arah tujuan belajar yang akan dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ketiga
mendorong melakukan berbagai kegiatan belajar secara selektif meliputi kegiatan yang pokok untuk dilakukan guna mencapai tujuan belajar, kegiatan
dilakukan sebagai penunjang tercapainya tujuan belajar dan kegiatan yang tidak perlu dilakukan. Dengan demikian motivasi belajar sesuai dengan
pemahaman di atas dapat diartikan kecenderungan untuk merasa tertarik pada proses penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan atau sikap sehingga
menimbulkan perilaku yang adaptif. Sesuai dengan tujuan penulisan buku ini, motivasi belajar diarahkan
pada Mata Pelajaran Kewirausahaan. Dan secara khusus motivasi belajar ini difokuskan pada Kompetensi Dasar Menganalisis Peluang Usaha dengan
Standar Kompetensi Merencakan Usaha Kecil. Kecenderungan peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran menguasai kemampuan
mempersiapkan pendirian usaha. Motivasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan ditengarai adanya perhatian pada aktivitas atau adanya ciri-ciri
percaya diri, berani mengambil resiko, tanggung jawab, disiplin, dapat bekerja sama, mandiri, cepat tanggap terhadap keadaan, tekun dan ulet.
Keterkaitan dengan motivasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan secara normatif dapat dikatakan seseorang yang memiliki
motivasi belajar yang kuat sangatlah logis jika prestasi belajar juga baik dan mampu mendorong sikap terhadap berwirausaha menjadi pilihan karier.
b. Strategi Memotivasi Belajar
Strategi adalah siasat atau teknik yang dilakukan guru untuk membuat peserta didik untuk berbuat melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan belajar.
Menurut Agus Suprijono 2009 : 164
19
Ada 4 strategi yang dapat dipergunakan memotivasi belajar peserta didik. Pertama perspektif Behavioral dengan cara peserta didik yang
memperoleh nilai hasil belajar baik mendapat penghargaan atau pengakuan prestasi yang dicapainya dengan pujian atas penyelesaian
pekerjaan dengan tepat waktu dan baik hasilnya. Kedua perspektif kognitif dengan cara merekomendasikan pada peserta didik diberi
lebih banyak kesempatan dan tanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri. Ketiga perspektif sosial dengan cara
pembelajaran menekankan falsafah Homo Homini Socius. Peserta didik sebagai makhluk sosial yang memiliki saling ketergantungan
dengan manusia lain. Pembelajaran menekankan kerjasama sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Keempat perspektif yang menunjukkan relevansi pembelajaran dan kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Kondisi ini terkait dengan hubungan antara materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi perserta didik. Peserta didik akan termotivasi
belajarnya apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat bernilai dalam hidupnya. Ada tiga
strategi untuk menunjukkan relevansi pembelajaran dan kebutuhan peserta
didik yang dapat dilakukan. Pertama guru menyampaikan informasi yang
akan dilakukan peserta didik setelah mempelajari materi pembelajaran. Dalam hal ini guru menyampaikan Standar Kompetensi Merencanakan Usaha
Kecil. Kompetensi Dasar Menganalisis Peluang Usaha dengan indikator yang hendak dicapai yaitu : mampu menganalisis ide bisnis, menganalisis peluang
usaha berdasarkan jenis produk dan jasa, minat dan daya beli konsumen serta produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Peserta didik dapat bekerja
sama dengan tim dan melakukan pendekatan belajar lingkungan usaha yang ada di sekitarnya dipergunakan sebagai sumber belajar kewirausahaan.
Kedua guru menjelaskan manfaat pengetahuan atau ketrampilan yang akan
dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam karier nanti. Strategi kedua yang perlu dilakukan peserta didik adalah pendekatan belajar
terhadap lingkungan usaha sebagai sumber belajar Menganalisis Peluang
Usaha, ketiga guru memberikan penjelasan dengan contoh mengembangkan
hobi menggambar wayang dapat menjadi sumber ide yang produktif yang memberikan peluang usaha yang dapat dijadikan karier atau pekerjaan
20
seseorang. Pada prinsipnya kepercayaan diri merupakan kondisi motivasional yang perlu dimaknakan pada peserta didik sehingga mendorong semangat
untuk belajar.
c. Menjadi Motivator Terbaik