Kulit Rambut Kuku Kelenjar Kulit

79

14. INTEGUMEN, RANGKA DAN OTOT

I. SISTEM INTEGUMEN

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya keringat atau lendir. Kata ini berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup. Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan sangat penting. Karakter spesifiknya adalah mampu memperbaiki sendiri self-repairing dan menjadi mekanisme pertahanan tubuh pertama. Fungsi sistem integument adalah : 1 Pelindung: dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan mekanik, kimia, atau suhu 2 Penerima sensasi: sentuhan, tekanan, nyeri, suhu 3 Pengatur suhu: menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas 4 Fungsi metabolik: menyimpan energi mll cadangan lemak; sintesis vitamin D 5 Ekskresi: mengeluarkan keringat, minyak dan garam.

A. Kulit

Secara struktural, kulit terbagi menjadi 3 lapisan utama yaitu : 1 Epidermis, terbagi lagi menjadi lapisan basal stratum germinativum yang merupakan lapisan terbawah dari epidermis, terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin; lapisan Malpighi stratum spinosum lapisan paling tebal; lapisan granular atau stratum granulosum memiliki granula-granula; dan lapisan tanduk atau stratum korneum terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti. 2 Dermis, merupakan lapisan dibawah epidermis dan terdiri atas jaringan ikat. 3 Jaringan subkutan atau hipodermis merupakan lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Terdiri atas jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. 80

B. Rambut

Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut : rambut terminal dapat panjang dan pendek dan rambut velus pendek, halus dan lembut. Rambut tersusun atas akar sel tanpa keratin dan batang terdiri sel keratin.

C. Kuku

Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keratin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.

D. Kelenjar Kulit

Kelenjar pada kulit terdiri atas dua yaitu kelenjar sebacea dan sudorifera. Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak. Kelenjar keringat sudorifera berfungsi mengeluarkan keringat pada saat suhu tubuh meningkat. Gambar Lapisan-lapisan kulit dan turunannya 81

II. SISTEM RANGKA

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan rangka hidrostatik, walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan seperti tengkorak yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini meliputi eksoskeleton dan endoskleton. Eksoskeleton secara embriologis berasal dari epidermis saja, dermis saja, atau keduanya. Sedangkan endoskeleton secara embriologis berasal dari jaringan sub dermal, yaitu endoskeleton tulang, endoskeleton rawan dan korda. Eksoskeleton umumnya dijumpai pada hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal sebagai dermal skeleton. Endoskeleton umumnya dijumpai pada hewan vertebrata Rangka bertulang adalah sistem struktural utama vertebrata. Bekerja sama dengan kulit, yang merupakan organ terbesar di tubuh, rangka menyediakan bentuk dasar suatu organisme. Selain fungsi sokongan support mekanis, sistem rangka pun berperan sebagai alat utama perlindungan bagi organ-organ lunak dalam tubuh. Bekerja sama dengan sistem otot, sistem rangka memungkinkan pergerakan tubuh. Tulang-tulang individual atau formasi tulang berperan sebagai tuas pengungkit yang digerakkan oleh otot yang sesuai letaknya. Kontraksi otot-otot spesifik menyebabkan pergerakan tungkai atau bagian tubuh. Barangkali sistem penyokong yang paling efisien adalah endoskeleton skeleton internal vertebrata, jaringan intenal dari tulang keras dan tulang rawan atau kartilago, yang membingkai, membentuk, dan melindungi tubuh, serta meyediakan serangkaian tuas yang memaksimalkan potensi pergerakan yang rumit dan cepat. Tulang atau osteon terdiri atas sel-sel tulang yang banyak mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan posfat. Adanya matriks yang mengandung kapur dan posfat itulah yang menyebabkan tulang bersifat keras. Bila 82 matriks tersebut padat dan rapat membentuk tulang keras atau tulang kompak, misalnya pada tulang pipa. Bila matriks tesebut berongga akan membentuk tulang spons, misalnya pada tulang-tulang pipih dan tulang pendek Secara garis besar, rangka pada hewan vertebrata terbagi atas rangka aksial dan rangka apendiks. Berikut merupakan rincian ringkas dari macam-macam tipe rangka tersebut : A. Rangka aksial rangka sumbu : • Tengkorak kepala cranial • Ruas tulang punggung vertebrae • Tengkorak daerah dada costa rusuk dan sternum • Tengkorak sekitar pinggang sacrum dan cocyx B. Rangka apendiks rangka cabang : • Gelang pektoralbahu scapula, clavicula • Gelang pelvic coxa • Alat gerak ekstrimitas depan humerus, radius, ulna, carpal, metacarpal, phalang • Ekstrimitas belakang femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, phalang

III. SISTEM OTOT

Merupakan jaringan yang tersusun atas sel otot yang bertugas menggerakan berbagai bagian tubuh, karena memiliki kemampuan berkonteraksi. Kemampuan kontraksi disebabkan adanya protein otot yang disebut aktomiosin pada setiap miofibril. Otot dibedakan menjadi otot polos, lurik, dan jantung. a. Otot polos dengan ciri-cirinya sbb :  sel polos tidak bergarin-garis  inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah  kerjanya tidak dipengaruhi kesadaran otak  reaksi terhadap rangsang lambat  bentuk sel seperti kumparan  kerja teratur, lambat dan tahan lama  fungsi menggerakan alat-alat dalam b. Otot lurik skeletal dengan ciri-ciri : 83  sel berserabut dan bergaris-garis  inti sel berjumlah banyak dan terletak di tepi  kerjanya dipengaruhi kesadaran  reaksi terhadap rangasang cepat  bentuk sel silindris  kerja tidak teratur, cepat dan tidak tahan lama  fungsi menggerakan rangka c. Otot jantung dengan ciri-ciri :  sel berserabut, bercabang dan bergaris-garis  inti sel berjumlah satu dan terletak di tengah  kerja tidak dipengaruhi kehendak kesadaran  reaksi terhadap rangsang lambat  bentuk sel silindris bercabang-cabang  kerja teratur dan tahan lama  fungsi kontraksi otot jantung Berdasar syaraf yang mempengaruhinya, otot lurik termasuk otot sadar sehingga disebut otot volunter, sedang otot polos dan otot jantung termasuk otot tak sadar sehingga disebut otot involunter. Pada otot jantung hubungan antara cabang yang satu dengan yang lain di sebut sinsitium. 84

15. SISTEM PENCERNAAN