Data Sekunder Kepustakaan Pengaruh Operating Leverage, Financial Leverage, dan Compound Leverage Terhadap Risiko Sistematik

Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat 11 sampel perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index pada tahun 2010-2014 awalnya berjumlah 30 perusahaan, yaitu : Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Dijadikan Sampel NO. KODE NAMA EMITEN 1 AALI Astra Argo Lestari Tbk 2 INCO International Nickel Indonesia Tbk 3 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 4 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 5 KLBF Kalbe Farma Tbk 6 LPKR Lippo Karawaci Tbk 7 LSIP PP London Sumatera Tbk 8 SMGR Semen Gresik Persero Tbk 9 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 10 UNTR United Tractors Tbk 11 UNVR Unilever Indonesia Tbk

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Penelitian ini mengambil data sekunder berupa laporan keuangan dan historical harga saham perusahaan 2010-2014 yang dipublikasikan. Data laporan keuangan diperoleh dari publikasi BEI lalu historical harga saham diperoleh dari finance.yahoo.com dan www.duniainvestasi.com periode data penelitian mencakup data periode 2010-2014 dipandang cukup mewakili untuk melakukan penelitian ini. 40

2. Kepustakaan

Metode pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan membaca dan memahami literatur yang besumber dari jurnal-jurnal ilmiah, artikel, skripsi, dan buku sehingga mendapatkan dasar-dasar teori yang mendukung penelitian ini.. D. Operasional Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen Y dan variabel independen X. Berikut akan diuraikan definisi dan cara penngukuran dari masing-masing variabel. 1. Variabel Dependen Y Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 4. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu risiko sistematik. Risiko sisitematik dalam penelitian ini bisa dilambangkan dengan beta saham β. Beta saham dihitung dengan menggunakan Model indeks tunggal Single Index Model. Persamaan regresi yang digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi return saham terhadap return pasar Jogiyanto, 2003 adalah sebagai berikut : 41 Dimana: R it = return saham perusahaan i pada periode ke t α i = intersep dari regresi untuk masing-masing perusahaan i β it = beta untuk masing-masing perusahaan i R mt = return indeks pasar pada periode t e = kesalahan residu untuk persamaan regresi perusahaan i pada periode ke t. Model ini berasumsi bahwa return saham berkorelasi dengan perubahan return pasar, dan untuk mengukur korelasi tersebut bisa dilakukan dengan menghubungkan return saham individual R it dengan return indeks pasar R mt . Tingkat return saham ini dihitung dengan rumus berikut: Di mana: R t = Return saham pada akhir bulan ke t P t = Clossing price pada akhir bulan ke t P t-1 = Clossing price pada akhir bulan sebelumnya t-1 Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat tergantung pada investor dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh R it = αi + β it R mt + e Ri t = P t – P t-1 P t-1 42 dalam perubahan harga saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor terhadap prospek perusahaan. Untuk menghitung return pasar market return pada periode ke-t sebagai berikut: Dimana: R mt = Return pasar pada akhir bulan ke t P mt = Clossing price pasar pada akhir bulan ke t P mt-1 = Clossing price pasar pada akhir bulan sebelumnya t-1 Sehingga dapat disimpulkan rumus mencari beta dengan metode indeks tunggal adalah sebagai berikut: Dimana: β = Beta n = Periode Jumlah data Rmt = Return Pasar Rit = Return Sekuritas R mt = P mt – P mt-1 P mt-1 β = [n . ΣR mt . R it ] – ΣR mt . ΣR it [n . ΣR mt 2 ] – ΣR mt 2 43 Perubahan Sales

2. Variabel Independen