Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

53 maksud dan target tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini. Kriteria-kriteria yang ditetapkan peneliti dalam pengambilan sampel ini meliputi : a. Perusahaan manufaktur yang tergabung dalam sektor consumer goods selama periode penelitian. b. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan secara berkala selama periode penelitian. c. Perusahaan yang menerbitkan data-data keuangan tentang variabel penelitian secara lengkap. d. Perusahaan consumer goods yang tidak mengalami rugi selama periode penelitian serta periode pelaporan keuangan didasarkan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Agar memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi yang mendukung penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library research dan data sekunder internet research. 1. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian ini juga dilakukan melalui studi kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan pengetahuan teoritis yang relevan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal, artikel, serta literatur keterangan- 54 keterangan dari sumber lain yang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. 2. Data Sekunder Internet Research Sebagai data tambahan yang penulis tidak bisa temukan dari sumber-sumber yang telah disebutkan, maka penulis mengambil data dari internet untuk melengkapi data yang sudah ada. Bentuk data berupa data berkala time series yakni data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa mingguan, bulanan, tahunan dan sebagaianya Hasan, 2001 : 104.

D. Metode Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, peneliti dapat memilih metode, strategi, pendekatan, dan penelitian yang sesuai. Terdapat dua pertimbangan dalam memilih metode penelitian. Pertama, pertimbangan ideal, yaitu tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsistensi yang dikehendaki. Kedua, pertimbangan praktis, yaitu tersedianya dana, waktu dan kemudahan lainnya Sugiyono,2009:25. Untuk melakukan analisis data, penelitian ini menggunakan alat bantu perangkat lunak Statistic Package for the Social Sciences atau disebut juga dengan Statistical Product and Service Solutions SPSS versi 20. Dalam penelitian ini metode-metode yang digunakan adalah: 55 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel-variabelnya berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal seperti diketahui bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2005: 147 uji normalitas salah satunya dengan menggunakan uji kolmogorov-Smirnov. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Akibat bagi model regresi yang mengandung multikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variable independent, tingkat signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas menerima hipotesis yang salah juga akan semakin besar. Untuk 56 mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali,2009 : 95 : a Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel- variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variable bebas ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. c Mutikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya, VIF Variance Inflation Factor. Jika nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, maka menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tollerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. c. Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2009: 99, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 57 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Terdapat beberapa metode atau alat yang dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat problem autokorelasi pada model regresi. a Uji Durbin-Watson Ghozali, 2009 :100 Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Metode ini membandingkan nilai d statsitik dengan nilai tabel dl-du. Hipotesis yang diuji pada model ini adalah : H : Tidak ada autokorelasi r =0 H a : Ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : 58 Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif. Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorealasi negatif Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tidak ada keputusan 4- du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak Du d 4-du Sumber : Ghozali, 2005:100 d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskesdatisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heterokesdatisitas, 59 sebaliknya jika tetap disebut homoskedastisitas. Model yang baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk mengetahui apakah model yang diuji adalah homokedastis, dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedetisitas dapat dilakukan denhan melihat ada tidak nya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di stdendized. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut Ghozali,2009 : 126 : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedstisitas. Atau dengan melakukan uji Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute dari residual error ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas varian dari residual tidak homogen Gujarati, 2003. 60 2. Metode Analisis Linier Berganda Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji regresi Linier berganda, yang digunakan untuk penelitian yang variabel X nya lebih dari satu. Uji Regresi Linier Berganda ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Return on Asset ROA, Current Ratio CR, Debt on Equity Ratio DER, dan Net Profit Margin NPM, berpengaruh terhadap nilai perusahaan PBV Ratio pada perusahaan consumer goods yang tercatat di BEI. Rumus Regresi Linier Berganda adalah : Y = ɑ + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + εi Keterangan: Y : Variabel Dependen PBV Ratio ɑ : Konstanta X 1 : Variabel Independen 1 Return on Asset X 2 : Variabel Independen 2 Current Ratio X 3 : Variabel Independen 3 Debt on Equity Ratio X 4 : Variabel Independen 4 Net Profit Margin b 1,2,3,4 : Koefisien regresi masing-masing variabel independen ε : Error term 61 3. Pengujian Hipotesis a. Uji Parsial Uji T Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2009:88. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut : H a : bi 0, atau H a : bi 0 Artinya Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variabel bebas X berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y = hipotesis diterima, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial variabel bebas X tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y, hipotesis ditolak. Adapun hipotesisnya sebagai berikut : H = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. H a = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. 62 Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika probabilitas 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak dan menerima H a . b. Uji Simultan Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol yang hendak di uji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: H : b1 ; b2 ; .... ; bi = 0 Artinya, apakah variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternaltifnya H a tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : H a : b1 ; b2 ; ... ; bi ≠ 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen Ghozali,2009 :88. Adapun hipotesisnya sebagai berikut : H = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. H a = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. 63 Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : Jika probabilitas 0,05 maka H diterima dan menolak H a . Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak dan menerima H a . 4. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefesien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara nol sampai satu. Kelemahan mendasar penggunaan koefesien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali,2009 :87. Cara lain adalah, jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 5 maka model yang digunakan dalam kerangka pikir teoritis layak untuk digunakan, sementara jika tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5 maka model yang digunakan dalam kerangka pikir teoritis tidak layak untuk digunakan. 64

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisis Hubungan Net Profit Margin dan Total Asset Turnover dengan Return on Asset pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan.

2 118 56

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (OEe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia

0 50 79

Analisis Pengaruh Debt to Eqiuty Ratio (DER), Current Ratio (CR), Dividen per Share (DPS), dan Return On Assets (ROA) terhadap Harga Saham Perusahaan Finansial Indeks KOMPAS 100

0 44 84

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Prediksi Kebangkrutan pada Sektor Property and Real Estate yang terdaftar di BEI: Menggunakan Discriminant Analysis, dan Regreasi Logistik Priode 2007-2010

3 22 148

Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Eraning Ratio Terhadap Return Saham

0 3 84