Angin Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variabilitas SPL dan Klorofil-a

4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Variabilitas SPL dan Klorofil-a

Suhu permukaan laut dipengaruhi oleh kondisi meteorologi seperti curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin, dan intensitas radiasi matahari. Oleh karena itu SPL, biasanya mengikuti pola musiman Nontji, 2005. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi variabilitas SPL dan klorofil-a yang akan dibahas antara lain angin, Ekman transport, curah hujan, dan Tinggi Paras Laut TPL.

4.4.1. Angin

Angin terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil dari pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang berbeda di permukaan bumi. Berdasarkan Brown et al. 2004 angin bertiup dari daerah yang memiliki tekanan tinggi menuju ke daerah yang bertekanan rendah. Pola pergerakan angin di Indonesia pada umumnya mengikuti pergerakan musim dan tahun ENSO serta tahun non ENSO. Setiap musim memiliki arah pergerakan angin yang berbeda-beda. Pada musim barat Desember – Februari angin bulanan rata-rata tahun ENSO Gambar 19 di selatan Selat Makassar dominan bergerak dari barat dan barat laut dengan kecepatan rata-rata 3,2 ms dan maksimum 4,2 ms. Sedangkan pada musim barat Desember – Februari tahun non ENSO Gambar 19 angin bulanan rata-rata bergerak dari utara dan barat Desember – Februari dengan kecepatan rata-rata 4,0 ms dan maksimum 5,9 ms. Kisaran konsentrasi klorofil-a periode Januari 1998 – Desember 2009 pada musim barat antara lain 0,10 – 0,50 mgm 3 Tabel 7 untuk sampling area 1, 0,15 – 0,56 mgm 3 Tabel 8 untuk sampling area 2, dan 0,14 – 2,03 mgm 3 Tabel 9 untuk sampling area 3. Pada musim peralihan I Maret - April tahun ENSO Gambar 20, pola pergerakan angin bulanan rata-rata berasal dari utara Maret dan dari timur April. Sedangkan pada musim peralihan II Oktober angin bulanan rata-rata bergerak dari tenggara Gambar 20. Musim peralihan I tahun non ENSO Gambar 20 angin bulanan rata-rata bergerak dari barat laut Maret dan dari timur dan tenggara April. Musim peralihan II pada tahun ENSO dan non ENSO Gambar 20 angin bulanan rata-rata bergerak dari tenggara Oktober. Pada umumnya pola pergerakan angin bulanan rata-rata pada musim timur tahun ENSO dan non ENSO relatif sama yaitu dari tenggara namun kecepatannya umumnya lebih tinggi pada tahun ENSO. Pada musim timur tahun ENSO kecepatan angin rata-rata 5,9 ms dan mencapai maksimum pada 6,7 ms, sedangkan pada tahun non ENSO kecepatan angin rata-rata 5,3 ms dan maksimum 6,3 ms. Arah angin yang berasal dari tenggara pada musim timur ini mengakibatkan Ekman transport bergerak menuju barat daya menjauhi pantai selatan Sulawesi. Hal ini mengakibatkan kekosongan air laut di permukaan dan diikuti pengisian air laut dari kedalaman untuk mencapai keseimbangan permukaan air. Proses ini mengakibatkan kejadian upwelling yang membawa unsur hara lebih banyak, salinitas lebih tinggi, dan suhu air laut lebih rendah. Relatif tingginya kecepatan angin pada musim timur tahun ENSO ini mengakibatkan intensitas kejadian upwelling lebih tinggi dibandingkan dengan tahun non ENSO lihat Gambar 17 dan 18. Gambar 19. Pola pergerakan angin bulanan rata-rata pada musim barat : a tahun ENSO; b tahun non ENSO. Gambar 20. Pola pergerakan angin bulanan rata-rata pada musim peralihan : a tahun ENSO; b tahun non ENSO. Gambar 21. Pola pergerakan angin bulanan rata-rata pada musim timur : a tahun ENSO; b tahun non ENSO.

4.4.2. Ekman Transport