Prokariot Pro = primitif, karion = inti Eukariot

10

3. SEL DAN REPRODUKSI SEL

Sel merupakan unit dasar dari kehidupan, teori ini dikemukakan oleh dua orang ahli mikroskopis Jerman masing-masingnya adalah T. Schwann dan M. J. Schleiden 1838 dan Theodore Schwaan 1839 yang dikenal sebagai teori sel. Teori ini menyatakan bahwa sel merupakan unit dasar yang penting dari suatu organisme yang baik yang uniseluler maupun yang multiseluler. Teori ini berlaku pada sel hewan ataupun tumbuhan, walaupun ditemukan ada perbedaan dari keduanya tapi dasar pola susunan dan konstruksinya sama. Pada kenyataannya ternyata ada pengecualian terhadap teori sel, dimana organisme hidup tidak selalu berbentuk sel seperti yang dinyatakan pada teori sel tetapi bisa saja bukan sel yang benar atau aseluler. Suatu sel sebenarnya dapat didefinisikan sebagai kumpulan protoplasma yang memiliki inti yang jelas dan dibungkus oleh membran plasma tetapi pengecualiannya adalah adanya suatu bentuk kehidupan lain yang lebih sederhana yang dikenal sebagai virus karena ternyata tidak memiliki protoplasma dan nukleus dan hanya memiliki DNA dan RNA sebagai material genetiknya. Bakteri dan alga hijau biru juga bukan sel yang benar karena intinya tidak diselaputi oleh membran dan intinya mempunyai kontak langsung dengan sitoplasma. Demikian juga dengan jamur seperti rhyzopus yang juga tidak dapat diterangkan menurut teori sel karena tubuhnya dibangun hanya oleh sekumpulan protoplasma yang tidak terbagi yang dengan demikian memiliki banyak inti dengan posisi tersebar.

A. Prokariot Pro = primitif, karion = inti

Hanya memiliki satu membran pembungkus dan karena itu dikenal sebagai “one envelope sistem”. Bagian tengah sel merupakan daerah inti, inti tidak punya selaput inti, daerah inti hanya merupakan sitoplasma yang mengental. Sitoplasma tidak memiliki organel seperti mitokondria, badan golgi, endoplasmik retikulum dan lainnya. Yang termasuk prokariot antara lain adalah : bakteri, PPLO dan ganggang biru. Bakteri : Memiliki ukuran mikroskopis, uniselular, reproduksinya dilakukan secara asexual. Penutup luarnya auto covering terdiri dari tiga lapisan yang terdiri dari membran plasma, dinding sel dan kapsul. Pada bakteri tertentu. membran plasmanya tipis dan terdiri dari protein dan lipid. Bagian dalam membran plasma mempunyai enzim respirasi berfungsi seperti mitokondria, pada organisme eukariot. bagian ini disebut sebagai mesosom. Dinding 11 sel bakteri kuat, rigid, terdiri dari karbohidrat, lipid, protein, fosfor dan beberapa garam organik dan asam amino tertentu yaitu diaminopimelic acid. Dalam penggolongannya bakteri yang dapat diwarnai dan bila dapat diwarnai dengan pewarnaan gram disebut sebagai bakteri gram positif. Capsul, merupakan lapisan pelindung pada kebanyakan bakteri merupakan slime atau lendir, kapsul sebagian besar terdiri dari polisakarida. Sitoplasma bakteri, memiliki tekstur yang kental dense, bersifat koloid, dan mengandung sejumlah granul dari glikogen, protein dan lemak. Ribosom yang ada pada sitoplasma terdapat bebas dan ukurannya lebih kecil dari ribosom organisme eukariot. Material genetik, pada bakteri berada dalam daerah inti pada sitoplasma tanpa membran inti, daerah ini disebut nukleoid. Gambaran umum sel bakteri

B. Eukariot

Struktur sel eukariot terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian yang paling luar adalah dinding sel di ikuti dengan membran plasma, kedua sitoplasma, ketiga adalah inti. Dinding sel merupakan pemisah protoplasma sel dengan lingkungan luar, terdapat setelah membran plasma. Dinding sel ditemukan pada sel tanaman dan sebagian bakteri dan tidak ditemukan pada sel hewan. Dinding sel strukturnya semi rigid semi kaku, lamina, merupakan pelindung yang tidak hidup dari sel, dinding sel di sekresi oleh sel sendiri terdiri dari polisakarida komplek yaitu cellulosa. Membran plasma merupakan tutup luar dari kebanyakan sel eukariot setelah sitoplasma baik pada sel tanaman ataupun hewan. Nama 12 lainnya adalah plasma membran, cell membran atau membran plasma. Sifat dari membran plasma adalah hidup, tipis, elastis, berpori, dan semipermiabel. Sitoplasma pada sel eukariot terdiri dari dua bagian yaitu bagian tidak hidup dan hidup yaitu butir pada sitoplasma cytoplasmic inclusion dan organel cytolasmic organel. a. Cytoplasmic inclusion Merupakan bagian yang tidak hidup disebut sebagai paraplasma, deutoplasma atau inclusions. Termasuk disini butiran-butiran yang ada dalam sitoplasma antara lain seperti cadangan makanan, dan substansi sekret yang tersuspensi dalam maktrik sitoplasma dalam bentuk granul yang refraktil dan membentuk cytoplasmic inclusion sebagai contoh adalah oil drop, york granules, pigmen, secretory granules dan glycogen granules. b. Cytoplasmic organel Merupakan bagian yang hidup yang merupakan struktur yang diselaputi membran dan disebut sebagai organoid atau organel. Organel ini memiliki berbagai aktivitas penting dalam metabolisme seperti biosintetik, respirasi, transportasi, support, dan reproduksi. Termasuk organel sitoplasma adalah mikrotubule dan mikrofilamen, centrosome, basal granules, cilia dan flagella, endoplasmic reticulum, golgi complex, lysosom, cytoplasmic vacuola, ribosom ,microbodies, mitochondria dan plastids. Nukleus : Nukleus atau inti pada eukariot memiliki dinding dan pada dinding inti ditemukan pori. Inti pada eukariot merupakan inti yang benar. Berperan penting dalam mengontrol seluruh aktivitas dalam sitoplasma dan membawa material genetik yaitu DNA. Inti terdiri dari dari membran inti, cairan inti dan kromosom dan anak inti atau nukleolus. Tabel 1. Perbandingan struktur dan komponen sel prokariot, hewan dan tumbuhan STRUKTUR FUNGSI PROKARIOT TUM BUHAN HEW AN PERM UKAAN SEL Dinding sel Perlindungan Ada Ada Tidak ada M embrane plasma m engisolasi kom ponen dalam sel dengan lingkungan, m engat ur pergerakan m at eri dari dan k e dalam sel, m em ungkinkan kom unikasi dengan sel lain Ada Ada ada KOM PONEN GENETIK 13 M ateri genetik M engkode inform asi yang diperlukan unt uk m em bangun sel dan m engendalikan akt ivit as seluler DNA DNA DNA Kromosom M engandung dan m engendalikan penggunaan DNA Tunggal, sirkuler, t idak ada prot ein Banyak, linear, dengan prot ein Banyak, linear, dengan prot ein Inti sel St rukt ur yang m engandung krom osom dan dikelilingi oleh m em brane Tidak ada Ada ada M embrane inti M elapisi int i sel, mengat ur pergerakan m at eri dari dank e dalam init sel Tidak ada Ada ada Nuklelolus M ensint esis ribosom Tidak ada Ada ada STRUKTUR SITOPLASM A M itokondria M enghasilkan energy m elalui m et abolism e aerob Tidak ada Ada ada Kloroplas M enjalankan fot osint esis Tidak ada Ada Tidak ada Ribosom Tem pat sint esis prot ein Ada Ada ada Reticulum endoplasma M ensint esis kom ponen m em bran dan lipid Tidak ada Ada ada Komplek golgi M em odifikasi dan m em bent uk paket prot ein dan lipid, mensint esis karbohidrat Tidak ada Ada Ada Lisosom M engandung enzim pencernaan intraseluler Tidak ada Ada ada Plastid M enyim pan m akanan dan pigm en Tidak ada Ada Tidak ada Vakuola tengah M engandung air dan sisa m et abolism e, m em berikan t ekanan t urgor unt uk m endunkung sel Tidak ada Ada Tidak ada Vesikel dan vakuola M engandung m akanan yang diperoleh dari proses fagosit osis, m engandung produk yang akan dibuang ke luar sel Tidak ada Ada beberapa ada sitoskleton M em berikan bent uk dan m endukung st rukt ur sel, m em posisikan dan m enggerakkan bagian- bagian sel Tidak ada Ada Ada Sentriol M ensint esis mikrot ubul silia dan flagella, dapat Tidak ada Tidak ada um um nya ada 14 m enghasilkan gelendong spindlepada sel hew an Silia dan flagela M enggerakkan sel pada cairana at au m enggerakkan cairan m elew ati perm ukaan sel Tidak ada Tidak ada um um nya ada Gambar Struktur umum sel hewan dan sel tumbuhan Reproduksi Sel Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis pembelahan reduksi. Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel. Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut: 1. Profase: pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. 2. Metafase: pada tahap ini kromosomkromatid berjejer teratur dibidang pembelahan bidang equator sehingga pada tahap inilah kromosom kromatid mudah diamati dan dipelajari. 3. Anafase: pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub- kutub pembelahan sel. 4. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis pembagian inti menjadi dua bagian dan sitokinesis pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. 15 Meiosis Pembelahan Reduksi adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan reduksi jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis IIBaik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut : Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat interface. Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interfase. Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporo-genesis Megasporo- genesis dan Mikrosporogenesis. 16

4. JARINGAN HEWAN