JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi investor yang ingin
menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja benchmark dalam
memilih portofolio saham yang halal.
2. Astra Agro Lestari Tbk AALI
Astra Agro Lestari Tbk AALI merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan yaitu, kelapa
sawit. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 3 Oktober 1988. Kantor pusat AALI berlokasi di Jl. Pulo Ayang Raya Blok OR No. 1 Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta. Perusahaan ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia
yang telah memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam dan luar negeri. Perusahaan ini memperluas cakupan bisnisnya dengan merangkul induk
perusahaannya yakni PT Astra International Tbk yang memutuskan untuk menciptakan bisnis baru di sektor perkebunan singkong dan karet. Di
samping itu, karena bisnis kelapa sawit terlihat sangat menjanjikan di pasaran membuat AALI mencoba peruntungan untuk lebih fokus dalam
pengembangan bisnis kelapa sawit. Sejak Desember 1997, perusahaan ini telah berhasil masuk dalam daftar
saham di Bursa Efek Jakarta. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap perkembangan kelapa sawit Indonesia, AAIL ke depannya
55
diharapkan bisa menjaga eksistensinya sebagai perusahaan sektor perkebunan yang paling produktif dan inovatif di dunia.
3. Vale Indonesia Tbk INCO
Vale Indonesia Tbk dahulu International Nickel Indonesia Tbk INCO didirikan tanggal 25 Juli 1968 dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1978. Kantor pusat INCO terletak di Plaza Bapindo, Citibank Tower, Lantai 22, Jln. Jend. Sudirman Kav. 54-55,
Jakarta 12190. Pabrik INCO berlokasi di Sorowako, Sulawesi Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
INCO adalah dalam eksplorasi dan penambangan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran nikel beserta produk mineral
terkait lainnya. Saat ini, INCO menambang bijih nikel dan memprosesnya menjadi nikel dalam matte produk yang digunakan dalam pembuatan nikel
rafinasi dengan penambangan dan pengolahan terpadu di Sorowako – Sulawesi. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI sejak
tanggal 4 april 1990.
4. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP