mengelompokkan batang-batang tersebut berdasarkan ukurannya, memilih tiga batang sampel setiap kelompok ukuran, mengalikan jumlah daun pada
sampel dengan jumlah sampel batang, menjumlahkan hasil kali tersebut sehingga didapat jumlah total daun per batang. Nilai daya serap CO
2
per jenis batang per jam Dn diperoleh menggunakan rumus :
Dn = N
m
× DI
m
+ N
d
× DI
d
+ N
t
× DI
t
Keterangan : Dn : daya serap bersih CO
2
per batang per jam DI : daya serap bersih CO
2
per helai daun per jam N : jumlah daun dalam 1 batang
m : muda d
: dewasa t
: tua
3.4.7 Daya serap CO
2
per jenis batang per tahun Dy
Dari nilai daya serap CO
2
per jenis batang per jam dapat ditentukan nilai daya serap CO
2
per jenis batang per tahun Dy dengan rumus : Dy = [{Dn × 5,36} + {Dn × 12,07
– 5,36 × 0,46}] × 365 Keterangan :
Dy : daya serap bersih CO
2
per jenis batang per tahun Dn : daya serap bersih CO
2
per jenis batang per jam 12,07 : nilai rata-rata penyinaran maksimum per hari jamhari Sitompul
Guritno 1995 5,36 : nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari di Bogor jamhari
Abdullah 2000 0,46 : perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada hari
mendung dengan hari cerah Sitompul Guritno 1995 365 : jumlah hari dalam satu tahun
3.4.8 Daya serap CO
2
per rumpun per tahun Dy
r
Dari nilai daya serap CO
2
per jenis batang per tahun diperoleh nilai daya serap CO
2
per rumpun per tahun Dy
r
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Dy
r
= K
t
× Dy
t
+ K
d
× Dy
d
Dimana: Dy
r
: daya serap CO
2
per rumpun per tahun K
t
: jumlah batang tua dalam satu rumpun K
d
: jumlah batang dewasa dalam satu rumpun Dy
t
: daya serap CO
2
batang tua per tahun Dy
d
: daya serap CO
2
batang dewasa per tahun
Gambar 1 Prosedur penelitian daya serap CO
2
per rumpun per tahun - Dioven ± 48 jam, T 60
o
C - Digiling hammer mill
- Hidrolisis HCL
- Analisis karbohidrat dengan metode Cu-Nelson
- Menggunakan spektofotometer
- Analisis data
- Mengukur luas daun Massa CO
2
Luas 15 gram daun D =
D Δt
Dt = - Menghitung jumlah daun
DI = Dt × Luas per helai - Menghitung jumlah batang
dalam 1 rumpun Dn = N
m
× DI
m
+ N
d
× DI
d
+ N
t
× DI
t
Dy=[{Dn×5,36}+{Dn×12,07-5,36×0,46}]×365
Dy
r
= K
t
× Dy
t
+ K
d
× Dy
d
Pengambilan Sampel daun muda,dewasa,tua
15gram
Sampel uji karbohidrat
Massa karbohidrat
Kurva respon cahaya sinusoidal
Daya rosot CO2 per luas sampel daun D
Massa karbondioksida CO
2
Daya rosot CO2 bersih per luas daun per jam Dt
Daya rosot CO
2
per helai daun per jam DI
Daya rosot CO
2
per batang per jam Dn Daya rosot CO
2
per batang per tahun Dy
Daya rosot CO
2
per rumpun per tahun Dy
n
IV. KONDISI UMUM
4.1 Letak dan Luas
Arboretum Bambu IPB secara administratif termasuk ke dalam wilayah IPB, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Batas Arboretum
Bambu IPB adalah sebagai berikut : 1 Utara : Jalan Agathis IPB Kebun Karet, 2 Selatan : Jalan Raya Ciampea, 3 Timur : Jalan Agathis IPB
Pintu Dua IPB, 4 Barat : Sungai Cihideung Kampung Leuwikkopo. Arboretum Bambu IPB memiliki luas 7 Ha merupakan kebun koleksi plasma
nutfah untuk vegetasi bambu. Lokasi Arboretum Bambu IPB pada awalnya merupakan kebun karet, mulai dijadikan dan diresmikan sebagai Arboretum
Bambu pada tanggal 26 Agustus 1998.
4.2 Topografi dan Tanah
Arboretum Bambu IPB berada pada ketinggian 190 mdpl dengan kondisi topografi yang miring dan bergelombang.
Jenis tanah Arboretum Bambu IPB adalah tanah latosol coklat kemerahan. Kadar pH tanahnya masam, yakni pada kisaran 5,6 dengan
kandungan bahan organik yang cukup. Dinata, 2009
4.3 Iklim
Data iklim lokasi penelitian menurut Badan Meteorologi dan Geofisika Balai wilayah II Stasiun Klimatologi Kelas I Darmaga Bogor dalam Saputra
2010. Data iklim yang diperoleh adalah kompilasi data rata-rata iklim tahunan, dengan tahun pengukuran 2005-2009 yaitu memiliki curah hujan
rata-rata tahunan di Arboretum Bambu IPB adalah 277,8 mmthn dengan suhu rata-rata tahunan 27,02
C. Dengan suhu tertinggi yaitu 34,1 C, dan suhu
terendah yaitu 20,6 C. Kelembaban udara rata-rata 85,02 , kelembaban
tertinggi yaitu 90 dan kelembaban terendah yaitu 72.