47
9. TRANSPIRASI DAN GUTASI PADA TUMBUHAN
Sejak  awal  tumbuhan  menyerap  air  melalui  akar  dan  kehilangan  air  lewat  daun. Proses  penguapan  dari  tumbuhan  ke  udara  disebut  Transpirasi.  Benih  kecil  hanya
menguapkan beberapa tetes air dalam seminggu, namun pohon dewasa menguapkan lebih dari 1000 liter per hari. Selama transpirasi berlangsung air menguap dari daun
melalui celah kecil yang disebut stomata.
Transpirasi Tumbuhan
Stomata Hanya  sebagian  kecil,  biasanya  kurang  dari  1  dari  air  yang  diabsorpsi
tumbuhan  dipergunakan  dalam  reaksi  metabolisme  hidrolisis.  Sebagian  besar  dari air  yang  diabsorpsi  akar  tanaman  akan  ditranspirasikan  melalui  daun.  Transpirasi
ialah  hilangknya air dalam  bentuk uap air dari tubuh tumbuhan  melalui penguapan. Penguapan  air  menciptakan  gaya  isap  sehingga  tumbuhan  dapat  menyerap  mineral
dan nutrient penting dari tanah. Ratio  antara  hilangnya  air  oleh  transpirasi  dengan  produksi  bahan  kering
selama  pertumbuhan  merupakan  ukuran  efisiensi  penggunaan  air  oleh  tumbuhan.
48
Semakin  besar  rationya,  semakin  kurang  efisien  jenis  tumbuhan  tersebut  dalam penggunaan airnya. Ratio transpirasi dari sebagian besar tanaman budidaya berkisar
antara 100 sampai 500 atau lebih, yang berarti memerlukan 100-500 gram air untuk menghasilkan  1  gram  bahan  kering  tumbuhan.  Dengan  demikian  jenis  tumbuhan
tinggi yang hidup di darat sangat tidak efisien dalam penggunaan airnya. Walaupun demikian  ada  beberapa  tumbuhan  yang  lebih  efisian  daripada  yang  lainnya.
Tumbuhan C
4
per unit air yang digunakan dapat menghasilkan bahan kering 3-4 kali lebih banyak dari tumbuhan C
3.
Kehilangan  air  oleh  transpirasi  dapat  berlangsung  dari  setiap  bagian tumbuhan  yang  berhubungan  dengan  atmosfir.  Namun  demikian  sebagian  besar
berlangsung  melalui  daun  lewat  stomata.  Karena  sifat  kutikula  yang  impermeabel terhap air, transpirasi yang berlangsung melalui kutikula relatif sangat kecil. Seperti
telah diuraikan dalam bab terdahulu, untuk menguapkan 1 gram air diperlukan energi panas  sebanyak  500  kal.  Dengan  demikian  transpirasi  menimbulkan  pengaruh
pendinginan pada daun. Kebutuhan  panas  untuk  menguapkan  air  berasal  dari  sinar  matahari.  Sinar
matahari  disalurkan  melalui  tiga  cara  :  1  sebagai  cahaya  langsung,  difusi  atau pantulan,  2  sebagai  radiasi  panas  dari  atmosfir,  tanah,  atau  benda-benda
sekelilingnya  dan  3  oleh  aliran  konveksi  aliran  udara  panas  melalui  daun.  Dari jumlah  panas  yang  diabsorpsi  daun,  hanya  sebagian  kecil  saja  yang  diterimanya
sebagai panas penghantaran koduksi dari bagian-bagian tubuh tumbuhan lainnya. Laju  transpirasi  daun  biasanya  menunjukkan  siklus  harian.  Pada  hari  yang
cerah,  terjadi  peningkatan  tranpirasi  yang  cepat  di  pagi  hari,  dan  mencapai puncaknya  pada  lewat  tengah  hari.  Kemudian  diikuti  penurunan  pada  sore  dan
malam  harinya.  Panas  sensibel  konveksi  atau  mungkin  juga  panas  laten  dari tranpirasi  yang  keluar  pada  siang  hari  mengalami  pendinginan  oleh  radiasi  yang
kembali ke udara. Keadaan ini sering menghasilkan pembentukan embun. Suhu daun pada  malam  hari  biasanya  beberapa derajat di  bawah suhu udara
karena kehilangan panas oleh radiasi kembali ke  langit dan penerimaan panas  yang relatif  sedikit  dari  udara  di  sekelilingnya.  Di  pagi  hari  setelah  matahari  terbit,  daun
yang kena sinar matahari akan cepat menjadi panans dan suhunya meningkat seiring dengan  suhu  udara.  Pada  waktu  yang  sama,  stomata  yang  menutup  di  amlam  hari
49
akan terbuka. Dengan demikian daun akan bertranspirasi dan kehilangan panas. Hal tersebut  biasanya  akan  menyebabkan  daun  yang  terkena  sinar  matahari  hanya
mempunyai suhu sedikit lebih tinggi dari udara. Walaupun  kehilangan  air  oleh  transpirasi  biasanya  sangat  besar  sehingga
dapat  merusak,  namun  transpirasi  mempunyai  pengaruh  baik  tertentu  bagi pertumbuhan  tumbuhan.  Selain  dapat  mempertahankan  suhu  di  bawah  tingkat  yang
mematikan,  transpirasi  dapat  meningkatkan  absorpsi  air  oleh  akar  sehingga  juga berpengaruh terhadap peningkatan laju absorpsi hara mineral.
Peran transpirasi bagi tumbuhan
Transpirasi bermanfaat bagi tumbuhan karena : 1.  Menyebabkan  terbentuknya  daya  isap  daun,  hingga  terjadi  transport  air  di
batang. 2.  Membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar.
3.  Mengurangi air yang terserap berlebihan. 4.  Dapat mempertahankan temperatur yang sesuai untuk daun.
5.  Berperan  pada  fotosintesis  dan  respirasi  karena  membuka    menutupnya stomata.
Dari  peran  yang  ada  terlihat  bahwa  yang  terpenting  adalah  untuk  melepas  energi yang  diterima  dari  radiasi  matahari.  Energi  radiasi  matahari  yang  digunakan  untuk
proses fotosintesis hanya 2  atau kurang, sehingga selebihnya harus dilepaskan ke lingkungan,  baik  dengan  pancaran,  hantaran  secara  fisik  dan  sebagian  besar  untuk
menguapkan air. Transpirasi juga merupakan proses yang membahayakan kehidupan tumbuhan karena kalau transpirasi melampaui penyerapan oleh akar, tumbuhan dapat
kekurangan  air.  Bila  melampaui  batas  minimum  dapat  menyebabkan  kematian. Transpirasi  yang  besar  juga  memaksa  tumbuha  mengadakan  penyerapan  besar,  itu
memerlukan energi besar pula.
Gutasi
Gutasi  adalah  peristiwa  menetesnya  air  dari  pinggiran  dan  ujung  daun.  Air  gutasi keluar  dari  sel-sel  daun  yang  disebut  hidatoda.  Hidatoda  merupakan  lubang  daun
stoma  yang  tidak  berdiferensiasi  sempurna,  sehingga  tidak  bisa  membuka  dan
50
menutup.  Air  gutasi  mengandung  senyawa-senyawa  organik  dan  anorganik, senyawa-senyawa  organik  dapat  berasal  dari  bocoran  sel-sel  yang  berdampingan
dengan  jaringan  xilem,  sedangkan  senyawa-senyawa  anorganik  berasal  dari  larutan tanah  yang  diabsorpsi  oleh  akar  yang  secara  pasif  terbawa  dalam  cairan  xilem  ke
atas,  ke  daun.  Tingkat  terjadinya  gutasi  sangat  rendah  dibandingkan  dengan transpirasi.Gutasi juga lebih jarang diobservasi daripada transpirasi. Titik-titik air di
tepi daun yang terjadi akibat gutasi di pagi hari sering disalahartikan sebagai embun. Pengeluaran  air  melalui  proses  gutasi  terjadi  akibat  adanya  tekanan  positif
akar.  Meskipun  ketika  laju  transpirasi  rendah,  akar  terus  menyerap  air  dan  mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar.
Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan tanah yang  kering  menghambat  terjadinya  gutasi.  Kekurangan  mineral  juga  diketahui
memengaruhi proses gutasi. Bila transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus
bernama hidatoda. Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata air. Hidatoda terletak di  ujung  dan  sepanjang  tepi  daun.  Oleh  karena  itulah,  titik-titik  air  akan  terlihat  di
ujung  dan  tepi  daun.  Gutasi  biasanya  terjadi  pada  malam  hari,  namun  terjadi  juga pada  pagi  hari.  Laju  gutasi  paling  tinggi  ditemukan  pada  tumbuhan  Colocasia
nymphefolia.  Gutasi  paling  banyak  terjadi  pada  tumbuhan  air,  herba,  dan  rumput- rumputan.
Titik-titik air  yang keluar dari  jaringan daun  melalui proses gutasi  bukanlah air murni. Berbagai senyawa diketahui terlarut di dalamnya. Beberapa senyawa yang
ditemukan  terlarut  dalam  titik-titik  air  tersebut  adalah  enzim,  gula,  asam  amino, vitamin, serta mineral seperti P, K, Na, Mg, dan Fe.
Beberapa perbedaan utama gutasi dan transpirasi adalah: Faktor Pembeda
Gutasi Transpirasi
Bentuk air yang dilepaskan
Pelepasan air dari jaringan tumbuhan dalam bentuk titik-
titik air cair Pelepasan air dari jaringan
tumbuhan dalam bentuk uap air
Kualitas air yang dilepaskan
Air mengandung senyawa- senyawa terlarut dan garam
mineral Air murni
51
Mekanisme Air dilepaskan melalui
struktur hidatoda menuju ujung pembuluh daun
Air dilepaskan melalui stomata, kutikula, danatau lentisel
Regulasi aktivitas
Pembukaan hidatoda tidak dapat diregulasi
Transpirasi melalui stomata diatur oleh sel penjaga
Waktu terjadi Pada malam atau pagi hari
Pada saat ada sinar matahari melalui stomata dan sepanjang
hari melalui kutikula atau lentisel
Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun.
Hal  ini  diakibatkan  oleh  penumpukan  garam  yang  terjadi  bila  titik-titik  air  di  tepi daun  telah  menguap.Kondisi  tersebut  membuat  patogen  seperti  bakteri  dan  fungi
dapat menyerang jaringan daun.
52
10. UNSUR HARA TUMBUHAN