seseorang. Pada prinsipnya kepercayaan diri merupakan kondisi motivasional yang perlu dimaknakan pada peserta didik sehingga mendorong semangat
untuk belajar.
c. Menjadi Motivator Terbaik
Arti pentingnya keberhasilan belajar peserta didik mendorong guru untuk terampil mengembangkan strategi memotivasi peserta didik untuk terus
memacu belajarnya. Apakah kita sudah mampu menjadi motivator terbaik? Saya mengajak untuk mengisi kuisioner di bawah ini dengan jujur, dengan
memberikan penilaian diri antara skor 0 – 5. Bagaimana relevansinya, perhatiannya percaya dirinya dan kepuasannya. Apakah kita sudah menjadi
motivator yang sangat baik? Apakah kita sudah cukup baik menjadi motivator walaupun belum sempurna? Apakah kita sudah cukup baik mejadi motivator
walaupun masih dapat ditingkatkan lagi? Apakah kita sudah mencoba untuk menjadi motivator walaupun masih kurang? Apakah kita memang harus
meningkatkan usaha untuk memotivasi peserta didik? Jumlahkan nilai yang diperoleh untuk setiap kegiatan dengan ketentuan
berikut. Relevansi
= Jumlah skor 1 – 6 = ………………………
Perhatian = Jumlah skor 7 – 12
= ……………………… Percaya diri
= jumlah skolr 13 – 18 = ………………………
Kepuasan = Jumlah skor 19 – 22
= ……………………… Total skor 1 – 22
= ……………………… Kriteria
92 = saya motivator yang sangat baik
72 – 91 = saya cukup baik tetapi belum sempurna
49 – 71 = saya cukup baik tapi masih dapat ditingkatkan lagi
25 – 48 = saya sudah mencoba tetapi masih kurang
0 – 24 = saya harus meningkatkan usaha untuk memotivasi
peserta didik Agus Suprijono ; 2009 : 171
3. Hasil Belajar
21
Hasil belajar adalah suatu kecakapan nyata yang dapat diukur secara langsung dengan menggunakan alat Robert Donal G Magnis, 1947:9. Hasil
belajar juga dapat diartikan sebagai suatu kecakapan nyata dari usaha yang disadari oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri
sendiri berkat pengalaman dan ketrampilan yang diukur dengan tes Pasaribu IL dan B.Simanjuntak, S.H., 1989: 25.
Hasil belajar juga diartikan bukti usaha yang dapat dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan beajar W.S Winkel, 1983:161. Menurut
Gagne yang dikutiip Agus Suprijono 2009 ; 5 hasil belajar berupa : a
informasi verbal : yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.
b Ketrampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang serta melakukan aktivitas kognitif yang bersifat khas.
c Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan
maaslah.
d Ketrampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud optimisnya gerak jasmani
e Sikap, yaitu kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut.
Sehubungan dengan rumusan diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kecakapan nyata baik berupa teori maupun praktek
yang dapat diukur, yang diperoleh dari perubahan tingkah laku yang bersifat menetap pada proses pembelajaran. Keterkaitan dengan hasil belajar, penulis
membatasi pada hasil belajar kewirausahaan. Hasil belajar kewirausahaan adalah tingkat kecakapan yang diperolehpembelajaran sebagai hasil dari
perubahan tingkah laku peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran kewirausahaan.
Kewirausahaan merupakan kelompok mata pelajaran adaptif pada kurikulum sekolah menengah kejuruan. Sebagaimana diuraikan dalam
kurikulum tersebut mata pelajaran kewirausahaan adalah sekumpulan bahan
22
kajian dan pelajaran tentang segala seuatu yang berhubungan dengan kewirausahaan. Oleh karena itu, hasil belajar kewirausahaan adalah tingkat
kecakapan yang diperolehpembelajaran sebagai hasil dari perubahan tingkah laku peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar pada mata pelajaran
kewirausahaan.
B. Kajian Yang Relevan
Untuk memperkuat kajian teori dalam penulisan buku ini ada empat sumber kajian meliputi :
a. Mohammad Amin, Dr .MA. Suatu rintisan pemikiran dasar terhadap proses pembelajaran selalu diarahkan untuk dapat menghasilkan tenaga terdidik
bagi kepentingan bangsa, negara dan tanah air. Sebuah hasil penulisan yang dimuat dalam buku Analisis Pendidkan terbitan Departement Pendidikan
dan Kebudayaan yuang bertajuk Peranan Kreativitas dalam pendidikan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa potensi kreatif tidak akan muncul
sendiri secara baik bila individu tidak mempunyai lingkungan yang memacu sejak awal. Dalam proses pembelajaran guru mempunyai tanggung jawab
untuk meyakinkan bahwa peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kreatif mereka agar dapat mencetuskan
potensi kreatif yang terpendam. Dalam studinya dengan berbagai macam bisnis, dan instansi-instansi pemerintah, menemukan bahwa kreativitas
dalam organisasi dapat dikembangkan dengan menambak kepercauaan komunikasi yang bebeas dan terarah, penentuan diri sendiri dan
pengurangan pengawasan yang terlalu ketat. Hasil studi ini mempunyai relevansi terhadap kelancaran proses pembelajaran kewirausahaan dalam
memacu konsentrasi belajar peserta didik Muhammad Amin. 1983 : 120. b. Menurut Muflichati Nurin Azizah dalam penelitian tentang peningkatan
motivasi belajar dalam proses pembelajaran di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta 2008, menunjukkan bahwa metode pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik menuntut kreatifitas guru mulai
23