pada kurva persamaan sinusoidal yang mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan intensitas sinar matahari. Ini disebabkan pada waktu tersebut
intensitas cahaya matahari paling tinggi sehingga laju fotosintesis mencapai titik maksimum dan karbondioksida yang diserap semakin tinggi. Sesuai
dengan pernyataan Lakitan 1993 bahwa fiksasi karbondioksida maksimum terjadi pada tengah hari, yakni pada saat intensitas cahaya mencapai
puncaknya.
5.2 Daya Serap CO
2
per Luas Daun
Data mengenai daya serap CO
2
berdasarkan jenis daun tanaman bambu betung per luas daun yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Daya serap CO
2
per luas daun
Daya serap CO
2
tanaman merupakan kemampuan tanaman dalam menyerap sejumlah massa CO
2
, sedangkan daya serap CO
2
per luas daun merupakan kemampuan tanaman menyerap sejumlah massa CO
2
per luas daun. Daya serap CO
2
per luas daun tidak selalu berbanding lurus dengan massa CO
2
, karena terdapat faktor pembagi yaitu luas sampel daun tanaman yang diteliti. Semakin besar luas daun yang diteliti maka semakin kecil daya
serap CO
2
per cm
2
daun dan begitu juga sebaliknya, semakin kecil luas daun, maka semakin besar daya serap CO
2
per cm
2
. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis daun muda memiliki
kemampuan tertinggi dalam menyerap CO
2
per luas daun yaitu sebesar 6,4474×10
⁻
4
gcm
2
dan dalam satu jam dapat menyerap CO
2
sebesar 2,6864×10
⁻
5
gcm
2
jam. Hal ini disebabkan karena jenis daun muda memiliki massa CO
2
bersih tertinggi 0,7517 g dan luas daun pada daun muda adalah yang paling kecil yaitu 1165,89 cm
2
dibandingkan jenis daun yang lain. Sedangkan jenis daun tua berada pada urutan kedua dengan kemampuan
No. Jenis
daun Massa
CO
2
bersih g
Jumlah 15 gr daun
lembar Luas per
daun cm
2
Luas 15 gram daun
cm² Ketebalan
relatif daun 10
-2
gcm
2
Daya serap CO
2
per luas daun 10
⁻
4
gcm² Daya serap CO
2
per luas daun per jam
10 ⁻
5
gcm²jam 1 Muda
0,7517 33
35,33 1165,89
1,28 6,4474
2,6864 2 Dewasa
0,6765 17
118,67 2017,39
0,74 3,3533
1,3972 3 Tua
0,7368 8
155,00 1240,00
1,21 5,9419
2,4758
menyerap CO
2
sebesar 5,9419×10 ⁻
4
gcm² dan memiliki daya serap CO
2
dalam satu jam sebesar 2,4758×10 ⁻
5
gcm²jam. Hal ini didukung oleh massa CO
2
bersih terbesar kedua juga 0,7368g .
Pada daun dewasa memiliki luas daun yang paling besar yaitu 2017,39 cm
2
diantara luas daun yang lain, sehingga mempunyai kemampuan terendah dalam menyerap CO
2
yaitu sebesar 3,3533×10
⁻
4
g cm
2
dan dalam satu jam dapat menyerap CO
2
sebesar 1,3972×10
⁻
5
g cm²jam. Ketebalan daun juga berpengaruh terhadap daya serap CO
2
per cm
2
. Hal ini terlihat pada jenis daun muda yang memiliki ketebalan daun tertinggi
sehingga memiliki daya serap CO
2
per luas sampel daun tertinggi jika dibandingkan jenis daun lainnya. Sedangkan untuk daun tua, memiliki
ketebalan relatif daunnya tertinggi nomor dua menyebabkan daya serap CO
2
per luas daun per jamnya tertinggi nomer dua. Pada jenis daun dewasa yang memiliki ketebalan daun paling rendah menyebabkan serap CO
2
per luas daun per jamnya juga terendah. Pernyataan ini sesuai dengan Sitompul dan
Guritno 1995 menyatakan bahwa daun yang tebal akan memiliki kapasitas mengintersepsi energi cahaya dan mereduksi CO
2
yang lebih tinggi daripada daun yang tipis, sehingga semakin tinggi ketebalan daun maka semakin
meningkatkan penyerapan CO
2
karena semakin aktif daun berfotosintesis.
5.3 Daya Serap CO