebut adalah istri
yang  sah  dari  si  Amir  sebagai  suaminya  yang  telah  meninggal  dunia.  Demikian pula  bagaimana  caranya  untuk  membuktikan  bahwa  ketiga  anak  itu  betul-betul
anak kandung yang sah? Dalam  hal  ini,  tidak  akan  timbul  kesulitan  apabila  telah  memiliki  bukti
autentik berupa akta perkawinan dan akta kelahiran yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Dengan kata lain, dapatlah dijelaskan bahwa dengan akta perkawinan,
maka istri yang ditinggalkan oleh suaminya tadi mempunyai suatu pegangan alat bukti yang menunjukkan bahwa dia benar-benar sebagai janda dari si Amir yang
43
Victor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, Aspek Hukum Akta Catatan Sipil di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika, 1991, hal 3.
Universitas Sumatera Utara
telah  meninggal  dunia.  Demikian  pula  ketiga  anak  kandung  tersebut,  dengan memiliki  akta  kelahiran,  mempunyai  suatu  pegangan  alat  bukti  yang
menunjukkan  mereka  memang  benar  anak  kandung  dari  ayah  bernama  si  Amir yang telah meninggal dunia.
Disamping  itu  masih  banyak  lagi  akibat  hukum  yang  timbul  ataupun ditimbulkan  dari  pemilikan  Akta  Catatan  Sipil,  misalnya  seorang  perempuan
semula  kewarganegaraan  asing  akan  memperoleh  kemudahan  jika  menikah dengan  seorang  pria  kelahiran  kewarganegaraan  Indonesia.  Demikian  pula
seorang  anak  yang  semula  berwarga  negara  asing,  akan  menjadi  warga  Negara Indonesia, apabila ia dalam batas umur tertentu kemudian diakui anak oleh orang
yang  berwarga  Negara  Indonesia.  Banyak  lagi  hubungan  hukum  perdata  yang timbul  sebagai  akibat  dilaksanakannya  perbuatan  hukum  tertentu  di  Kantor
Catatan  Sipil,  mulai  dari  pengakuan  anak,  hingga  dibidang  pewarisan  dan kewarganegaraan.
Mengenai  akta  pengakuan  anak  ataupun  akta  pengesahan  anak,  pada dasarnya  lebih  ditujukan  untuk  maksud  menciptakan  hubungan  hukum  perdata
anak  yang  diakui  lebih  merupakan  semacam  pernyataan  bahwa  anak  itu  telah disahkan menjadi anak yang sah, dalam pengertian hukum.
Aspek  hukum  dari  pencatatan  sipil  adalah  untuk  memperoleh  suatu kepastian hukum yang sebesar-besarnya tentang peristiwa-peristiwa pribadi dalam
hal peristiwa kelahiran, perkawinan, kematian, perceraian dan pengangkatan anak serta pergantian nama. Segala peristiwa itu dicatat, karena sebagai sumber adanya
kepastian  hukum.  Sebagai  akibat  adanya  kelahiran,  akan  menimbulkan  hak  dan
Universitas Sumatera Utara
kewajiban orang tua terhadap anak dan sebaliknya. Sedangkan dalam perkawinan akan  timbul  hak  dan  kewajiban  suami  istri,  demikian  pula  apabila  terjadi
perceraian.  Di  mata  hukum  kematian  mempunyai  akibat  yang  sangat  luas  pula untuk suatu peristiwa hukum.
Dapat  disimpulkan  bahwa  setiap  peristiwa  penting  yang  terjadi  dalam keluarga perlu didaftarkan pada  Lembaga Catatan Sipil  guna mendapatkan suatu
akta  dan  peristiwa-peristiwa  tersebut  didukung  oleh  bukti-bukti  yang  autentik, oleh karena itu semua Akta Catatan Sipil mempunyai kedudukan yang sempurna,
yang  mutlak  kebenarannya  di  depan  hakim  dan  data  yang  tertulis  di  dalam  akta tersebut  tidak  boleh  diragukan  lagi,  sebelum  adanya  keputusan  hakim  yang
menyebutkan  bahwa  data  itu  palsu  atau  dipalsukan,  maka  semua  data  dan informasi  yang  tertuang  termuat  dalam  akta  dimaksud  harus  diselidiki  terlebih
dahulu.
B.  Menentukan  Status  Hukum  Setiap  Peristiwa  Kependudukan  Kepada Pemegang Akta Catatan Sipil.