Tinjauan review Kajian Terdahulu

1 Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan menuangkan hasil-hasil penulisan tersebut dalam tulisan; 2 Menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah untuk diaplikasikan dalam praktik di lapangan; 3 Untuk memperoleh manfaat di bidang hukum pada umumnya, maupun dalam bidang ketatanegaraan khususnya yakni dengan mempelajari literatur yang ada serta perkembangan hukum yang timbul dalam masyarakat. b. Manfaat Praktis Secara praktis tulisan ini bertujuan menggali lebih dalam, serta sebagai bahan rujukan di masa yang akan datang tentang eksistensi LPSK dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.

D. Tinjauan review Kajian Terdahulu

Berbicara mengenai studi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban tentunya sudah ada buku dan skripsi yang membahasnya. Untuk menghindari kesamaan objek dalam penelitian dengan penelitian atau hasil karya yang telah ada, penulis mengadakan studi awal terhadap studi-studi terdahulu. Kemudian penulis menemukan adanya pembahasan yang sama terkait Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK. Namun dari segi substansi dan urgensinya cukup jauh berbeda dengan pokok-pokok permasalahan karya ilmiah lain. Adapun buku dan skripsi yang terkait dengan judul diatas sebagai berikut: 1. Skripsi Ponda Rahadyan Harimurti Winarno pada Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2011, dengan judul “Kedudukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia”. Dalam skripsinya Ponda Rahadyan lebih menekankan kedudukan LPSK dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dan implikasi dari kedudukan LPSK terhadap fungsi, tugas, serta wewenang LPSK dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia sedangkan penulis membahas eksistensi LPSK dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. 2. Skripsi Bill C.P Simanjorang pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2014, dengan judul “Realisasi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK Dalam Memberikan Perlindungan Terhadap Saksi dan Korban di Daerah”. Dalam skripsi ini penulis sama-sama membahas peran LPSK namun berbeda dalam penekanannya. Dalam skripsinya Bill Simanjorang lebih memfokuskan penelitiannya pada realisasi LPSK dalam memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban didaerah, sedangkan penulis membahas peran LPSK menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban dalam penguatan sistem peradilan pidana di Indonesia. 3. Jurnal Andi Rahman, dosen kopertis wilayah IX Provinsi Sulawesi Selatan 2012, dengan judul “Perindungan Hukum Bagi Saksi Dalam Proses Peradilan Pidana”. Dalam jurnal tersebut Andi Rahman lebih fokus membahas perlindungan terhadap saksi dalam proses peradilan pidana terkhusus lagi yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dan juga dalam jurnalnya tidak fokus membahas LPSK, sedangkan penulis fokus membahas perlindungan saksi dan korban yang dilakukan oleh LPSK dalam kaitannya sebagai penguat sistem peradilan pidana di Indonesia. 4. Buku Supriyadi Widodo Eddyono dengan judul “Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban di Indonesia: Sebuah Pemetaan Awal” yang diterbitkan oleh Indonesia Corruption Watch tahun 2007. Dalam buku tersebut Supriyadi Widodo membahas mengenai LPSK secara umum terkait kedudukan, tugas, kewenangan, kelembagaan dan sebagainya. Sedangkan penulis lebih fokus membahas peran LPSK menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang perlindungan saksi dan korban serta tantangan dan kendala LPSK dalam penguatan sistem peradilan pidana di Indonesia.

E. Kerangka Konseptual