Penelitian Periode II Hubungan antara Parameter Fisika Kimia antar Stasiun

46 Informasi mengenai korelasi antar variabel dengan stasiun pengamatan yang tidak dapat diinformasikan oleh sumbu 1 dan 2 Fl x F2 dapat dilihat pada perpotongan antara sumbu 1 dan 3 Fl x F3.

4.2.2. Penelitian Periode II

Pada penelitian periode II di perairan Berau ini, informasi penting terpusat pada tiga sumbu utama F1, F2 dan F3 dengan akar ciri adalah 2,84, 1,67 dan 1,13 yang memberikan kontribusi sebesar 40,55, 23,90 dan 16,19 dari total ragam sebesar 80,64 Lampiran 5. Pada sumbu 1 dan 2 F1 x F2, variabel salinitas dan pH berperan utama dalam membentuk sumbu F1 positif dengan kontribusi sebesar 25,86 untuk salinitas dan 29,19 untuk pH. Suhu berperan utama dalam membentuk sumbu F1 negatif dengan kontribusi sebesar 27,33. Variabel fosfat dan nitrat mempunyai peranan utama pada sumbu F2 positif yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 47,36 dan 14,44. Turbiditas terlihat berperan utama dalam membentuk sumbu F2 negatif dengan kontribusi sebesar 22,91. Oksigen terlarut bukan merupakan penciri di lokasi penelitian pada F1 x F2, karena hanya mempunyai kontribusi yang kecil terhadap sumbu F1 x F2, tetapi dapat merupakan variabel penciri bagi F1 x F3 Gambar 20A dan Lampiran 4e dengan kontribusi sebesar 73,02. Grafik sebaran stasiun pengamatan Gambar 24B memperlihatkan bahwa pada perpotongan sumbu 1 dan 2 F1 x F2 terlihat adanya pengelompokan stasiun penelitian pada bidang antara sumbu 1 positif dan sumbu 2 negatif, yaitu stasiun 4, 7, dan 8. Stasiun 8 dicirikan oleh tingkat kekeruhan yang tinggi. Pada bidang perpotongan antara sumbu 1 negatif dan sumbu 2 negatif terlihat stasiun 1 yang membentuk kelompok sendiri, dicirikan oleh suhu yang tinggi. Stasiun 2 dan 3 terlihat membentuk kelompok pada bidang antara sumbu 1 negatif dan sumbu 2 positif. Stasiun 2 dicirikan oleh suhu, fosfat dan nitrat yang tinggi, sedangkan stasiun 3 dicirikan oleh suhu yang cukup tinggi. Informasi mengenai korelasi antar variabel dengan stasiun pengamatan yang tidak dapat diinformasikan oleh sumbu 1 dan 2 Fl x F2 dapat dilihat pada perpotongan antara sumbu 1 dan 3 Fl x F3. 47 Gambar 24. Analisis Komponen Utama Parameter Fisika Kimia pada Penelitian Periode II F1 x F2 A. Korelasi antar variabel B. Sebaran stasiun pengamatan A Salinitas pH DO Suhu Turbiditas NO3 PO4 F2 : 23.91 F1 : 40. 55 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F2: 23.91 F1: 40. 55 48 Gambar 25. Analisis Komponen Utama Parameter Fisika Kimia pada Penelitian Periode II F1 x F3 A. Korelasi antar variabel B. Sebaran stasiun pengamatan B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F3: 16.19 F1: 40. 55 A Salinitas pH DO Suhu Turbiditas NO3 PO4 F3: 16.19 F1 : 40. 55 49

4.3. Hubungan Kelimpahan Fitoplankton dengan Kandungan Klorofil-a