BAB III IDE DAN PEMBAHASAN
A. Implementasi Kurikulum Kewirausahaan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran kewirausahaan berfungsi sebagai acuan pengembangan pembelajaran.
Pengembangan proses pembelajaran pada dasarnya disesuaikan dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pelmbelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar
penilaian. Adapaun ruang lingkup mata pelajaran kewirausahaan adalah sebagaimana terdapat dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Implementasi Kurikulum Kewirausahaan Standar kompetensi
Kompetensi dasar
1. Mengaktualisasika n sikap dan
perilaku wirausaha 1.1. Mengidentifikasi sikap dan perilaku
wirausahawan 1.2. Menerapkan sikap dan perilaku kerja prestatif
1.3. Merumuskan solusi masalah 1.4. Mengembangkan semangat wirausaha
1.5. Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi
orang lain 1.6. Mengambil resiko usaha
1.7. Membuat keputusan
2. Menerapkan jiwa kepemimpinan
2.1. Menunjukkan sikap pantang menyerah dan
ulet 2.2.
Mengelola konflik 2.3.
Membangun visi dan misi usaha 3. Merencanakan
usaha kecilmikro 3.1. Menganalisis peluang usaha
3.2. Menganailis aspek-aspek pengelolaan usaha 3.3. Menyusun proposal usaha
4. Mengelola usaha kecilmikro
4.1. Mempersiapkan pendirian usaha 4.2. Menghitung resiko menjalankan usaha
4.3. Menjalankan usaha kecil
26
4.4. Mengevaluasi hasil usaha Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006,
bahwa mata pelajaran kewirausahaan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang
usaha dalam kehidupan sehari-hari terutama yang terjadi di lingkungan masyarakatnya; menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan masyarakatnya; memahami sendi-sendi kepemimpinan usaha dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
serta menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya; mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecilmikro dalam bidangnya.
Untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik isi mata pelajaran kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik dituntut lebih aktif untuk memperlajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang
terjadi di lingkungannya. Pembelajran kewirausahaan dapat menghasilkan perilaku wirausaha dan
jiwa kepemimpinan serta cara mengelola usaha untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara mandiri.
Sehubungan dengan tujuan kewirausahaan, Ating Tedjasutisna 2004:13 berpendapat bahwa dalam rangka menghadapi era globalisasi, mata pelajaran
kewirausahaan memiliki peranan yang sangat penting yaitu mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja di bidang keahliannya dan
mempersiapkan calon pelaku usaha profesional untuk membuka lapangan kerja.
Dengan melihat fungsi dan tujuan mata pelajaran kewirausahaan tersebut untuk mengimplementasikan ke dalam proses pembelajaran menuntut guru
untuk terampil memilih dan menggunakan teknik, metode dan media pembelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal .
Winarno Surahmat 1984:23 mengemukakan dalam proses pembelajaran guru dituntut mampu mengajar dengan menggunakan teknik beraneka warna
27
yang penggunaannya didasari oleh pengertian yang mendalam di pihak guru, sehingga akan memperbesar minat belajar siswa dan mempertinggi hail belajar.
Dengan berpedoman pada pemahaman tersebut dalam setiap proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran kewirausahaan penggunaan
metodepembelajaran yang tepat menjadi sangat penting. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan memudahkan bahan ajar
diterima dan dimiliki oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Pandangan mengenai pembelajaran, Arief Sidharta 2004:1
mengemukakan bahwa konsep mengajar merupakan bagian dari mendidik. Dalam mengajar dan mendidik dikenal adanya pendekatan dan metode
Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus juga sesuai
dengan perkembangan dalam psikologi peserta didik. Dari sudut pandang psikologi peserta didik memperoleh pengetahuan dari interaksinya dengan
lingkungan. Pengetahuan itu kemudian diadopsi atau diterima asimilasi untuk disesuaikan akomodasi agar tercapai keseimbangan ekuilibrium.
Berdasarkan model pemrosesan informasi tersebut maka implikasinya adalah peserta didik bukan saja menerima ilmu pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang tepat untuk menyesuaikan berbagai masalah dalam hidupnya tetapi juga memperoleh kesempatan bagaimana cara mempelajari ketiga aspek
tersebut dan belajar bagaimana belajar melalui bimbingan guru. Untuk mendukung pemahaman diatas strategi dan metode pembelajaran
yang tepat sangatlah diperlukan. Selain model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, motivasi belajar dari peserta didik sangat penting.
Keterkaitan dengan motivasi belajar pada mata pelajaran kewirausahaan secara normatif dapat dikatakan peserta didik yang memiliki motivasi belajar
yang kuat sangatlah logis jika hasil belajar juga baik dan mampu mendorong motivasi berwirausha menjadi pilihan karier.
28
B. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan