Perkara Hadhanah Pada Tahun 2012

hak asuh anak terhadap ibu menjadi gugur atau penghalang yang dikarenakan ibu juga telah menikah lagi. Oleh karena itu dengan dasar pertimbangan hakim di atas, maka wajar apabila Majelis Hakim menetapkan pengasuhan anak penggugat dan Tergugat berada di bawah pemeliharaan penggugat ayah kandung. Selanjutnya pada putusan No. 2096Pdt.G2011PAJT Majelis hakim memutuskan hak asuh anak dijatuhkan kepada Penggugat ayah, karena Tergugat istri tidak bertanggung jawab sebagai ibu yang tidak memperdulikan anak dan berperilaku kasar serta tergugat yang sering meninggalkan rumah. Dengan demikian pada pertimbangannya hakim menyatakan bahwa Tergugat Ibu dinilai tidak bertanggung jawab terhadap anak dengan meninggalkannya dan tidak memperdulikan keadaan anak-anaknya. Dalam pertimbangan hukum yang lainnya Majelis hakim menyatakan bahwa Penggugat ayah dianggap lebih mempunyai kepedulian dan mampu menjaga serta bertanggung jawab terhadap anak- anaknya. Sehingga dengan ibu yang tidak mempunyai rasa tanggung jawabnya kepada anak, maka hak asuh anak tersebut beralih pada pihak ayah yang lebih mempunyai rasa tanggung jawab sebagai orang tua.

B. Perkara Hadhanah Pada Tahun 2012

Dari jumlah kasus perkara hadhanah yang masuk di Pengadilan Agama Jakarta Timur untuk tahun 2012, baik perkara yang diterima dan diputus telah disebutkan di dalam tabel.2 sebagai berikut: Tabel. 2 Jumlah Perkara Hadhanah Yang Diterima Diputus Di Pengadilan Agama Jakarta Timur Pada Tahun 2012 2 No. Bulan Diterima Diputus

1. 2.

3. 4.

5. 6.

7. 8.

9. 10.

11. 12.

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 2 2 7 3 7 9 6 6 8 4 1 1 1 5 6 5 4 4 8 2 4 7 1 2 Jumlah 59 49 Dari data yang ada pada tabel. 2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara hadhanah yang diterima pada tahun 2012 adalah 59 perkara dan yang diputus adalah 49 perkara oleh hakim Pengadilan Agama Jakarta timur, sedangkan dari jumlah-jumlah tersebut dapat dilihat bahwa majelis hakim memutuskan perkara hadhanah tahun ini hampir mencapai keseluruhan dari perkara yang diajukan para pihak ke Pengadilan Agama Jakarta Timur. Akan tetapi dari banyaknya perkara yang diajukan di 2 Data Hasil Laporan Perkara Hadhanah Pada Tahun 2012 di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Diambil Pada Tanggal 08 Juni 2015 Pengadilan Agama Jakarta Timur baik dari pihak ibu ataupun ayahnya, tidak sepenuhnya hak asuh anak berpindah pada ayahnya. Kemudian untuk perkara hadhanah yang diputus dan jatuh kepada pihak ayah yaitu terdapat pada putusan No. 0654Pdt.G2012PAJT karena faktor Tergugat ibu tidak bertanggung jawab sebagai istri atau ibu dan sang ibu yang bersifat kasar kepada anaknya, maka keadaan inilah yang menyebabkan hak asuh anak dari pihak ibu dapat beralih kepada ayahnya. Dari hasil pertimbangan hakim yang menyatakan anak terlihat lebih dekat dengan Penggugat ayah setiap waktunya dan ayahnya juga dapat memelihara kepentingan anak. Dengan demikian penggugat ayah dianggap lebih mampu merawat, membimbing anak dengan baik sehingga hak asuh anak dengan mudah dapat beralih kepada pihak ayah. Selanjutnya pada putusan No. 0940Pdt.G2012PAJT bahwa hak asuh anak diberikan kepada Tergugat ayah dikarenakan Penggugat istri sering kali keluar rumah malam tanpa seizin tergugat suami sampai pagi dan memiliki laki-laki lain, serta Penggugat tidak dapat mengurus kedua anaknya dengan baik sehingga anak ditelantarkan. Oleh sebab itu dengan pertimbangan hukumnya yang menyatakan bahwa perbuatan Penggugat istri nusyuz disebabkan si istri sudah tidak lagi memenuhi kewajibannya sebagai ibu atau istri dan membangkang kepada suami serta keluar rumah tanpa seizin suami. Oleh karena perbuatan dan sifat penggugat ibu tidak memberikan contoh yang baik bagi ketiga anak-anaknya, sedangkan anak seusia tersebut butuh panutan atau teladan bagi dirinya, maka dengan itu Majelis hakim menetapkan yang berhak untuk mengasuh dan memelihara ketiga orang anaknya tersebut adalah Tergugat ayah. Faktanya bahwa anak-anak lebih dirawat dan dijaga oleh tergugat ayahnya ketika penggugat ibu tidak ada di rumah, dan karena tergugat dapat membagi waktunya ketika libur bersama dengan anak-anaknya dan memiliki perhatian untuk menjenguk anaknya yang bersekolah di pesantren. Maka dengan diputuskannya mengenai hal tersebut, pada akhirnya tergugat memilki kewenangan untuk hak asuh anaknya. Kemudian dalam putusan No. 1528Pdt.G2012PAJT bahwa hak asuh anak diberikan kepada Penggugat ayah disebabkan perselisihan atau pertengakaran antara suami dan istri, karena tidak ada kecocokan bagi keduanya sehingga berujung pada sebuah perceraian. Dan sifat Tergugat istri yang sudah tidak memiliki rasa tanggung jawabnya dalam rumah tangga. Maka Majelis hakim menimbang dalam pertimbangan hukum pada putusan ini bahwa antara Penggugat suami dan Tergugat istri tidak dapat disatukan kembali, dan pemisahan ini juga dalam menjaga kepentingan anak. Oleh karena itu hak asuh anak jatuh kepada penggugat ayah yang dikhawatirkan anak ketika bersama tergugat ibu tidak dirawat dan dibimbing sebaik-baiknya. Maka dari hal-hal yang berkaitan dengan perkara hadhanah dan pertimbangan hakim pada tahun 2012 ini, bahwa penyebab hak asuh anak berpindah kepada ayahnya yang disebabkan ibu tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam membimbing anak dan rumah tangganya dengan baik. Oleh sebab itu dari permasalahan perkara hadhanah dari tahun 2011 sampai 2012 ini terlihat bahwa pada kedua tahun tersebut memilki penyebab yang sama, sehingga untuk memutuskannya hakim tidak lepas dari apa yang sudah menjadi kekuatan hukum tetap dalam memutus suatu perkara, terutama mengenai pekara hadhanah setiap tahunnya.

C. Perkara Hadhanah Pada Tahun 2013

Dokumen yang terkait

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

2 91 165

Analisis Yuridis Kompetensi Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Terhadap Putusan Nomor 65/PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST)

1 81 151

Perceraian akibat suami riddah: analisis koperatif putusan penagdilan agama bogor perkara Nomor 49/Pdt.G/2010/PA.BGR. dan Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat Perkara Nomor 378/Pdt.G/2009/PA.JP

0 3 62

Cerai gugat akibat suami terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) analisis Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Perkara Nomor 770/Pdt.G/2010

0 4 118

Hak Waris Anak Murtad (Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara Nomor: 84/Pdt.P/2012/PA.JU)

1 18 0

Murtad sebagai Penghalang Hadhanah

0 14 206

BAB II KARAKTER HADHANAH PADA PUTUSAN PENGADILAN AGAMA MEDAN DARI TAHUN 2010-2012 1. Perceraian Dan Akibat Hukum Terhadap Anak a. Perceraian - Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 20

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN H. Latar Belakang - Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 1 32

Analisis Hadhanah Pada Putusan Hadhanah Di Pengadilan Agama Medan (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan Tahun 2010-2012)

0 2 14