135
24. EVOLUSI
PETA KONSEP: 1. Pengertian, arti penting dan sejarah pemikiran
Arti penting Evolusi dalam biologi Sejarah pemikiran
2. Evolusi Fisika dan Kimia Evolusi materi fisika
Pembentukan bahan organik 3. Evolusi Biologi
Ciri- ciri makhluk hidup Beberapa teori asal mula makhluk hidup
Evolusi tumbuhan Evolusi hewan
4. Bukti- bukti evolusi Fosil
Perbandingan anatomi Biokimia
Perbandingan embryologi Organ vestigial
5. Mekanisme Evolusi Seleksi alam
Variasi genetic mutasi, aliran gen
Pengertian dan arti penting Istilah evolusi berasal dari bahasa Latin
EVOLVER yang berarti muncul
perlahan atau berkembang perlahan. Saat ini istilah evolusi lebih di pahami sebagai perubahan sesuatu yang bersifat permanen. Artinya perubahan tersebut tidak dapat
lagi dikembalikan kepada keadaan semula. Perubahan membutuhkan waktu, dan waktunya sangat panjang.
Evolusi dapat terjadi pada mahkluk hidup ataupun benda mati. Sehingga dapat dikatakan ada evolusi bintang, evolusi kimia, dan evolusi binatang serta
tumbuh-tumbuhan. Dari pengamatan para ahli yang mencoba menjawab pertanyaan - pertanyaan tentang dari mana makhluk hidup berasal, dimana dan kapan makhluk
hidup muncul dipahami adanya aturan yang menjadi dasar bagi setiap perubahan. Aturan tersebutlah yang biasa disebut teori evolusi. Ahli lain kadang-kadang
menyebutnya teori descenden.
136
Penelitian penelitian yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang asal usul makhluk hidup tersebut antara lain menyangkut bagaimana munculnya organ,
perubahan populasi, perubahan jenis dan perubahan komunitas. Saat ini peneliti lebih banyak mencoba menerangkan setiap tampilan biologi dari sudut pandang evolusi.
Misalnya kenapa ada daun yang berbentuk jarum dan ada daun yang lebar, kenapa ada burung yang berparuh panjang dan ada burung yang berparuh pendek. Lebih jauh
kenapa terdapat perbedaan golongan darah pada manusia, ada manusia yang berkulit hitam dan yang berkulit putih. Dengan demikian hampir seluruh penelitian di bidang
biologi menggunakan cara pandang evolusi untuk menjelaskan fenomena biologi yang diamati. Dalam upaya untuk menjawab pertanyaan tentang asal usul tersebut
ditemukan organ, organel, karakter, kromosom, asam nukleat dan senyawa lain yang kemudian menjadi dasar untuk pengembangan ilmu baru di bidang biologi. Dapat
dikatakan berkat cara pandang dan pola pikir evolusi lah perkembangan biologi sebagai cabang ilmu menjadi seperti saat ini.
Sejarah pemikiran
Sesungguhnya pemikiran tentang evolusi dapat dirujuk dari perkembangan awal ilmu pengetahuan dimasa Yunani Purba. Pemikiran Aristoteles tentang asal mula makhluk
hidup yang dikenal dengan teori abiogenesis dapat dikatakan awal pemikiran
evolusi. Dilanjutkan kemudian dengan para ilmuwan Muslim Ibn Rusyd, Ibnu Al awwam dan lain lain pada Abad ke 11 dan 12. Selanjutnya nama- nama seperti
Carl van Linne Linneaus , Cuvier, dan Lamarck pada abad ke awal abad ke19 telah menyumbangkan pengetahuan yang berarti bagi perkembangan teori evolusi.
Perkembangan yang amat menonjol adalah ketika Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul “ OnThe Origin of Species by Means of Natural selection” pada
tahun 1859 . Pemikiran Darwin tentang evolusi antara lain terbentuk setelah adanya diskusi yang intensif dengan Alfred Russel Wallace. Wallace adalah seorang
naturalis yang banyak melakukan pengamatan terhadap hewan. Perjalanan Wallace yang terkenal antara lain ke pulau Sulawesi. Dari pengamatan yang dilakukannya,
Wallace mengemukakan adanya garis pemisah antara hewan dibagian barat kepulauan Nusantara Malayan Archipelago dengan hewan dibagian timur. Garis
tersebut dinamai garis Wallace.
137
Teori Darwin yang sering juga disebut teori Darwin-Wallace pada prinsipnya menekankan adanya peristiwa seleksi alam yang mempengaruhi pembenrukan
spesies. Dengan perkataan lain lingkungan amat berperan dalam pembentukan jenis yang saat ini ada. Variasi dari individu individu dalam satu spesies yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan akan berkembang dengan baik sementara variasi yang lain yang tidak dapat beradaptasi tentu tidak akan berkembang . Dalam
perkembangan selanjutnya teori Darwin dan Wallace sering dipahami secara salah, se-akan akan hanya yang kuatlah yang akan menang dan terus berkembang.
Ungkapan Struggle for Existence” dan “ Survival of the Fittest” seakan beranggapan adanya hukum rimba yang bekonotasi negativ. Seleksi alam sesungguhnya bukan
proses seperti hukum rimba tapi proses yang berjalan alami dimana variasi yang cocok untuk suatu lingkungan akan berkembang lebih baik.
Meskipun Darwin dan Wallace telah berkontribusi sangat besar dalam menjelaskan adanya beraneka ragam mahkluk hidup namun saat teori ini
dikembangkan belum ada penjelasan yang cukup dari mana datangnya variasi tersebut dan bagaimana proses terbentuknya. Barulah setelah Mendel , seorang rahib
dan peneliti Austria mengemukakan teori pewarisan sifat , penjelasan tentang adanya variasi menjadi lebih jelas. Variasi ditimbulkan oleh adanya perbedaan factor genetic
dalam sel. Dengan demikian Mendel telah menyempurnakan hal-hal yang semasa Darwin belum dapat dijelaskan secara sempurna. Teori evolusi yang berkembang
saat ini jauh lebih kompleks dan merupakan hasil pemikiran banyak ahli. Teori ini berkembang secara perlahan dengan kontribusi para ahli biologi dengan spesialisasi
yang sangat beragam. Seperti penemuan struktur DNA oleh WATSON dan CRICK, rumusan
matematik Hardy- Weiberg dan temuan-temuan fossil oleh EUGENE DUBOIS dan lain lain.
2. Evolusi Fisika dan Kimia
Evolusi Materi
Penelitian kimia dan fisika ternyata juga memperlihatkan adanya evolusi pada materi dan unsurkimia. Pertanyaan yang sering muncul bagaimana proses kelahiran
alam semesta dan seluruh unsur kimia tersebut belum bisa di jawab secara tepat dan final, mengingat hal tersebut merupakan proses yang telah berlangsung sangat lama.
138
Namun dari bukti- bukti fisika inti dan kimia ruang angkasa ada petunjuk yang mungkin bisa digunakan. Petunjuk tersebut juga bisa dikatakan sebagai petunjuk
dengan tingkat kemungkinan kebenaran yang tinggi lihat Kull, U. 1977. Alam semesta atau universum tersusun dari miliaran galaksi yang tersebar tidak merata.
Sinar yang berasal dari galaksi-galaksi tersebut dari hasil analisis spectrum ternyata menunjukkan perbedaan dengan spectrum cahaya yang kita kenal di bumi. Ada
kecenderungan untuk terbentuknya spectrum yang mempunyai panjang gelombang lebih tinggi. Jadi melewati panjang gelombang sinar merah. Hal tersebut
dimungkinkan berlangsung karena adanya gerakan menjauh dari masing masing Galaksi. Artinya sejak dulu sampai sekarang telah terjadi gerakan saling menjauh
dari galaksi dalam universum. Alam semesta makin menjadi luas dan menggelembung. Jika berfikir sebaliknya ,tentulah universum berawal dari satu
massa padat. Dengan perkataan lain galaksi yang banyak saat ini bearsal hanya dari satu bintang pada walnya. Bintang atau massa padat tadi meledak dan inilah yang
disebut Teori BIG BANG. Jadi ada perubahan perlahan evolusi alam semesta. Setelah adanya dentumanledakan besar tersebut baru terbentuk materi , ruang dan
waktu. Artinya materi dari waktu kewaktu mengalami perbahan baik jenis, sifat maupun kuantitas relatifnya. Artinya evolusi kimia dan fisika telah dan masih
berlangsung.
Evolusi bahan organik
Peristiwa yang relative lebih jelas menggambarkan adanya evolusi kimia dan sekaligus fisika adalah terbentuknya senyawa-senyawa organic makro molekul dari
senyawa-senyawa sederhana. Pada beberapa meteorit ditemukan senyawa yang lebih sederhana. Meteorit Murchison misalnya mengandung senyawa asam amino
seperti Prolin, Alanin dan Valin . Dapat di pastikan bahwa senyawa senyawa tersebut berasal dari molekul sederhana seperti NH
3
, Air dan CO
2
. Contoh lain adalah pembentukan gula ribose dan beberapa gula lain dari senyawa Formaldehiyd dan
Acetaldehyd. Selain itu beberapa senyawa kimia yang terdapat pada makhluk hidup yang tergolong senyawa optis aktiv diduga hasil evolusi kimia dalam tubuh makhluk
yang berjalan sesuai evolusi organisme tsb. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa baik materi terkait dengan perubahan factor fisika mengalami proses evolusi. Hal
139
yang sama juga terjadi dengan bahan kimia yang berevolusi dari unsure dan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks dan makro molekul.
3. Evolusi Biologi
Ciri-ciri makhluk hidup
Evolusi biologi atau boleh juga disebut evolusi makhluk hidup berlangsung setelah terbentuknya bahan-bahan organik. Seluruh mahkluk hidup mesti mengandung dari
bahan organik. Seperti telah dikemukakan bahan organic tadinya terbentuk dari bahan kimia yang lebih sederhana seperti air dan karbondioksida. Dengan demikian
ciri makhluk hidup terpenting adalah adanya kandungan bahan organic tersebut. Barulah kemudian disepakati cirri-ciri lain. Selengkapnya cirri-ciri tersebut dalah
sebagai berikut. 1. Tersusun dari bahan organik
Makhluk hidup mulai dari arkeobakteri sampai kepada hewan chordata pasti mengandung bahan organic. Misalnya DNA . DNA diketahui mengandung
gula deoxyribosa. 2. Melakukan metabolisme
Seluruh makhluk
hidup diketahui
melakukan metabolism.
Artinya membutuhkan bahan mentah dari luar tubuhnya dan kemudian diolah untuk
mendapatkan energy bagi kelangsungan seluruh aktivitas hidupnya. Bakteri paling sederhana sekalipun membutuhkan bahan dari luar tubuhnya.
Metabolisme dapat diuraikan menjadi beberapa aktivitas sebagi berikut: a. Nutrisi,
yaitu aktivitas
pengambilan bahan
makanan untuk
kelangsungan hidup. b. Respirasi, yakni pengolahan bahan hasil nutrisi menjadi energi. Dapat
juga dikatakan bahwa respirasi adalah pengubahan senyawa kimia berenergi tinggi menjadi senyawa lain untuk kebutyuhan organism.
c. Ekskresi, yaitu pengeluaran sisa yang tak diperlukan. 3. Reproduksi : Merupakan proses untuk mempertahan kan kelangsungan hidup
jenis organism. Dengan bantuan energi yang dihasilkan dari proses metabolism organisme dapat mengantisipasi kemungkinan kepunahan. Istilah
140
reproduksi juga menyangkut istilah perkembangan. Reproduksi sel pada makhluk multiseluler sesungguhnya awal dari proses perkembangan.
4. Iritabilitas; adalah kepekaan terhadap rangsangan. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menanggapi rangsangan. Perubahan factor
abiotik biasanya ditanggapi dengan suatu aksi yang secara keseluruhan dapat disebut dengan adaptasi. Adaptasi tersebut terkait evolusi dan hereditas.
Perubahan factor genetik sebagai upaya adaptasi adalah langkah penting evolusi.
Teori asal mula makhluk hidup
Sampai saat ini dalam tulisan-tulisan ilmiah baik yang berupa buku maupun jurnal ditemukan berbagai teori tentang asal mula makhluk hidup. Untuk lebih
memudahkan pemahaman dilakukan penyederhanaan dan pengelompokan teori tsb sebagai berikut:
1. Teori Abiogenesis : Dikemukakan oleh ARISTOTELES yang berpendapat bahwa mahkuk hidup
berasal dari benda mati. Lebih jauh berarti makhluk hidup berasal dari sesuatu yang tidak hidup. Makhluk hidup terbentuk secara spontan, sehingga dalam
bahasa Inggeris biasa disebut Spontaeous Generation. Teori ini kemudian di bantah oleh sejumlah eksperimen oleh beberapa ahli seperti Francesco Redi
1626 – 1697 dan Louis Pasteur 1822- 1895. 2. Teori Biogenesis;
Teori ini beranggapan bahwa sebuah kehidupan berasal dari sebuah kehidupan yang sudah ada sebelumnya. omne vivum ex vivo.
Namun tentu saja penjelasan ini belum memuaskan mengingat pertanyaan dari mana datangnya mahkluk hidup yang pertama tersebut belum terjawab.
3. Teori Urey: Teori ini berpendapat bahwa makhluk hidup berasal dari bahan-bahan kimia
melalui radiasi sinar kosmis. Teori ini disempurnakan oleh Stanley Miller dan A.I. Oparin. Jadi menurut teori ini makhluk hidup berasal dari bahan kimia.
Sesuai dengan evolusi kimia kemungkinan bahan awal tsb adalah senyawa anorganik sederhana yang berevolusi menjadi senyawa organic sampai
terbentuknya makromolekul seperti yang banyak dijumpai dalam tubuh
141
mahkluk hidup. Jika dicermati lebih jauh teori ini sesungguhnya dapat dikatakan sebagai teori Abiogenesis yang ditambahkan dengan keterangan
bahwa bahan kimia sebagai asal dari makhluk hidup. Melalui penelitian- penelitian lanjutan semakin banyak bukti untuk berpendapat bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati yakni bahan kimia. Mungkin teori ini bisa disebut dengan nama Teori Neoabiogenesis, artinya neoabiogenesis yang baru.
EVOLUSI PROKAYOTA dan TUMBUHAN
Makhluk hidup paling awal dan paling primitive diduga adalah bakteri dan alga biru kingdom MOnera.Kedua kelompok makhluk ini mempunyai inti tanpa membrane
prokaryon dan pada umumnya tidak melakukan reproduksi seksual. Fossil tertua di perkirakan berusia 3,1 miliiar tahun. Diperkirakan bakteri dan alga biru ini juga tidak
mempunyai organel seperti yang dijumpai pada organism eukayota. Makanan mereka mungkin asam amino dan nukleotid. Karena rendahnya konsentrasi asam
amino dan nukleotid di lingkungan saat itu maka perkembangan bakteri ini relative lambat Kull,1977 . Reproduksi mungkin terjadi hanya ketika membrane atau
dinding yang melingkupi informasi genetik pecah karena tekanan luar seperti arus air. Protein dan gen mungkin juga terbagi secara kebetulan dengan jumlah dan
komposisi yangtidak sama. Dengan demikian hanya pecahan yang mempunyai protein dan gen yang cukuplah yang bisa melanjutkan hidupnya. Melalui
penambahan bermacam-macam bahan kimia kemungkinan terbentuklah bakteri yang mendekati struktur bakteri yang kita kenal saat ini. Pembentukan struktur baru
memungkinkan perubahan proses metabolisme. Semakin bertambahnya jumlah mahkluk hidup yang berarti makin banyaknya bahan organic yang telah terikat
menjadi makhluk menyebabkan ketersediaan bahan organic di luar tubuh mahkluk hidup menjadi sangat berkurang. Keadaan ini memberikan keuntungan kepada
makhluk hidup yang kebetulan dapat membuat zat organic sendiri autotroph. Bagaikan reaksi berantai keadaan ini akan mendorong makhluk yang sudah ada
mengembangkan kemampuan metabolismenya sejalan denga terbentuknya senyawa senyawa kimia seperti adenosine triposfat dan klorofil. Begitulah selanjutnya secara
berurutan kita kenal bakteri heterotrof primer mengambil bahan organic dari alam bakteri autotrof bakteri heterotrof sekunder mengambil bahan organic
142
dari bakteri autotroph yang sudah mati bakteri parasit memenuhi kebutuhan energy secara langsung dari bakteri autotroph. Saat ini seluruh kelompok bakteri
tersebut masih ditemukan dan ini memperkuat dugaan yang telah dikemukakan. Selanjutnya tentu perlu dijawab pertanyaan bagaimana organisme eukaryot
terbentuk dari organism prokaryot yang telah ada. Hipotesis atau dugaan yang dikemukakan antara lain adalah melalui mekanisme endosimbiosis. Artinya ada
simbiosis antara dua atau lebih prokaryot. Prokaryot yang pertama dimasuki dengan cara invaginasi oleh prokaryot yang lain prokaryot kedua. Prokaryot yang kedua
ini hidup dan berkembang dalam tubuh prokatyot pertama. Sehingga lama kelamaan seaka-akan prokaryot kedua menjadi bagian tubuh dari prokaryot pertama.
Mengingat cara masuk prokaryot kedua secara invaginasi maka membrane mereka menjdi ganda. Membran luar berasal dari prokaryot pertama dan membrane kedua
dari prokaryot kedua membrannya sendiri. Begitulah dengan demikian dalam tubuh prokaryot menjadi berkembang suatu protein atau nukleotid yang berselaput, lahirlah
organisme eukaryot. Bukti bukti yang diajukan untuk mendukung hipotesis ini antara lain sebagai berikut seperti dikemukakan oleh Kull 1977 dan Kaufman et al 1989.
1. Mitochondria dan Plastida pada eukaryote sekarang bermembran ganda. 2. Mitochondria dan plastid mampu membelah sendiri.
3. Beberapa Algae dapat melakukan endosimbiose dengan alga lain. Setelah terbentuknya eukaryot uniselluler baik yang berupa kelompok alga , maupun
protozoa terbentuklah organisme multiselluler seperti alga-alga Charophyta, Chlorophyta serta hewan Porifera dan Coelenterarata
Terbentuknya alga multiseluller diduga berlangsung melalui pembentukan koloni . Contoh yang sering dikemukakan adalah Chlamydomonas unisel , Gonium dengan
16 sel dan Pleodorina dengan 32 sel tapi hanya 28 yang dapat membelah dan dilanjutkan dengan koloni Volvox yang sudah ada pembagian pekerjaan. Tahapan
berikutnya adalah terbentuknya alga yang berfilamen dan yang berbentuk thallus Selanjutnya terdapat setidaknya dua jalur evolusi alga. Satu jalur adalah jalur
Chlorophyta dan jalur yang lain jalur Charophyta. Perbedaan prinsip dari kedua jalur ini adalah adanya perbedaan struktur flagella
Setelah terbentuknya Alga tahapan berikutnya adalah terbentuknya Bryophyta. Dalam beberapa hal mungkin ada alga saat ini yang berkembang dalam waktu yang
143
bersamaan dengan Bryophyta, Para ahli berbeda pendapat mengenai evolusi Bryophyta. Ada yang berpendapat bahwa Bryophyta berasal dari tanaman darat
berpembuluh yang mengalami reduksi sementara ada yang berpendapat bahwa tanaman darat berpembuluh hasil evolusi dari Bryophyta. Ada pula kelompok lain
yang berpendapat bahwa Bryophyta dan tanaman darat merupakan dua jalur evolusi dari alga. Dalam kelompok Bryophyta , lumut daun adalah kelompok yang dianggap
paling maju dibandingkan lumut hati dan lumut tanduk. Karena lumut daun Bryopsida memiliki struktur anatomi dan morfologi yang lebih kompleks. Selain itu
hal ini didukung olah adanya fosil lumut ini pada periode geologi yang lebih muda usianya Permian.
Pteridophyta atau paku-pakuan diduga merupakan hasil evolusi dari tanaman alga air tawar atau alga laut. Kemungkinan adalah alga Choloechaete. Fosil fosil
yang terlah ditemukan antara lain adalah Rhynia gwyinne-vaughanii menyerupai Psilotum yang masih hidup saat ini . Fosil lain misalnya Horneophyton, Cooksonia
dan Zosterophylon . Untuk paku=pakuan yang tergolong Microphyllophyta juga ditemukan fosil yang mirip dengan Lycopodium yaitu Asteroxylon. Bahkan susunan
stele nya juga amat mirip, sementara fosil Selaginellites juga amat mirip dengan Selaginella yang masih ada saat ini.
Rhynia yang berbentuk seperti batang rumput dengan daun yang sangat kecil berevolusi menjadi bentuk paku yang ada saat ini melalui proses hipotetik yang
disebut teori TELOM. Teori inidikemukakan oleh Zimmerman. Menurut teori ini
ada lima elemen penting yang dapat dijadikan dasar untuk menerangkan kenapa dari suatu nenek moyang paku yang bentuknya seperti batang rumput bisa dihasilkan
bentuk tanman paku yang sangat beragam. Elemen tersebut adalah : 1. Overtopping
2. Planation 3. Recurvation
4. Reduction 5. Webbing
Tanaman berbiji merupakan hasil evolusi lanjut dari paku-pakuan. Sangat banyak contoh baik fosil maupun yang masih hidup pada Gymnospermae yang dapat
dikaitkan dengan jenis-jenis tanaman paku. Fosil yang dijumpai dari Gymnospermae
144
antara lain dari Protopteridium, Archaeopteris dan Aneuruphyton . Kemajuan penting yang terjadi pada Gymnospermae adalah spora dalam hal ini spora betina
makrospora yang telah mempunyai lapisan pembungkus sehingga makrospora lebih terlindung.
Pembungkus ini
disebut Makro
atau mega
sporangium. Makrosporangium inilah yang kemudian menjadi tempat berkembangnya
gametophyte betina. Pada tanaman Angiosperma terjadi lagi kemajuan. Gametophyt yang tadinya relative tidak berwarna-warni sekarang menjdi sangat berwarna warni
dengan pola warna dan bentuk yang berbeda. Perbedaan warna dan bentuk ini diduga terkait dengan koevolusi antara tumbuhan dan hewan. Berkembangnya jenis-jeinis
serangga dimanfaatkan pula oleh tumbuhan untuk prose penyerbukan dan dispersi pemencaran . Pada tanaman anggrek misalnya kita melihat ada labellum salah satu
mahkota bunga yang mengimitasi bentuk serangga tertentu. Imitasi bentuk mahkota bunga ini tentu berkaitan dengan upaya tumbuhan menarik serangga yang diimitasi
untuk keuntungan anggrek. Begitulah tumbuhan berbunga Angiospermae berkembang dari tumbuhan
sebelumnya yang awalnya dapat ditelusuri sampai kepada alga bersel tunggal monadal. Perubahan morfologi yang terjadi diperkirakan terkait dengan perubahan
tantangan dan adaptasi tumbuhan tersebut terhadap tantangan. Perpindahan tanaman dari air kedarat diduga menjadi pemicu lahirnya pembentukan pembuluh. Jadi dari
tanaman air yang tak berpembuluh berevolusi menjadi tanaman darat yang berpembuluh. Perbedaan ekologis pada habitat dan ketersediaan makanan juga
memicu perubahan morfologis dan anatomis pada tumbuhan sehingga akhirnya terbentukalah beragam tumbuhan darat yang saat ini kita lihat. Fosil-fosil seperti
Eurystoma dan Stamnostoma memperlihatkan bentuk awal tumbuhan berbunga.
EVOLUSI HEWAN
Evolusi hewan diduga diawali dengan peralihan dari prokayota menjadi protozoa. Mirip dengan proses evolusi pada tumbuhan ditahap awal, evolusi berlangsung
melalui endosimbiosis. Dari protozoa barulah terbentuk hewan metazoan yang bersel banyak seperti Porifera dan Coelenterata. Pertanyaan yang penting untuk
dicari jawabannya adalah factor alam apakah yang mendorong terbentuknya makhluk multi seluler dari makhluk uniseluler dan keuntungan apakah yang diperoleh dengan
145
perubahan tersebut?. Beberapa pendapat telah dikemukakan oleh para ahli. Ada yang berpendapat bahwa ketika bumi hanya dihuni oleh hewan uniseluler tentulah rantai
makanan sangat sederhana. Bakteri dan Protozoa yang bersel tunggal uniseluler hanya bersifat heterotrof , yakni hanya memakan alga biru atau bakteri lain yang
sudah mati. Itu menyebabkan populasi alga biru ini menjadi sangat tinggi. Hal tersebut menimbulkan persaingan antar mereka menjadi besar. Dari banyak
penelitian ekologi diketahui bahwa suatu jenis menjadi semakin berkembang bila ada jenis lain yang dapat memakan mereka. Alga biru mengalami proses evolusi karena
ada perbedaan habitat dan persaingan antar populasi dan intra populasi. Evolusi ini kemudian melahirkan bentuk hidup yang berbeda. Lahirlah alga biru yang berkoloni
dan berbentuk filament. Perbedaan bentuk hidup alaga biru ini kemudian mendorong lahirnya bermacam-macam tipe protozoa. Dari yang hanya mempunyai pseudopodia
, punya flagella, bercillia atau malah yang parasit. Pola rantai makanan berubah, dari hanya heterotrof mulai ada yang phagotrof. Protozoa yang mempunyai pseudopodia
mulai mengambil makanan dengan cara phagositosis. Persaingan untuk mendapat kan makanan antar hewan protozoa makin meningkat . Muncul herbivore dan
carnivore. Carnivora dalam hal ini beberapa protozoa mulai memakan protozoa yang lain. Situasi ini dimanfaatkan pula oleh beberapa protozoa untuk berkoloni guna
memudahkan mendapatkan makanan. Koloni protozoa inilah yang diduga menjadi awal pembentukan hewan multiseluler. Fosil yang dijumpai antara lain NOd osuria,
Polystomella, Globigerina. Hewan Porifera diduga berasal dari koloni seperti ini. Meskipun tidak ada bukti fosil
yang meyakinkan tentang terbentuknya Porifera dari koloni Protozoa, para peneliti seperti Ernst Haeckel mengajukan teori Gastraea. Teori ini mencoba menerangkan
bahwa pembenukan porifera kemungkinan melalui fase seperti ontogeny hewan. Dalam ontogeny diketahui bahwa embryo yang multiselluer terbentuk dari zigot
yang membelah melalui stadium morula, blastula dan gastrula. Lihat embryologi pada Amphibia. Begitlah selanjutnya diperikrakan dari Protozoa proses evolusi
berjalan kedua arah. Satu cabang kearah Porifera dan cabang yang lain kearah Coelenterarata. Dari Coelenterata berkembang ketiga arah. Arah pertama proses
evolusi menghasilkan cacing Platyhelminthes. Arah kedua menghasilkan kelompok Annelida dan arah yang ketiga menghasilkan vertebrata dan echinodermata. Dari
146
Annelida kemudian berevolusi kedua arah. Arah pertama ke Arthropoda dan yang kedua ke Molluska. Evolusi hewan Vertebrata diawali dengan klas Pisces
berkembang menjadi amphibia, reptilia , aves dan terakhir mammalia. Dalam klas mammalian kemudian belangsung pula evolusi kebanyak arah seperti adanya
kelompok yang mengembangkan alat gerak menyerupai burung sehingga terbentuk kelompok kelelawar, marsupialia, cetacean , monotremata, primate dan carnivore.
Bentuk antara seperti Monotremata yang bertelur dan sekaligus menyusui memperkuat dugaan bahwa ada hubungan antara Aves dan Mammalia. Hal yang
sama juga dapat dilihat dari adanya hubungan kesamaan antara Reptilia yang bersisik dengan mammalian yang bersisik seperti Manis javanica trenggiling.
Selanjutnya dari kelompok primate diduga evolusi berjalan kearah terbentuknya Hominid . Fosil fosil hominid seperti Australopithecus, Pithecanthropus yang banyak
dikenal diperkirakan menjadi bukti keterkaitan manusia Homo sapiens dengan primate yang lain. Banyak ahli memperkirakan nenek moyang manusia adalah
hominid seperti Pithecanthropus dan beberapa hominid lain. Diskusi yang intensif masih tetap berlangsung apakah nenek moyang manusia adalah
primate yang telah dikemukakan diatas ataukah ada jalur lain, ataukah manusia terbentuk secara tersendiri. Namun yang jelas seperti telah dinyatakan terdahulu
,semua makhluk tersebut terbentuk dari sebuah awal adanya evolusi dari bahan kimia. Manusia dan makhluk lainnya sama- sama terbentu dan tercipta dari bahan-
bahan kimia. Bahan kimia mungkin berasal dari air, tanah atau dari udara. 5.Bukti-Bukti Evolusi
Bukti bukti evolusi dapat dibagi kedalam kelompok sebagai berikut. : Metzler 1983 misalnya mengajukan bukti-bukti sbb
1. Bukti dari susunan tubuh dan struktur makluk hidup saat ini. Seluruh makhluk hidup diketahui tersusun dari sel. Baik yang satu sel
maupun yang bersel banyak. Bila dibandingkan satu hewan dengan hewan yang lain ada persamaan dan ada perbedaan. Ada hewan yang sangat mirip
satu sama lain. Sehingga mereka disebut satu spesies jenis. Ada yang mulai mempunyai perbedaan tapi masih memiliki banyak persamaan , lalu
digolongkan menjadi sati genus. Begitulah seterusnya ada yang menjadi satu familia , ordo, klas dan seterusnya. Ayam kampung amat mirip dengan ayam
147
hutan. Ayam tersebut meski mempunyai kemiripan dengan itik atau beberapa burung lain. Tapi jelas juga mempunyai perbedaan. Adanya kemiripan dan
perbedaan tersebut dapat menjadi alasan untuk mengatakan bahwa mereka mungkin dulu berasal dari nenek moyang yang sama lalu kemudian
mengalami perubahan baca evolusi. Organ organ pada makhluk yang berbeda seperti jantung pada ikan, katak,
reptil, burung dan mammalian meskipun mempunyai perbedaan tapi tetap dapat diturunkan dari suatu bentuk awal berupa pembuluh darah yang
menebal. Tangan manusia, tangan monyet, sirip pada kura-kura laut dan beberapa hewan lain juga dapat dilihat kesamaannya. Organ seperti itu
disebut denga organ yang homolog. Jadi adanya organ yang homolog ini mungkin menjadi petunjuk adanya kesamaan asal usul.
2. Bukti- bukti paleontologi. Dari fosil-fosil yang telah ditemukan ada petunjuk bahwa fosil tersebut dapat
dikaitkan dengan makhluk hidup yang ada saat ini. Fosil ini dapat pula ditentukan usianya. Karena itu orang dapat memperkirakan kapan kira-kira
satu kelompok makhluk hidup terbentuk. Misalnya kapan ikan mulai terbentuk dan kapan pula monyet terbentuk. Perbedaan usia fosil tersebut
seakan member petunjuk bahwa hewan tidak terbentuk sekali gus . Artinya ada pembentukan bertahap. Untuk beberapa kelompok organisme seperti
kuda ada fosil yang menunjukkan urutan pembentukan yang relatif jelas. Dari pengamatan terhadap fosil juga dapat diketahui adanya bentuk peralihan
antara dua kelompok organism. Misalnya peralihan dari reptil ke burung seperti ditunjukkan oleh fosil Archaeopteryx.
Fosil tersebut juga memberi petunjuk bahwa perubahan organ yang sudah terjadi tidak bisa berbalik. Artinya sekali sudah berubah kesatu bentuk
tertentu organ tidak bisa berbalik kebentuk semula irreversible. Misalnya pengurangan jumlah jari pada kuda atau badak tidak bisa berbalik.
Kehilangan gigi pada burung dalam perkembangan selanjutnya tidak pernah muncul kembali.
3. Bukti bukti dari tingkah laku hewan
148
Hewan hewan yang tubuhnya mirip juga mempunyai kelakuan yang agak sama. Jenis jenis itik yang tubuhnya mirip meski berbeda jenisnya tingkah
lakunya amat mirip. Sapi, banteng yang diduga dekat hubungan kekeluargaannya juga mempunyai tingkah laku yang hamper sama.
4. Bukti Parasitologi Hewan hewan parasit terkait sangat erat dengan inangnya. Jadi ada parasit
yang sangat spesifik untuk hewan dan kelompok terdekatnya. Inang yang berkerabat dekat juga mempunyai parasit yang agak berkerabat. Misalnya
kutu manusia juga ada pada simpanse tapi kutu tersebut tidak dapat berkembang pada hewan lain. Artinya bila ada kelompok organisme
mempunyai kesamaan parasit maka hampir dapat dipastikan mereka juga berasal dari nenek moyang yang sama atau berdekatan.
5. kiaBukti-bukti Biokimia. Seluruh makhluk hidup memiliki kesamaan yang tak terbantah.Kesamaan
tersebut antara lain meliputi :
-
Struktur dasar kimiawi seperti adanya DNA dan RNA
-
Katalisator yang berupa enzim yang mengandung protein
-
Cara mendapatkan energy melalui Glikolisis 6, Mekanisme evolusi
Bagaimana sesungguhnya evolusi berlangsung diperkirakan secara berbeda oleh banyak ahli;
Berikut ini ditampilkan mekanisme evolusi oleh berbagai ahli seperti yang dikemukakan oleh Metzler 1983:
1. Teori Lamarck Menurut Lamarck perubahan organ pada mahkluk terkait dengan
pemanfaatan organ tersebut. Organ yang dipergunakan dengan cara terentu akan menghasilkan bentuk organ tertentu pula. Misalnya jerapah berleher
panjang karena nenek moyang mereka dulu suka menjulurkan leher untuk mencapai daun dari pohon pohon yang agak tinggi, Semakin tinggi daun yang
akan dijangkau maka akan makin panjang pula leher jerapah. Sebaliknya bila organ tidak digunakan maka organ tersebut akan mereduksi. Menurut
149
Lamarck kehilangan kaki pada ular terjadi karena tidak dipergunakan. Teori ini dibantah oleh banyak ahli.
2. Teori Darwin Menurut Darwin perubahan organ terjadi karena seleksi alam. Menurut
Darwin makhluk hidup mengahasilkan banyak keturunan, bahkan lebih banyak dari yang diperlkan untuk mempertahankan kelestarian jenis.
Sementara tempat hidup yang cocok untuk keturunan tersebut tidak bertambah. Keturunan yang dihasilkan dari pasangan induk yang sama justru
tudak persis sama. Artinya ada variasi. Karena adanya jumlah individu yang banyak dan ruang yang tetap maka individu-individu yang mempunyai
keuntungan variasi akan lebih mudah bertahan dan berkembang . Individu lain yang karakternya tidak cocok dengan lingkungan tentu sulit untuk
bertahan. Situasi inilah yang disebut oleh Darwin dengan seleksi alam. Berarti selalu dari waktu kewaktu terjadi perubahan menuju penyempurnaan
karakter supaya lebih dapat bertahan. Perubahan tersebut dapat menghasilkan jenis jenis yang berbeda dari nenek moyangnya sehingga dapt dianggap
sebagai suatu jenis tersendiri. 3. Teori sintesis.
Teori yang berkembang saat ini untuk menjelaskan mekanisme evolusi disebut teori sintesis sebab teori ini merupakan sintesis dari berbagai disiplin
ilmu. Yang terpenting adalah genetika dan genetika populasi. Menurut teori ini bukan individu yang berevolusi tetapi populasi. Populasi dengan
lingkungan tertentu akan mengalami perubahan genetis yang satu ketika diwariskan pada generasi berikut. Perubahan genetis bisa saja terjadi selain
karena keuntungan seleksi tapi juga karena mutasi. Mutasi berarti ada perubahan gen dari suatu individu.
150
25. EKOLOGI