PENDAHULUAN BAHAN AJAR BIOLOGI UMUM

1

1. PENDAHULUAN

Hakekat Ilmu Pengetahuan Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang terorganisir, bersifat dinamis dan berkembang terus. Sains science berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti to know dan secara harfiah berarti ilmu pengetahuan sains = ilmu. Pengetahuan dapat diperoleh dengan mengumpulkan pengalaman yang didapatkan dengan cara berfikir dan merasa. Asal Ilmu bersumber dari pandangan yang bersifat: magis, gaib atau sihir. Kemudian ada perkembangan pemahaman berdasarkan ajaran agama dan ilmu murni science dan ilmu terapan oleh professional. Berdasarkan masanya, periode perkembangan ilmu dibagi menjadi tiga yaitu periode awal, periode yunani kuno, dan periode modern. a Periode Awal 4000-6000 SM b Penemuan yang didokumentasikan pada kertas papyrus Mesir Mesopotamia c Periode Yunani Purba 600 SM-1600 Muncul berbagai perkembangan teoritis, dimana terdapat para ahli filsafat seperti Socrates Pluto Academi, dan Aristoteles perkembangan ilmu taxonomi dan morfologi. d Perode Modern 1600 – Sekarang Periode modern dicirikan dengan adanya pemahaman fenomena alam melalui observasi dan eksperimen seperti yang dilakukan oleh Darwin dan Pasteur. Landasan pemahaman tentang ilmu pengetahuan sangat berkaitan erat dengan filosofi. Dimana filosofi itu sendiri diartikan sebagai suatu pengulasan ilmu secara mendasar dan menyeluruh. Hal ini dapat dikategorikan menjadi tiga aspek yaitu : 1. Ontologi: materi objek suatu ilmu dan keberadaannya di kehidupan manusia 2. Epistemologi: cara mendalami dan bergerak dalam ilmu pengetahuan 3. Aksiologi: guna mendalami dan pedoman untuk bergerak dalam dunia ilmu Biologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Bioloi merupakan salah satu dari ilmu pengetahuan alam. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi Biologi berasal dari kata bios βiος dan logos λόγος yang merupakan bahasa Yunani, masing-masing artinya hidup dan ilmu. Jadi artinya ilmu alam yang mempelajari tentang organisme hidup dan interaksinya dengan lingkungan. 2 Sebenarnya aspek yangg dipelajari di biologi adalah semua yang berhubungan dengan makhluk hidup itu sendiri. Selain struktur, fungsi, tumbuh-kembang, dan adaptasi terhadap lingkungan tempat hidup, ada juga penggolongan makhluk hidup, habitatnya, peran pada lingkungan, asal-usul dan evolusinya. Biologi sangat luas karena semua makhluk hidup dipelajari, dari yang sekecil bakteri hingga yang sebesar paus putih. Karena begitu luasnya cakupan Biologi, maka dibuatlah cabang-cabang ilmu biologi seperti pada skema berikut ini. Pada dasarnya ilmu biologi hanya dikategorikan menjadi dua yaitu botani mempelajari tumbuhan dan zoologi mempelajari hewan. Namun kemudian diperluas berdasarkan jenis atau kelompok organisme yang dipelajarinya secara lebih spesifik. Hal tersebut dapat dilihat seperti pada cabang ilmu zoologi yang dibagi menjadi berbagai cabang lagi antaralain :  Protozoolgi  Helminthologi  Malakologi  Ornitologi  Herpetologi Biologi termasuk Ilmu Pengetahuan Alam Fisika, Kimia, Astronomi, Geologi, Geografi Meteorologi 3  Ichtiologi  Primatologi  Entomologi  Melittologi  Acarologi Cabang biologi terus-menerus bertambah, sesuai dengan perkembangan ilmu biologi itu sendiri. Antara lain mikologi ilmu tentang fungi yang dahulu disatukan dalam botani, sekarang dipisahkan, kemudian ada fikologi ilmu tentang alga, lalu ada bryologi ilmu lumut, ada ichtiologi ilmu tentang ikan, karsinologi ilmu tentang krustasea, mammologi ilmu tentang mammalia, ornitologi ilmu tentang burung, entomologi ilmu tentang insekta, parasitologi ilmu tentang parasit, etnobotani, dan etnozoologi. Cabang biologi yang mempelajari virus disebut virologi, bakteri bakteriologi, mikroorganisme secara umum disebut mikrobiologi, tumbuhan botani, hewan zoologi, hubungan antara makhluk dan lingkungan disebut ekologi. Cabang yg mempelajari aspek kimia dari kehidupan disebut biokimia. Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya. Pemecahan Masalah Dengan Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah cara kerja dari ilmu pengetahuan, brsifat ilmiah serta merupakan langkah-langkah sistematis yang digunakan dalam ilmu-ilmu tertentu yang baik direfleksikan atau diterima begitu saja. Metode atau cara kerja Ilmu pengetahuan pertama kali di kemukakan oleh Filsuf Yunani, Aristotelas. Ia memandang penelitian ilmiah sebagai kelanjutan dari observasi-observasi empiris ke prinsip umum induksi dan kemudian dari prisip umum ke observasideduksi. Jadi, inti dari metode ilmiah adalah dimana seseorang mampu berfikir logis, analistis, menggunakan analisis, dan empiris seseai kenyataan. Dalam melakukan aktivitas ilmiah, kita perlu memperhatikan struktur metode ilmiah, struktur metode penelitian ilmiah, stuktur penulisan ilmiah atau cara penyusun laporan ilmiah, serta bahasa ilmiah. Selain itu kita mampu bersikap ilmiah saat melakukan aktivitas ilmiah. Penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah. Sruktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri dari: a. Perumusan masalah : Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal. Ketertarikan ini karene manusia memiliki sifat perhatian. Pada saat kita tertarik 4 pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut. b. Pembuatan kerangka berfikir : Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antar berbagai faktot yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis, analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan pengamatan langsung. c. Penarikan hipotesis : Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis. d. Pengujian Hipotesis : Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis. e. Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya. Upaya Menyingkap Suatu Masalah Dan Penerapannya Dalam Metode Ilmiah Struktur Metode Ilmiah Penerapan langkah-langkah Metode Ilmiah 1 2 3 4 5 Perumusan masalah Penyusun kerangka berfikir Penarikan hipotesis Pengujian hipotesis Benarkah kehidupan berasal dari benda mati? Membaca teori abiogenasis dan hasil penelitian para ilmuan pendukungnya. Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebalumnya. Melakukan percobaan dengan dua bua toples yang 5 Penarikan kesimpulan masing-masing d isi sekerat daging. Toples I ditutup dan toples II dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari toples I tidak ditemukan adanya belatung dan pada toples II di temukan banyak belatung Belatung pada daging yang membusuk berasal dari telur lalat yang menetas, jadi makhluk hidup berasal dari mahkluk hidup. 6

2. ASAL USUL MAHLUK HIDUP