Perumusan Masalah Kelimpahan Dan Sebaran Fitoplankton Di Perairan Berau Kalimantan Timur

2 Sejauh ini telah diketahui eratnya kaitan antara konsentrasi fitoplankton dan produktivitas primer dengan kondisi oseanografi. Di antara beberapa parameter fisika-kimia tersebut ada yang belum diketahui secara pasti parameter oseanografi mana yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap distribusi fitoplankton, khususnya pada lokasi dan waktu tertentu, kajian yang melihat secara simultan beberapa parameter oseanografi dan kaitannya dengan fitoplankton masih sangat terbatas. Keterkaitan antara sebaran fitoplankton dengan beberapa parameter oseanografi fisika-kimia dan biologi sangat penting untuk diketahui guna mengidentifikasi parameter fisika-kimia yang memiliki peranan besar terhadap sebaran fitoplankton pada musim tertentu, serta mengetahui karakteristik massa air di daerah itu. Hal ini bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai pola sebaran fitoplankton, dan karakteristik fisika-kimia di daerah pesisir.

1.2. Perumusan Masalah

Keberadaan fitoplankton sangat dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia suatu perairan, terutama suhu, cahaya dan nutrien. Kondisi cahaya dan nutrien di suatu daerah dipengaruhi oleh lokasi atau letak suatu perairan itu sendiri. Semakin jauh suatu perairan dari daratan kemungkinan besar ia memiliki kedalaman yang semakin dalam yang mengakibatkan intensitas cahaya akan semakin berkurang dengan semakin dalamnya perairan, dan keberadaan nutrien juga dimungkinkan akan semakin kecil karena perairan tersebut jauh dari daratan yang merupakan masukan nutrien yang besar bagi perairan laut. Selain itu banyak faktor yang mempengaruhi besarnya nilai fisika kimia perairan itu sendiri, antara lain karena adanya kegiatan manusia, baik di darat maupun di laut. Perairan pesisir Berau terletak di bagian timur dan paling utara dari pulau Kalimantan. Perairan ini merupakan daerah penangkapan ikan bagi nelayan, tempat lalu lintas kapal, tempat wisata dan bermuaranya beberapa sungai. Perairan ini termasuk juga dalam wilayah perairan Selat Makassar, sehingga kondisi perairannya sangat dipengaruhi oleh massa air yang berasal dari Samudera Pasifik. Dengan kondisi demikian, perairan pesisir Berau ini merupakan daerah yang unik, merupakan muara dari beberapa sungai, sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan Selat Makassar dan Samudera Pasifik. Selain itu wilayah ini sangat banyak mendapat 1 3 tekanan sebagai akibat dari berbagai aktivitas yang dilakukan manusia, baik di darat kegiatan industri maupun di laut kegiatan penangkapan ikan, lalu lintas kapal, dan wisata bahari. Oleh karena itu perubahan fungsi perairan ini memerlukan upaya pemantauan perairan dari berbagai aspek. Salah satu aspeknya adalah pengamatan plankton, khususnya fitoplankton, karena fitoplankton merupakan organisme yang memiliki peranan sangat besar dalam rantai makanan di laut. Selain itu keberadaan fitoplankton dapat dijadikan indikator kesuburan perairan, apabila kelimpahan fitoplankton di suatu perairan tinggi maka perairan tersebut cenderung mempunyai produktivitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu untuk mengetahui hal ini maka perlu dilakukan penelitian tentang kondisi fitoplankton di perairan pesisir Berau, Kalimantan Timur serta pengaruh beberapa faktor fisika kimia perairan. Kerangka pendekatan masalah pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

1.3. Tujuan Penelitian