Teori Stewardship Grand Theory

17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Grand Theory

1.1 Teori Stewardship

Teori stewardship dibangun di atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan fidusia hubungan berdasarkan kepercayaan yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain, teori stewardship memandang manajemen sebagai pihak yang dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik- baiknya bagi kepentingan publik atau stakeholders Chinn, 2000: Shaw, 2003 dalam Anwar 2013. Teori stewardship menggambarkan situasi dimana manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi. Teori stewardship dapat diterapkan pada penelitian akuntansi organisasi sektor publik seperti organisasi pemerintahan Morgan, 1996; David, 2006 dan Thorton, 2009 dan non profit lainnya Vargas, 2004; Caers Ralf, 2006 dan Wilson 2010 dalam Haliah 2008 yang sejak awal perkembangannya, akuntansi organisasi sektor publik telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi hubungan antara stewards 18 dengan principals. Akuntansi sebagai penggerak informasi keuangan driver berjalannya transaksi kearah yang semakin kompleks dan diikuti dengan tumbuhnya spesialisasi dalam akuntansi dan perkembangan organisasi sektor publik. Konsep inti dari teori stewardship adalah kepercayaan. Menurut Huse 2007: 54 dalam teori stewardship, para manajer digambarkan sebagai “good steward”, dimana mereka setia menjalani tugas dan tanggung jawab yang diberikan tuannya, tidak termotivasi pada materi dan uang akan tetapi pada keinginan untuk mengaktualisasi diri, dan mendapatkan kepuasan dari pekerjaan yang digeluti, serta menghindari konflik kepentingan dengan stake holder-nya.

1.2 Teori Keagenan Agency Theory