diasumsikan nilai variabel independen yang lain constant, maka risiko sistematik Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.022.
3 Compound leverage X3 memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar 0.009. apabila nilai compound leverage X3 turun satu satuan
dan jika diasumsikan nilai variabel independen yang lain constant, maka risiko sistematik Y akan mengalami penurunan sebesar 0.013.
D. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi
1. Uji Secara Parsial Uji t
Pengujian parsial regresi Uji t dimaksudkan untuk melihat apakah variabel bebas independen secara individu mempunyai pengaruh terhadap
variabel tidak bebas dependen dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Pada penelitian ini uji statistik t digunakan untuk menguji hipotesis
pertama sampai dengan hipotesis ketiga. Dari hasil pengujian analisis regresi sebagaimana pada lampiran diketahui nilai t hitung sebagai berikut :
Tabel 4.6 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
,181 ,030
6,094 ,000 Operating
Leverage ,022
,009 ,333
2,474 ,017 ,880
1,136 Financial
Leverage ,013
,010 ,174
1,295 ,201 ,888
1,126 Compound
Leverage -,009
,005 -,256 -2,014 ,049
,989 1,011
b. Dependent Variable: Risiko Sistematik BETA Sumber: Data diolah
71
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji t, diperoleh bahwa variabel operating leverage DOL dan financial leverage DFL memiliki koefisien regresi
dengan arah positif, sedangkan variabel compound leverage DCL memiliki koefisien regresi dengan arah negatif.
Untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak dari variabel operating leverage, financial leverage dan compound leverage terhadap risiko
sistematik dapat diuji sebagai berikut : a Pengujian hipotesis 1
H1 : b1 = 0 Operating leverage secara parsial tidak berpengaruh
terhadap risiko sistematik. Ha : b1 = 0
Operating leverage secara parsial berpengaruh terhadap risiko sistematik.
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.5 terlihat bahwa variabel operating leverage memiliki t
hitung
sebesar 2.474 dengan nilai signifikansi sebesar 0.017. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil
dari taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa : “Terdapat pengaruh yang signifikan antara operating leverage
DOL terhadap risiko sistematik Beta”. Dengan demikian berarti hipotesis 1 ditolak dan hipotesis a diterima.
b Pengujian hipotesis 2 H2 : b2 = 0
Financial leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap risiko sistematik.
72
Hb : b2 = 0 Financial leverage secara parsial berpengaruh
terhadap risiko sistematik. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.5 terlihat bahwa variabel
financial leverage memiliki t
hitung
sebesar 1.295 dengan nilai signifikansi sebesar 0.201. Tingkat signifikansi tersebut lebih besar
dari taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa : “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara financial leverage DFL
terhadap risiko sistematik Beta”. Dengan demikian berarti hipotesis 2 diterima dan hipotesis b ditolak.
c Pengujian hipotesis 3 H3 : b3 = 0
Compound leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap risiko sistematik.
Hc : b3 = 0 Compound leverage secara parsial berpengaruh
terhadap risiko sistematik. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.5 terlihat bahwa variabel
compound leverage memiliki t
hitung
sebesar -2.014 dengan nilai signifikansi sebesar 0.049. Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil
dari taraf signifikansi α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa : “Terdapat pengaruh yang signifikan antara compound leverage
DCL terhadap risiko sistematik Beta”. Dengan demikian berarti hipotesis 3 ditolak dan hipotesis c diterima.
73
2. Uji Secara Simultan Uji F