Trend dan Proyeksi ROE Net Interest Margin NIM

dibandingkan kerugian sebesar 290,6 miliar rupiah pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, rasio ROE kembali mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 24,18 persen. Perhitungan ROE dapat dilihat pada Lampiran 10. Peningkatan ini disebabkan laba bersih mengalami peningkatan secara signifikan menjadi 2,54 triliun rupiah. Peningkatan laba bersih disebabkan pajak pendapatan tercatat mengalami penurunan menjadi 24 persen dari 27 persen di tahun 2009. Rata-rata modal inti mengalami peningkatan 9,68 triliun rupiah menjadi 10,54 triliun rupiah.

4.5.4 Trend dan Proyeksi ROE

Hasil analisis trend terhadap rasio ROE menunjukkan bahwa perkembangannya cenderung meningkat. Gambar 10 menunjukkan trend model Grove Curve pada rasio ROE. Tahun R O E 2012 2011 2010 2009 2008 2007 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Accuracy Measures MAPE 21,4173 MAD 2,6260 MSD 8,6198 Variable Forecasts Actual Fits Trend Analysis Plot for ROE Quadratic Trend Model Yt = 48,725 - 31,208 t + 6,35 t 2 Gambar 10. Grafik Trend ROE Periode 2007-2010 Berdasarkan Gambar 10 hasil yang diperoleh untuk proyeksi dua tahun berikutnya yaitu pada tahun 2011 dan 2012 menunjukkan bahwa rasio ROE akan cenderung meningkat. Rasio ROE yang diperoleh pada tahun 2011 pada kuartal II yaitu sebesar 27,38 persen. Hasil proyeksi menunjukkan persamaan dengan hasil aktual yang diperoleh. Peningkatan ini membuktikan meningkatnya kinerja bank CIMB, oleh karena itu sebaiknya kinerja saat ini harus tetap dipertahankan untuk tahun berikutnya.

4.5.5 Net Interest Margin NIM

Net Interest Margin NIM adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan laba yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Gambar 11. Grafik Hasil NIM Periode 2007-2010 Gambar 11 memperlihatkan bahwa nilai rasio NIM pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk pada periode 2007-2010 mengalami fluktuasi. Nilai diperoleh yaitu sebesar 5,61 persen pada tahun 2007, 5,38 persen pada tahun 2008, 6,41 persen pada tahun 2009, dan 6,47 persen pada tahun 2010. Nilai NIM pada periode 2007-2010 mendapatkan peringkat sehat karena nilainya berada diatas batas ketentuan pada Lampiran 2d Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP yaitu 2 persen. Pada tahun 2007, PT Bank CIMB Niaga, Tbk memiliki rasio NIM sebesar 5,61 persen. Nilai tersebut diperoleh dari perbandingan pendapatan bunga bersih sebesar 5,66 triliun rupiah dengan rata-rata aktiva produktif sebesar 77,57 triliun rupiah. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 11. 5.61 5.38 6.41 6.47 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 2007 2008 2009 2010 NIM Pada tahun 2008, nilai NIM mengalami penurunan dari menjadi 5,38 persen. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 11. Penurunan ini disebabkan oleh ketatnya likuiditas perbankan Indonesia, sehingga meningkatkan dana bagi bank. Penurunan juga disebabkan rata-rata aktiva produktif peningkatannya lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih meningkat menjadi 4,79 triliun rupiah. Rata- rata aktiva produktif meningkat menjadi 8,64 triliun rupiah. Peningkatan rata-rata aktiva produktif disebabkan komponen- komponennya mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, rasio NIM PT Bank CIMB Niaga, Tbk mengalami peningkatan menjadi 6,41 persen. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 11. Peningkatan tersebut disebabkan pendapatan laba bersih yang meningkat menjadi 6,15 triliun rupiah. Kenaikan pendapatan laba bersih disebabkan oleh meningkatnya rata- rata posisi kredit dan menurunnya biaya dana. Rata-rata aktiva produktif pun mengalami kenaikan menjadi 95,96 triliun rupiah. Pada tahun 2010, rasio NIM PT Bank CIMB Niaga, Tbk mengalami kenaikan menjadi 6,47 persen. Perhitungan NIM dapat dilihat pada Lampiran 11. Penghasilan bunga di tahun 2010 yang melebihi kenaikan pada beban bunga, berdampak pada total penghasilan bunga bersih meningkat sebesar 19 persen menjadi 7,32 triliun rupiah. Rata-rata aktiva produktif mengalami kenaikan menjadi 113,16 triliun rupiah.

4.5.6 Trend dan Proyeksi NIM