Dampak El Nino Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia

2.10 Dampak El Nino Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia

Dalam tulisannya Mulyono dan N icholls 2002 EI Nino dari bahasa Spanyol yang artinya ’anak laki-laki - karena dekat dengan perayaan natal bagi umat kristen di bulan Desember setiap tahun, perairan lepas pantai Peru agak menghangat. Ketika, setiap tiga hingga enam tahun, perairan tersebut menjadi hangat tidak seperti biasanya, EI Nino memberikan dua pertanda kepada penduduk disekitarnya; yaitu, turunnya hujan di daerah yang biasanya merupakan daerah agak gersangkering sehingga menimbulkan kebanjiran yang meluas dan sangat menurunnya hasil tangkapan ikan anchovy. Air laut dalam yang naik kepermukaan upwelling yang kaya nutrisi merupakan makanan bagi populasi ikan; dan ketika upwelling terhenti mengakibatkan ikan-ikan mati. EI Nino sekarang merupakan sebagai istilah yang dipergunakan lebih luas dalam kaitannya dengan penghangatan suhu muka lautyangtidak wajar yang berakibat pada cuaca. EI Nino sering dipasangkan dengan Southern OscillationOsilasi Selatan dengan singkatan ENSO. La Nina sekarang lebih terkenal untuk menyebut lawannya El Nino yang terjadi pada saat perairan di Pasifik bagian timur dingin secara tidak wajar. Episoda- episoda La Nina diasosiasikan dengan curah hujan yang lebih banyak di Indonesia bagian timur dan kemar au berkepanjangan di Peru. Sebagai indikator lemah kuatnya El Nino dilihat dari Indek Osilasi Selatan. Dimana Osilasi Selatan merupakan suatu sistim timbangan tekanan udara antara wilayah Pasifik ekuator bagian timur dan wilayah Indonesia; yaitu, ketika tekanan udara permukaan di salah satu wilayah tersebut tinggi secara tidak wajar biasanya akan diimbangi dengan tekanan udara permukaan yang rendah secara tidak wajar di wilayah satunya. Osilasi tekanan udara yang bergerak lamban dan berskala besar ini mempengaruhi curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur yang secara umum dipengaruhi oleh monsun austral. Namun demikian pengaruhnya akan dapat berbeda- beda di suatu kepulauan dan pada waktu yang berbeda. Osilasi ini juga mempengaruhi bagian dunia lainnya lihat Gambar 4. Secara umum, Osilasi Selatan dapat menyebabkan kekeringan di Indonesia, Aus tralia, India dan beberapa bagian Afrika dan pada saat yang bersamaan menyebabkan banjir di Amerika Utara dan Selatan dan dikepulauan-keulauan Pasifik Tengah. Osilasi Selatan Timbul sebagai akibat dari hasil interaksi antara lautan dan atmosfer diwilayah Pasifik ekuator. Setiap kejadian El Nino tidak berdampak langsung terhadap wilayah Indonesia. Suhu perairan wilayah Indonesia berfungsi sebagai pengendali dari kekuatan El Ñino dalam menarik massa uap air dari wilayah Indonesia. Ketika El Nino aktif dan suhu muka laut diwilayah Indonesia masih hangat pengaruh berkurangnya curah hujan tidak besar. Dan sebaliknya ketika El Nino aktif di dukung suhu muka laut wilaya h perairan Indonesia dingin dampak kekeringan di Indonesia sangat besar seperti pada Tabel 2.5 dampak El Nino yang sangat kuat pada tahun 1997 dimana suhu muka laut di Pasifik Tengah cukup hangat anomalinya +2,7- 3,2°C dan suhu muka laut di wilayah Indonesia dingin anomalinya -0,2°C Tabel 2.5. Kejadian El Nino dalam kurun waktu 1957 - 2009 Sumber: BMKG 2009 a b Sumber: Mulyono dan Nicholls 2002 Gambar 2. 10 aOsilasi selatan merupakan timbangan antara wilayah Indonesia dan Pasifik ekuator tumur b Bagian dunia yang dipengaruhi ENSO

2.11 Cuaca Ekstrim