Koefisien Determinasi R Bahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama H1

Hd : b1, b2, b3 = 0 Operating leverage, financial leverage, compound leverage secara simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap risiko sistematik. Berikut ini merupakan hasil dari uji F : Tabel 4.7 ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression ,371 3 ,124 3,870 ,014 b Residual 1,631 51 ,032 Total 2,002 54 a. Dependent Variable: BETA b. Predictors: Constant, DCL, DFL, DOL Sumber : Data diolah Berdasarkan data tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa model persamaan ini memiliki nilai F hitung 3.870 dan dengan tingkat signifikansi 0.014. Karena tingkat signifikansi pada tabel 4.6 lebih kec il dari α = 0.05, berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel operating leverage DOL, financial leverage DFL dan compound leverage DCL dalam penelitian ini secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap variabel risiko sistematik Beta. Dengan demikian berarti hipotesis 4 ditolak dan hipotesis d diterima.

3. Koefisien Determinasi R

2 Uji Koefisien Determinasi R² untuk mengetahui kesesuaian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. Nilai R 2 besarnya antara 0 sampai dengan 1 0 R 2 1 75 koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas. Apabila R 2 mendekati 1 berarti variabel bebas semakin berpengaruh terhadap variabel tidak bebas Ghozali, 2006. Dalam penelitian ini hasil nilai R-square dari regresi digunakan untuk mengetahui besarnya risiko sistematik Beta dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Tabel 4.8 Model Summary b Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,431 a ,185 ,138 ,17882645 1,848 a. Predictors: Constant, DCL, DFL, DOL b. Dependent Variable: BETA Sumber: Data diolah Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan melihat nilai R-square sebesar 0.185. Hal ini berati bahwa 18,5 variabel dependen yaitu risiko sistematik Beta dapat dijelaskan oleh 3 variabel independen yaitu operating leverage DOL, financial leverage DFL dan compound leverage DCL. Sedangkan sisanya sebesar 81,5 risiko sistematik dijelaskan oleh variabel atau faktor- faktor lainnya.

E. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel operating leverage DOL dan compound leverage DCL memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap risiko sistematik Beta. Semenatara variabel financial 76 leverage DFL tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematik Beta. Berdasarkan hasil secara simultan, dimana memiliki nilai F hitung 3.870 dan dengan tingkat signifikansi 0.014. Karena tingkat signifikansi 0.014 α 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel operating leverage DOL, financial leverage DFL dan compound leverage DCL dalam penelitian ini secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel risiko sistematik Beta.

1. Bahasan Hasil Pengujian Hipotesis Pertama H1

Dari hasil pengujian hipotesis yang pertama, menunjukkan bahwa operating leverage DOL memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko sistematik Beta. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maulidia 2012 yang menyatakan bahwa operating leverage berpengaruh terhadap risiko sitematik. Tetapi hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2014, Akbari dan Mohammadi 2013, Putri et. all 2012 serta Alaghi 2012 dimana meraka menyatakan bahwa operating leverage tidak memiliki pengaruh terhadap risiko sistematik.

2. Bahasan Hasil Pengujian Hipotesis Kedua H2