Ilahude and Gordon 1996 menyebutkan bahwa SPL di Selat Makassar selama musim timur lebih rendah dari pada musim barat. Pada musim barat SPL
mengalami peningkatan sebesar 0,8 °C mencapai nilai sekitar 29,4 °C. Tingginya
SPL pada musim barat merupakan bagian genangan hangat dari Samudera Pasifik yang tropis. Pada kedua musim barat dan timur SPL di ujung sebelah selatan
Selat Makassar adalah lebih rendah dari pada yang utara. Kecenderungan SPL lebih dingin secara berlanjut masuk ke Laut Flores dan Laut Banda. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian ini, pada musim barat November – Februari tahun 2004 yang disajikan pada Gambar 6 terlihat bahwa nilai SPL yang lebih tinggi
dibandingkan musim timur Mei – Agustus tahun 2006 Gambar 8 cenderung bergerak ke arah barat daya Pulau Sulawesi.
4.1.2. Variabilitas Nilai SPL Secara Temporal
Berdasarkan data bulanan rata-rata SPL pada periode Januari 1998 hingga Desember 2009, diperoleh variabilitas nilai SPL di bagian selatan Selat Makassar
seperti disajikan pada Gambar 10. Nilai SPL tertinggi di sampling area1 adalah 30,9 °C terjadi pada bulan Maret dan nilai terendahnya adalah
25,7 °C di bulan Agustus Tabel 4. Nilai SPL tertinggi pada sampling area2 adalah 31,0 °C di
bulan Desember dan nilai terendah adalah 26,8 °C di bulan Januari Tabel 5. Nilai SPL tertinggi pada sampling area3 adalah 30,7 °C di bulan April dan nilai
terendahnya adalah 26,4
o
C di bulan Januari Tabel 6. Pada tahun dan bulan tertentu terdapat beberapa data kosong no data yang terjadi akibat tutupan awan
di atas lokasi penelitian.
31
Gambar 10. Fluktuasi nilai SPL rata-rata bulanan di perairan selatan Selat Makassar pada sampling area1, sampling area 2
, dan sampling area3 periode Januari 1998 – Desember 2009.
Rendahnya nilai SPL pada musim timur Mei - Agustus yang berkisar 25,7 – 30,6°C lihat Gambar 8, Tabel 4 menunjukkan adanya fenomena
upwelling di lokasi penelitian. Hal tersebut sudah pernah diteliti sebelumnya oleh
Ilahude 1978 yang menjelaskan bahwa pada saat terjadi fenomena upwelling di selatan Selat Makassar yaitu pada bulan Agustus 1971 dan Agustus 1974
ketebalan lapisan homogen menurun hingga 50 m. Pada lapisan tersebut terdiri dari massa air yang lebih dingin dengan suhu 26 – 27°C. Menurut Ilahude 1970,
efek dari upwelling distribusinya cukup jelas. Penyebaran fenomena upwelling ini terlihat dengan jelas mulai dari bagian selatan Pulau Sulawesi.
Tabel 4. Rata-rata nilai SPL dari citra NOAA-AVHRR di sampling area1
Bulan Nilai Suhu Permukaan Laut
C 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Jan
29.5 ND
27.5 29.5
29.1 29.0
28.9 29.2
ND 29.3
29.0 28.0
Feb
29.3 27.7
ND 29.2
ND 28.3
28.6 29.4
30.2 29.2
28.5 28.1
Mar 30.0
28.7 28.7
30.0 29.8
29.5 29.5
29.9 29.0
30.9 29.4
30.4
Apr
29.6 29.6
29.4 30.4
29.2 29.6
29.2 28.9
29.5 29.3
29.3 30.5
Mei 28.9
28.4 29.9
29.2 29.1
28.6 29.1
28.0 29.2
29.1 28.7
29.5
Jun
29.4 28.3
28.2 28.5
28.5 27.7
27.6 28.3
27.8 28.3
28.5 28.8
Jul 29.0
27.9 27.9
28.0 27.7
26.5 26.9
27.8 27.5
27.4 27.9
28.5
Aug
28.3 27.8
27.6 27.1
26.9 27.0
25.7 27.8
27.3 27.0
28.2 27.7
Sep 28.4
28.1 28.6
28.2 27.5
27.1 26.9
27.8 27.6
27.6 28.4
28.1
Okt
30.3 29.0
29.2 29.6
28.5 28.8
27.9 28.5
28.0 28.0
29.3 28.9
Nov 30.1
29.0 30.7
29.8 29.9
29.2 29.6
30.1 29.3
29.5 29.7
29.2
Des
28.4 ND
30.0 29.2
30.2 30.8
29.9 ND
30.4 29.6
ND 30.6
Ket : ND = No Data Tidak ada data
Lain halnya dengan sampling area1 dan sampling area2, pada sampling area3
pengaruh fenomena upwelling tidak terlihat dengan jelas dan kisaran SPL di lokasi ini pada musim timur tergolong relatif tinggi yaitu 27,7 °C – 30,4°C
Gambar 10, Tabel 6.
Secara umum, fluktuasi SPL pada tiga sampling area memiliki pola yang sama, nilai SPL relatif rendah pada musim timur dan relatif tinggi pada musim
barat dimana nilai terendah ditemukan pada sampling area1 Gambar 10. Tabel 5. Rata-rata nilai SPL dari citra NOAA-AVHRR di sampling area2
Bulan
Nilai Suhu Permukaan Laut C
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Jan 30.1
29.0 28.0
29.3 29.1
29.1 29.0
29.6 28.8
29.7 29.0
26.8
Feb
30.1 28.3
27.1 29.0
27.5 29.0
28.5 29.7
30.0 30.0
28.5 28.5
Mar
30.0 29.0
29.5 30.3
29.9 29.5
28.8 30.1
28.8 29.2
29.8 30.6
Apr
30.9 29.7
29.4 29.8
29.8 30.5
29.4 29.9
29.6 30.2
29.7 30.6
Mei 29.9
29.5 30.1
29.8 29.6
29.6 29.9
28.7 29.6
29.5 29.1
30.6
Jun
29.7 28.6
28.9 29.3
28.8 28.3
28.3 28.9
28.9 28.4
28.6 29.6
Jul 29.2
28.6 28.5
28.6 28.2
27.6 27.7
28.7 28.2
28.6 28.3
28.9
Aug
28.9 28.2
28.4 28.1
27.8 27.7
26.9 28.1
27.8 27.9
28.0 28.5
Sep
29.4 28.5
28.6 28.7
28.0 28.0
27.5 28.7
28.1 28.0
29.1 28.7
Okt
29.8 29.0
30.1 29.6
28.9 29.1
28.5 29.2
28.4 28.3
29.1 29.4
Nov 29.5
30.1 30.5
28.9 29.8
29.5 29.9
30.5 29.2
29.5 29.7
29.6
Des
28.5 30.3
29.1 28.9
30.4 30.0
30.0 29.5
31.0 29.8
ND 30.9
Ket : ND = No Data Tidak ada data Tabel 6. Rata-rata nilai SPL dari citra NOAA-AVHRR di sampling area3
Bulan Nilai Suhu Permukaan Laut
C 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Jan
29.1 29.5
ND 28.1
28.5 28.8
28.8 28.9
29.3 29.8
29.1 26.4
Feb 28.5
29.0 ND
29.5 29.1
27.8 29.0
30.0 29.9
28.6 ND
30.0
Mar 29.7
30.3 29.0
29.7 30.2
29.0 29.3
29.8 29.2
29.9 29.2
30.2
Apr 29.8
30.1 29.5
29.5 30.6
29.4 29.7
29.5 30.7
30.0 29.6
30.6
Mei 29.8
29.3 30.0
29.8 29.9
30.1 29.7
29.0 29.3
29.6 29.3
30.4
Jun 29.7
29.1 28.8
29.5 29.3
29.0 29.2
29.0 28.2
29.3 28.9
29.8
Jul 29.7
28.5 28.7
28.8 28.8
27.9 28.1
29.1 28.6
27.9 28.2
28.6
Aug 29.2
28.7 28.6
28.6 28.2
28.0 27.7
28.8 28.4
28.5 28.1
28.7
Sep 29.6
28.7 29.2
28.9 28.4
28.5 28.2
28.9 28.6
28.7 29.4
28.9
Okt 30.1
28.9 30.0
30.2 29.1
28.6 29.0
29.3 28.6
28.8 29.1
29.5
Nov 30.5
29.5 30.1
29.7 29.7
29.8 30.0
29.9 29.6
29.6 29.8
29.7
Des 28.8
29.3 29.5
29.1 29.6
29.1 29.6
ND 30.5
29.2 ND
30.0
Ket : ND = No Data Tidak ada data
Pada umumnya saat musim barat November – Februari kisaran nilai SPL tinggi antara lain di sampling area1 berkisar antara 27,5°C – 30,8°C Tabel 4,
sampling area2 antara 26,8°C – 31,0°C Tabel 5, dan sampling area3 antara
26,4°C – 30,5°C Tabel 6.
4.2. Variabilitas Konsentrasi Klorofil-a