Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat 11 sampel perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index pada tahun 2010-2014 awalnya berjumlah
30 perusahaan, yaitu :
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel
NO. KODE NAMA EMITEN
1 AALI
Astra Argo Lestari Tbk 2
INCO International Nickel Indonesia Tbk
3 INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk 4
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
5 KLBF
Kalbe Farma Tbk 6
LPKR Lippo Karawaci Tbk
7 LSIP
PP London Sumatera Tbk 8
SMGR Semen Gresik Persero Tbk
9 TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk 10
UNTR United Tractors Tbk
11 UNVR
Unilever Indonesia Tbk
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Sekunder
Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan dan historical harga saham perusahaan 2010-2014 yang dipublikasikan. Data
laporan keuangan diperoleh dari publikasi BEI lalu historical harga saham diperoleh dari finance.yahoo.com dan www.duniainvestasi.com periode data
penelitian mencakup data periode 2010-2014 dipandang cukup mewakili untuk melakukan penelitian ini.
40
2. Kepustakaan
Metode pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan membaca dan memahami literatur yang besumber dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel, skripsi,
dan buku sehingga mendapatkan dasar-dasar teori yang mendukung
penelitian ini.. D.
Operasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen Y dan variabel independen X. Berikut akan diuraikan definisi dan
cara penngukuran dari masing-masing variabel. 1.
Variabel Dependen Y
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 4. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu risiko sistematik. Risiko
sisitematik dalam penelitian ini bisa dilambangkan dengan beta saham β.
Beta saham dihitung dengan menggunakan Model indeks tunggal Single Index Model. Persamaan regresi yang digunakan untuk mendapatkan
koefisien regresi return saham terhadap return pasar Jogiyanto, 2003 adalah sebagai berikut :
41
Dimana: R
it
= return saham perusahaan i pada periode ke t α
i
= intersep dari regresi untuk masing-masing perusahaan i β
it
= beta untuk masing-masing perusahaan i R
mt
= return indeks pasar pada periode t e
= kesalahan residu untuk persamaan regresi perusahaan i pada periode ke t.
Model ini berasumsi bahwa return saham berkorelasi dengan perubahan return pasar, dan untuk mengukur korelasi tersebut bisa dilakukan dengan
menghubungkan return saham individual R
it
dengan return indeks pasar R
mt
. Tingkat return saham ini dihitung dengan rumus berikut:
Di mana: R
t
= Return saham pada akhir bulan ke t P
t
= Clossing price pada akhir bulan ke t P
t-1
= Clossing price pada akhir bulan sebelumnya t-1 Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat tergantung
pada investor dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh
R
it
= αi + β
it
R
mt
+ e
Ri
t
= P
t
– P
t-1
P
t-1
42
dalam perubahan harga saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor terhadap prospek perusahaan.
Untuk menghitung return pasar market return pada periode ke-t sebagai berikut:
Dimana: R
mt
= Return pasar pada akhir bulan ke t P
mt
= Clossing price pasar pada akhir bulan ke t P
mt-1
= Clossing price pasar pada akhir bulan sebelumnya t-1
Sehingga dapat disimpulkan rumus mencari beta dengan metode indeks tunggal adalah sebagai berikut:
Dimana: β = Beta
n = Periode Jumlah data
Rmt = Return Pasar Rit = Return Sekuritas
R
mt
= P
mt
– P
mt-1
P
mt-1
β = [n
. ΣR
mt
. R
it
] – ΣR
mt
. ΣR
it
[n . ΣR
mt 2
] – ΣR
mt 2
43
Perubahan Sales
2. Variabel Independen