37 2000. Nilai Indeks Keanekaragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi D
fitoplankton pada perairan Berau dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Nilai Indeks Keanekaragaman H’, Keseragaman E dan Dominansi
D Fitoplankton pada Perairan Berau
Zona Nilai Indeks Kisaran
Keanekaragaman H 1.535 - 3.585
Periode I 2005 Keseragaman E
0.357 - 0.840 Dominansi D
0.121 - 0.577 Keanekaragaman H
1,906 – 3,24 Periode II 2006
Keseragaman E 0,515 – 0,877
Dominansi D 0,125 – 0,485
Indeks keanekaragaman komunitas fitoplankton di perairan Berau menunjukkan bahwa keanekaragaman pada daerah ini termasuk dalam kategori
kestabilan komunitas yang sedang. Menurut Parsons et al 1984 nilai indeks keanekaragaman antara 1 – 3 berarti keanekaragaman sedang atau perairan
cukup stabil, sedangkan jika indeks keanekaragaman lebih besar dari 3 berarti keanekaragaman tinggi atau perairan stabil. Indeks keseragaman yang berkisar
antara 0.357 – 0,877 menunjukkan bahwa struktur komunitas fitoplankton mempunyai keseragaman jenis dalam kisaran kecil sampai tinggi. Semakin besar
nilai indeks keseragaman mendekati 1 maka semakin besar pula keseragaman populasi yang berarti penyebaran jumlah individu sama dan tidak ada
kecenderungan terjadi dominasi oleh satu jenis fitoplankton. Indeks dominansi menunjukkan bahwa tidak ada jenis fitoplankton yang mendominasi di perairan
ini. Berdasarkan nilai indeks keanekaragaman H’, keseragaman E dan
dominansi D dapat diketahui bahwa perairan Berau tergolong dalam perairan yang mempunyai kestabilan sedang, dan tidak terjadi adanya dominasi oleh jenis
fitoplankton tertentu.
4.1.3.2. Sebaran Fitoplankton
Secara umum stasiun yang berada lebih dekat dengan daratan dan sungai memiliki kelimpahan fitoplankton yang relatif lebih besar dari stasiun-stasiun
lainnya Gambar 15. Hal ini disebabkan oleh pengaruh sungai yang membawa zat hara. Nontji 2005 menyatakan bahwa fitoplankton yang subur umumnya
terdapat di perairan sekitar muara sungai yang disebabkan oleh adanya proses
38 penyuburan karena masuknya zat hara ke dalam lingkungan tersebut, baik yang
datang dari daratan dan dialirkan oleh sungai ke laut maupun yang berasal dari lapisan dalam dan terangkat ke permukaan.
Kelimpahan fitoplankton terbesar dijumpai pada stasiun 4 dan 5 Gambar 15, merupakan daerah yang bernama Muara Pantai, dan stasiun 3 Gambar 16
yang merupakan daerah pertemuan beberapa muara sungai. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sutomo 1983 di perairan sekitar Muara Berau dan Sesayap,
diperoleh hasil bahwa kelimpahan tertinggi fitoplankton berada pada daerah Gambar 15 Sebaran fitoplankton di perairan Berau, tahun 2005
Gambar 16 Sebaran fitoplankton di perairan Berau, tahun 2006
117.7 117.8
117.9 118.0
118.1 118.2
118.3
1.8 1.9
2.0 2.1
2.2 2.3
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Lunsuranaga Guntung
Lalawan So dang Besar
Talas au Tanjung Batu
Uli ngan
Sukan
Tg. B inkar Nakal
Tg. Birai S. Beribik
Tanju ng Re dep
Rantaupanjang
Muara Guntung
5 5
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000 6000000
117.7 117.8
117.9 118.0
118.1 118.2
118.3
1.8 1.9
2.0 2.1
2.2 2.3
9 8
7 4
3 2
1
6 5
Lunsuranaga Guntung
Lalawan Sodang Bes ar
Talas au Tanjung Batu
Ulingan
Sukan
Tg. B inkar Nakal
Tg. B irai S. Beribik
Tanju ng Re dep
Rantaupanjang
Muara Guntung
Derawan 5
5
2000000 4000000
6000000 8000000
10000000 12000000
14000000
39 Muara Pantai, yaitu dengan kelimpahan fitoplankton sebesar 3.243.763 selm
3
. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutomo 1983, pada
penelitian ini tahun 2005 kelimpahan fitoplankton terbesar juga ditemukan pada daerah Muara Pantai. Pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2006, stasiun 3
memiliki kelimpahan fitoplankton tertinggi karena stasiun ini terletak di depan muara-muara sungai besar, seperti Muara Pantai dan Muara Garura.
Arus perairan juga mempengaruhi sebaran fitoplankton selain pengaruh dari muara sungai pada saat pengamatan, hal ini tentunya tidak terlepas dari sifat
plankton yang tidak cukup kuat untuk melawan gerakan air yang begitu besar. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2005, kelimpahan tertinggi fitoplankton
dijumpai pada stasiun 4 dan 5, kondisi ini tidak terlepas dari pengaruh pergerakan air Gambar 7, dimana sebagian besar air bergerak menuju stasiun 4 dan 5,
sehingga fitoplankton akan terkumpul di daerah tersebut. Demikian halnya pada penelitian yang dilakukan pada tahun 2006, stasiun 3 memiliki kelimpahan
fitoplankton yang tinggi mengingat pada saat pengambilan sampel dilakukan, kondisi perairan pada saat menuju surut, sehingga fitoplankton yang berada di
daerah muara terbawa oleh air menuju ke daerah yang menjauhi pantai. Secara umum kelimpahan fitoplankton akan tinggi apabila berada pada
daerah yang memiliki konsentrasi nutrien tinggi, walaupun tidak secara merata pada semua stasiun pengamatan tetapi daerah yang memiliki kandungan fosfat
dan nitrat tertinggi juga memiliki kelimpahan fitoplankton yang relatif tinggi.
4.1.3.3. Kandungan Klorofil-a