4. Pengaruh Cahaya
Cahaya sebagai sumber energi untuk reaksi anabolik fotosintesis jelas akan berpengaruh terhadap laju fotosintesis
tersebut. Secara umum, fiksasi CO
2
maksimum terjadi sekitar tengah hari, yakni pada saat intensitas cahaya matahari mencapai
puncaknya. 5.
Pengaruh Suhu Pengaruh suhu terhadap fotosintesis tergantung pada spesies
dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Spesies yang tumbuh di gurun mempunyai suhu optimum untuk fotosintesis lebih tinggi dari
spesies tumbuhan yang tumbuh di tempat lain. Secara umum, suhu optimum untuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada
habitat asal tumbuhan tersebut.
2.4 Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk menghasilkan makanan dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.
Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis disebut sebagai fototrof Anonim 2010.
Berbeda dari organisme lain yang memperoleh energi dengan memakan organisme lainnya, tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat
mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan CO
2
dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari matahari Anonim 2010. Persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa adalah sebagai berikut:
6CO
2
+ 6H
2
O
Energi
C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
2.5 Respirasi
Menurut Winarno dan Aman 1974, respirasi adalah suatu proses metabolisme dengan cara menggunakan oksigen dalam pembakaran senyawa
makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang akan menghasilkan CO
2
, air dan sejumlah besar elektron-elektron. Salisbury 1995 menyatakan bahwa respirasi dilakukan semua sel secara terus-
menerus, sering melepaskan CO
2
dan menyerap O
2
dalam volume yang sama. CO
2
berdifusi dari akar menuju daun melalui lakuna rongga gas-dalam yang sangat luas. Salisbury 1992 menyatakan bahwa respirasi dipengaruhi oleh
ketersediaan substrat, oksigen, suhu, jenis dan umur tumbuhan dan CO
2
. Rumus reaksi kimia dari respirasi menurut Salisbury 1992 adalah sebagai
berikut: C
6
H
12
O
6
+ 6O
2
6CO
2
+ 6H
2
O + Energi
2.6 Bambu
Bambu merupakan rumput-rumputan berkayu yang tumbuh sangat cepat dibandingkan pohon. Pertumbuhan bambu di hutan alam mencapai
400 kghatahun, bahkan di hutan hujan dapat mencapai 4-5 kalinya apabila dilakukan manajemen pengelolaan yang baik pengolahan tanah, pemupukan,
dan penjarangan serta terlindung dari penggembalaan Adkoli 1994; Lakshmana 1994. Tunas-tunas bambu tumbuh dengan cepat, bahkan
tingginya dapat mencapai satu meter dalam waktu 24 jam. Batang bambu muda memiliki diameter yang hampir sama dengan bambu tua. Bambu
berkembangbiak melalui rimpangakar tinggal sehingga tidak memerlukan penanaman ulang. Meskipun batang-batang bambu dipanen, sistem
perakarannya tetap tertinggal di dalam tanah sehingga masih mampu menumbuhkan tunas-tunas baru. Batang bambu mencapai umur dewasa
sekitar tiga tahun, jauh lebih cepat daripada pohon pada umumnya. Batang- batang bambu dapat dipanen setiap tahun setelah mencapai umur 3-5 tahun,
sedangkan pohon hanya dapat dipanen satu kali setelah berumur 10-50 tahun. Dengan pemanenan yang bijak, bambu dapat dimanfaatkan sebagai
sumberdaya terbaharukan yang benar-benar sustainable Widjaja, 2008.
Kurz 1876 dalam Dransfield Widjaya 1995 menyatakan bahwa bambu merupakan salah satu sumberdaya alam tropis dan penyebarannya luas
dengan pertumbuhan cepat, mudah dibentuk dan telah luas penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Asia. Kekuatan batang, kelurusan,
kelicinan, keringanan yang dipadukan dengan kekerasan, keteraturan sehingga mudah dibelah, ukuran yang berbeda, variasi panjang dan ketebalan
membuat bambu dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Bambu termasuk ke dalam famili Graminae, sub famili Bambusoidae
dan suku bambuseae. Bambu biasanya mempunyai batang yang berlubang, akar yang kompleks, daun berbentuk pedang dan pelepah yang menonjol
Dransfield Widjaya 1995.
2.7 Bambu Betung