Advokat Penasehat Hukum Komponen Sistem Peradilan Pidana

kebebasan dengan memberlakukan tingkat pengawasan medium security. c. Tahap ketiga. Jika proses pembinaan terhadap seseorang narapidana itu telah berlangsung selama setengah dari masa pidananya yang sebenarnya, dan menurut pendapat dari Dewan Pembina Pemasyarakatan telah dicapai cukup kemajuan baik secara fisik maupun secara mental dan dari segi keterampilan, maka wadah proses pembinaan diperluas dengan memperbolehkan narapidana yang bersangkutan mengadakan asimilasi dengan masyarakat di luar lembaga pemasyarakatan. d. Tahap keempat. Jika proses pembinaan terhadap seseorang narapidana itu telah berlangsung selama dua per tiga dari masa pidananya yang sebenarnya atau sekurang-kurangnya sembilan bulan, kepada narapidana tersebut dapat diberikan lepas bersyarat, yang penetapan tentang pengusulannya ditentukan oleh Dewan Pembina Pemasyarakatan.

5. Advokat Penasehat Hukum

Kata advokat secara etimologi berasal dari bahasa Latin advocare, yang berarti to defend, to cell to one, is aid to voch or warrant. Sedangkan dalam bahasa Inggris advocate berarti: to speak in favour of or depend by argument, to support, indicate, or recommended publicly. 50 Secara terminilogi terdapat beberapa pengertian advokat yang didefinisikan oleh para ahli hukum, peraturan dan perundang- undangan : a. Menurut Harlcn Sinaga, advokat adalah mereka yang memberikan bantuan hukum baik dengan bergabung atau tidak dalam satu persekutuan advokat baik sebagai mata pencaharian atau tidak, yang disebut sebagai pengacara atau penasehat hukum dan pengacara praktek. 51 b. Menurut Yudha Pandu, Advokat adalah orang yang mewakili kliennya untuk melakukan tindakan hukum berdasarkan surat kuasa yang diberikan untuk pembelaan atau penuntutan pada acara persidangan dipengadilan atau beracara di pengadilan. 52 c. Sedangkan menurut KUHAP, advokat adalah seseorang yang memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh atau berdasarkan undang-undang untuk memberikan bantuan hukum. 53 Dari beberapa pengertian advokat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan 50 Frans Hendra Winarta, Advokat Indonesia, Citra, Idealisme, dan Keperhatinan, Jakarta: Sinar Harapan, 1995, 19. 51 V. Harlen Sinaga, Dasar-Dasar Profesi Advokat, Jakarta: Erlangga, 2011, h. 20. 52 Yudha Pandu, Klien dan Penasehat Hukum dalam Persepektif Masa Kini , Jakarta: PT Abadi Jaya, 2001 h.11 53 Pasal 1, angka 13 KUHAP. advokat adalah seseorang yang memenuhi syarat berdasarkan undang- undang untuk memberikan bantuan hukum bagi kliennya baik di dalam maupun di luar persidangan. Advokat berprofesi memberi jasa hukum dan bertugas menyelesaikan persoalan hukum kliennya baik secara litigasi maupun nonlitigasi, Menurut Frans Hendra Winata, tugas advokat adalah mengabdikan dirinya pada masyarakat sehingga dia dituntut untuk selalu turut serta dalam penegakan Hak Asasi Manusia, dan dalam menjalankan profesinya ia bebas untuk membela siapapun, tidak terikat pada perintah order klien dan tidak pandang bulu siapa lawan kliennya, apakah dia dari golongan kuat, penguasa, pejabat bahkan rakyat miskin sekalipun. 54 Yang menjadi menarik untuk dicermati adalah posisi dari seorang advokat lawyer penasehat hukum di dalam Sistem Peradilan Pidana. Mengutip pendapat dari Deborah M. Hussey Freeland, bahwa: 55 “Di dalam diskusi Sejarah Hukum dan Common Law terkait fungsi dari seorang pengacara, Saya menemukan hipotesis yang mendukung pentingnya posisi pengacara sebagai pejabat pengadilan officer of court. Untuk menilai sejauh mana diskusi ini menunjukkan 54 Hendra Winata, Frans, Advokat Indonesia, Citra, Idealisme dan Kepribadian. Jakarta: Sinar Harapan,1995, h. 14. 55 Deborah M. Hussey Freeland, What is a Lawyer? A Reconstruction of the Lawyer As An Officer of The Court, Saint Louis University, Public Law Review, Vol. XXXI, 2012. h. 427. Yang sudah diterjemahkan oleh Rocky Marbun SH. MH. baik hanya aspiratif atau menyadari sepenuhnya untuk peran pengacara, saya mempertimbangkan bagaimana seseorang menjadi seorang pengacara dan bagaimana pengacara berhubungan dengan pengadilan. Untuk melengkapi analisis hukum dan struktural, saya menarik dari teori-teori pembentukan identitas, dialektika Hegel, dan dari sangat langkanya upaya untuk mengeksplorasi apa pengacara tersebut. Saya menemukan bahwa pengacara memanifestasikan, melakukan dan tetap sebagai petugas pengadilan. Jika pengacara belum ditunjuk oleh pengadilan untuk membantu dalam administrasi keadilan, dia tidak akan menjadi pengacara, dan dia tidak akan hadir untuk mewakili kliennya sebagai pihak tindakan hukum. Tugas mewakili dari pengacara dijalankan untuk pengadilan dan kepada klien, dan yang terakhir tergantung dari mantan klien. Identitas profesional pengacara sebagai petugas pengadilan penting bagi pengacara pribadi yang mungkin terganggu dengan mengamati dirinya secara sempit sebagai advokat yang penuh semangat, dan penting juga untuk upaya sistem peradilan kita dalam mempengaruhi supremasi hukum.” Demikian pula ditegaskan dalam Pasal 5 ayat 1 Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yang menjelaskan sebagai berikut: “Advokat berstatus sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perundang- undangan.” Dengan melihat betapa pentingnya peran penasihat hukum atau advokat ini dalam membela dan melindungi kepentingan hak-hak kebebasan fundamental dari pencari keadilan dalam proses peradilan bidana. 56 Serta keberadaannya tercantum di dalam KUHAP dan diatur pada undang-undang lainnya maka jelas advokad adalah sub sistem peradilan pidana.

C. Model Sistem Peradilan Pidana