BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi, Penyebaran Alami dan Syarat Tumbuh Kayu Jati
Sebaran alami Tectona grandis L.f. atau jati meliputi India, Birma, Thailand dan Vietnam. Penyebaran tanaman di Indonesia ditemukan di seluruh
Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, Maluku dan Lampung Soeranggadjiwa 1967. Di Jawa dan beberapa pulau Nusa Tenggara umumnya
dinamakan jati, kayu disebut kayu jati dalam bahasa Melayu dan Jawa atau Kijati di Pasundan Cordes 1992.
Menurut Sumarna 2001, klasifikasi tanaman jati digolongkan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Sub kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Verbenales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Species : Tectona grandis L.f
Secara umum, tanaman membutuhkan iklim dengan curah hujan minimum 750 mm per tahun, optimum 1000-1500 mm per tahun dan maksimum 2500 mm
per tahun, walau demikian jati masih dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 3750 mm per tahun. Suhu udara yang dibutuhkan tumbuhan jati minimum 13-
17 C. Pada suhu optimal 32-42
C, tanaman jati akan menghasilkan kualitas kayu yang baik. Adapun kondisi kelembaban lingkungan tanaman jati yang optimal
80 untuk fase vegetatif dan antara 60-70 untuk fase generatif Sumarna 2001. Di Jawa, jati terutama terdapat pada daerah-daerah panas dengan tanah-
tanah yang rendah dan berbukit-bukit, sifatnya agak kurus dan kurang air, yang terdiri dari formasi tua kapur dan margalit Fakultas Kehutanan UGM 1976.
2.2 Sifat Fisik dan Kegunaan
Secara morfologis, tanaman Jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30-45 m. Dengan pemangkasan, batang yang bebas cabang dapat mencapai
antara 15-20 m. Diameter batang dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu berwarna kecoklatan atau abu-abu yang mudah terkelupas. Daun berbentuk opposite
jantung membulat dengan ujung meruncing Sumarna 2001. Ditinjau dari sifat fisiknya, kayu jati mempunyai berat jenis antara 0,62-
0,75 dan memiliki kelas kuat II dengan penyusutan hingga kering tanur 2,8-5,2. Keawetan kayu tergolong kelas I Sumarna 2001.
Kayu jati hingga saat ini banyak dibutuhkan dalam industri properti, seperti untuk kayu lapis, rangka, kusen, pintu maupun jendela, karena kayu jati
memiliki kelas kuat dan kelas awet yang tinggi. Selain itu, dengan profil yang ditunjukkan oleh garis lingkar tumbuh yang unik dan bernilai artistik tinggi, jati
dibutuhkan para seniman pahat dan pengrajin industri furniture untuk dijadikan berbagai jenis barang kerajinan rumah tangga. Karena kekuatannya pula, kayu jati
digunakan sebagai bahan untuk bak pada angkutan truk, tiang, balok, gelagar, jembatan, maupun bantalan kereta api Sumarna 2001
2.3 Dasar-dasar Pembagian Batang