Analisis kejadian badai petir pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2008

Secara umum frekuensi terbesar masih pada pukul 13.00 wib dan ada bulan- bulan tertentu menunjukkan kejadian suhu maksimum bergeser pada pukul 14.00 wib pada bulan Januari, Juni, Agustus dan Nopember. Terjadi pergeseran suhu maksimum pada pukul 12.00 wib pada bulan Desember. Puncak suhu harian faktor utama adalah rotasi bumi. Radiasi matahari maksimum yang sampai ke permukaan bumi terjadi saat posisi matahari tepat di atas wilayah pengamatan dan albedo. Albedo radiasi matahari di pengaruhi oleh tataguna lahan diantaranya ruang terbuka hijau yang bisa menyerap radiasi matahari. Faktor lain yang mempengaruhi suhu maksimum adalah awan.

4.10 Analisis kejadian badai petir pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2008

Kejadian badai petir pada periode tahun 2003-2008 di Stasiun Meteorologi Curug seperti Gambar 4.69. Bulan Januari kejadian badai petir meningkat pada pukul 14.00 wib hingga pukul 17.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib ini merupakan kejadian tertinggi pada bulan Januari dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Pebruari kejadian badai petir meningkat pada pukul 12.00 wib hingga pukul 15.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Maret kejadian badai petir meningkat pada pukul 13.00 wib hingga pukul 15.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan April kejadian badai petir meningkat pada pukul 13.00 wib hingga pukul 17.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Mei kejadian badai petir meningkat pada pukul 14.00 wib hingga pukul 17.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 20.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Juni kejadian badai petir meningkat pada pukul 14.00 wib hingga pukul 15.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Juli kejadian badai petir meningkat pada pukul 14.00 wib hingga pukul 17.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Agustus kejadian badai petir meningkat pada pukul 15.00 wib hingga pukul 17.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan September kejadian badai petir meningkat pada pukul 14.00 wib cenderung naik hingga pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan in i dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Oktober kejadian badai petir meningkat pada pukul 13.00 wib hingga pukul 15.00 wib, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Nopember kejadian badai petir meningkat pada pukul 13.00 wib hingga pukul 15.00 wib, cenderung turun pada pukul 16.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 19.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini dan cenderung turun hingga dini hari. Bulan Desember kejadian badai petir meningkat pada pukul 12.00 wib hingga pukul 16.00 wib sebagai kejadian tertinggi pada bulan ini, cenderung turun pada pukul 18.00 wib kemudian naik lagi pada pukul 20.00 wib dan cenderung turun hin gga dini hari. Pertumbuhan awan Cumulonimbus pada siang hari sebagai sumber badai petir di pengaruhi oleh kondisi monsoon yang lemah dan diperkuat oleh kondisi lokal yaitu penguapan diwilayah tertentu diakibatkan oleh radiasi matahari yang cukup tinggi sehingga terjadi penguapan yang sangat cepat. Pertumbuhan awan yang sangat cepat menyebabkan gesekan antar butiran uap air yang menjadikan adanya beda potensial antara ion positif dan negatif. Perbedaan ion ini bila menetralkan diri akan melompat dari awan yang bermuatan negatif ke awan yang bermuatan positif diantarnya bumi sehingga terjadi petir di sore hari. Kejadian petir di malam hari akibat pertumbuhan Cumulonimbus yang terlambat. Keterlambatan pertumbuhan diakibatkan radiasi mataha ri di pagi hari tertutup oleh awan-awan tinggi dan menengah. Suplai uap air dari lautan mendukung pertumbuhan awan pada menjelang malam dan malam. Dimana pada menjelang malam air laut menjadi hangat karena daya serap radiasi matahari yang cukup lamban dan akan dikeluarkan pada malam hari. 10 20 30 40 50 60 70 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 2 3 4 5 6 WAKTU WIB FREKUENSI DES JAN FEB a 10 20 30 40 50 60 70 7 8 9 1 0 1 1 12 1 3 1 4 1 5 16 1 7 1 8 1 9 20 2 1 2 2 2 3 24 1 2 3 4 5 6 WAKTU WIB FREKUENSI MAR APR MEI b 10 20 30 40 50 60 70 7 8 9 10 1 1 1 2 1 3 14 15 16 17 1 8 19 20 21 22 23 2 4 1 2 3 4 5 6 WAKTU WIB FREKUENSI JUN JUL AGST c 10 20 30 40 50 60 70 7 8 9 1 0 11 1 2 1 3 1 4 15 1 6 1 7 18 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 1 2 3 4 5 6 WAKTU WIB FREKUENSI SEP OKT NOV d Gambar 4.69 Grafik waktu kejadian badai petir Stasiun Meteorologi Curug periode tahun 2003-2008 untuk bulan DJF a, MAM b, JJA c dan SON d Secara umum mulai terjadi badai petir pada pukul 13.00 wib kemudian naik rata-rata tertinggi pada 15.00 wib – 17.00 wib dan cenderung turun pada pukul 18.00 wib, kemudian naik kembali dan kejadian tertinggi pada pukul 19.00 wib – 20.00 wib kemudian cenderung turun hingga dini hari. Kejadian tertinggi pada bulan April pada pukul 19.00 wib.

5. KESIMPULAN DAN SARAN