penulis akan diteliti lebih jauh lagi masalah ini melalui karya tulis ilmiah, yang penulis teliti tentang Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur serta
alasan mengapa hakim tidak menjatuhkan hak asuh anak itu kepada ibunya melainkan diberikan pada bapaknya yang ketidaksesuaian dengan pasal
105 huruf a Kompilasi Hukum Islam menyebutkan bahwa dalam hal terjadinya perceraian, pemeliharaan anak yang belum berumur 12 tahun
adalah hak ibunya. Dikarenakan dalam masalah yang terjadi dalam putusan di Pengadilan Jakarta Timur disebutkan hak asuh anak belum
mumayyiz diberikan hak kepada bapak. Maka penulis tertarik untuk mengambil sebuah tema skripsi ini untuk membahas dan merumuskannya
kedalam sebuah karya tulis dengan judul:
“Murtad Sebagai Penghalang Hadhanah” Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur
Perkara Nomor 1700Pdt.G2010PAJT.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu permasalahan yang terkait dengan judul skripsi yang sedang dibahas. Masalah-masalah yang sudah
tertuang pada subbab latar belakang diatas pada umumnya kerap dijumpai direalita kehidupan untuk saat ini, maka dari itu penulis
memaparkan beberapa permasalahan yang ditemukan sesuai dengan bagian latar belakang penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Bagaimana hakim memutuskan perkara hak asuh anak yang salah
satu orang tuanya murtad
2. Bagaimana metode ijtihad seorang hakim dalam memutus perkara
hak asuh anak pada bapak 3.
Apa saja faktor penghambat seseorang mendapatkan hak asuh anak 4.
Apakah murtad bisa dijadikan alasan penghalang untuk mendapatkan hak asuh anak.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Dalam pembahasan skripsi ini penulis memilih Pengadilan Agama Jakarta Timur sebagai obyek penelitian. Mengingat banyaknya
perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama tersebut, maka penulis melakukan pembatasan yakni agar pembahasan terarah dan lebih
spesifik, maka pembahasan dalam penelitian ini dibatasi hanya pada pemberian hak asuh anak yang dberikan kepada bapak akibat ibu
murtad dalam putusan Nomor 1700Pdt. G2010PAJT. Menarik untuk penulis teliti dalam skripsi ini sehingga nantinya
tidak meluas atau keluar dari pokok bahasan yakni sehubungan dengan beraneka ragamnya kasus Hadhanah anak, maka dalam skripsi ini
penulis membatasi hanya pada kasus di atas yang difokuskan pada argumentasi dan landasan hukum hakim dalam memutus perkara
tentang hak-hak anak dalam perebutan hak asuh anak yang disebabkan salah satu dari orang tuanya murtad Kristen.
b. Perumusan Masalah
Sehubung dengan permasalahan di atas dan untuk memudahkan penulis dalam penulisan skripsi ini, maka rincian rumusan masalah
skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana hakim memutuskan perkara hak asuh anak yang salah satu orang tuanya murtad?
2. Apakah murtad bisa dijadikan alasan penghalang untuk
mendapatkan hak asuh anak?
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas maka yang menjadi tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengidentifikasi putusan hakim dalam memutus perkara
hak asuh anak akibat murtad. 2.
Untuk mengetahui alasan penghalang seseorang yang murtad untuk mendapatkan hak asuh anak.
b. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memperkaya keilmuan intelektualitas di bidang hukum Islam
serta hukum- hukum lainnya yang diterapakan di Indonesia. 2.
Menjadikan bahan pertimbangan para penegak hukum dalam hal ini hakim untuk lebih mengedepankan prinsip keadilan
dalam memutuskan
perkara selain
mengedepankan pertimbangan hukum.
3. Memberikan informasi atau wawasan kepada masyarakat
lainnya terkait dengan hak asuh anak akibat seseorang yang berpindah agama ke non-muslim murtad dan untuk lebih
melihat pada kepentingan hak anak bukan pada hak orang tuanya.
E. Review Studi Terdahulu
Terdapat beberapa skripsi yang ada kaitannya dengan hadhanah, di antaranya adalah:
1. Skripsi Widya Eka Rahmawati, Hak Hadhanah Ghairu Mumayyiz
Kepada Ayah Karena Perdamaian Analisis Putusan PA Jakarta Selatan No. 1091Pdt.GPA.JS, Administrasi Keperdataan Islam,
2009. Skripsi ini membahas tentang hak hasuh anak yang diberikan kepada bapaknya atas perdamaian dari kedua belah pihak antara
penggugat dan tergugat, jadi penyerahannya anak itu atas kerelaan dari ibunya, maupun ini sama membahas skripsi yang
pengasuhannya kepada bapak. Perbedaannya dalam penelitian penulisan skripsi ini, penulis membahas hak asuh anak yang belum
mumayyiz kepada bapaknya akibat ibu yang murtad yang akan menimbulkan kerusakan pada akhlak anak dan melalaikannya
dalam mengurus anak, maka bukan berdasarkan atas kerelaan dari ibunya.
2. Skripsi Nova Andriani, Penetapan Hak Hadhanah Kepada Bapak
Bagi Anak Belum Mumayyiz Analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Barat Perkara Nomor 228Pdt.G2008PA.JB, Administrasi
Keperdataan Islam, 2011. Pada skripsi ini membahas tentang peranan seorang hakim dalam memutus perkara hadnanah akibat
perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Barat. Perbedaan dari penelitian penulis, penulis membahas mengenai penghalang hak
asuh anak yang akibat ibu murtad, yang sehingga hak asuh itu tidak berhak bagi pihak ibu keatas, sehingga hak asuh anak yang belum
mumayyiz itu berpindah kepada bapaknya. 3.
Skripsi Moh Anas Maulana Ibroohim, Pelimpahan Hak Asuh Anak Kepada Bapak Akibat Perceraian Studi Putusan Pengadilan
Agama Bekasi Nomor 345Pdt.G2007PA.Bks, Peradilan Agama, 2014. Skripsi ini membahas tentang hak asuh anak yang diberikan
kepada bapak yang disebabkan kurang harmonis dan ibu tidak bisa lagi menjaga dan merawat anaknya dengan baik, sehingga
mengakibatkan perceraian bagi keduanya maka hak asuh tersebut diberikan kepada bapak. Sedangkan perbedaannya, penulis
membahas tentang seorang ibu murtad yang menjadi penghalang untuk mendapatkan hak asuh, sehingga dalam putusan di
Pengadilan Agama Jakarta Timur No. 1700Pdt.G2010PAJT hak asuh anak itu diberikan bapaknya tanpa melihat anak yang belum
mumayyiz tersebut.
Dengan demikian skripsi yang akan penulis angkat terdapat perbedaan dengan skripsi-skripsi yang sudah dibahas terdahulu, karena
skripsi penulis ini akan membahas tentang hadhanah terhadap anak yang belum mumayyiz yang diberikan kepada bapak akibat ibu yang murtad.
Sehingga seorang yang murtad akan menjadi penghalang mendapatkan hak asuh anaknya, maka hal imi terdapat dalam analisis putusan No.
1700Pdt.G2010PAJT.
F. Metode Penelitian