43
4.2. Hubungan antara Parameter Fisika Kimia antar Stasiun
Sebelum dilakukan Analisis Komponen Utama data-data tersebut perlu dinormalisasikan terlebih dahulu melalui pemusatan dan pereduksian karena data
dari parameter-parameter tersebut tidak mempunyai unit pengukuran dan ragam yang sama. Dengan demikian hasil Analisis Komponen Utama ini tidak
direalisasikan atau dihitung dari nilai-nilai parameter hasil pengamatan initial, tetapi dan indeks sintetik yang diperoleh dari kombinasi linier nilai-nilai
parameter initial Legendre dan Legendre, 1983 dalam Bengen, 2000. Untuk menentukan hubungan antara dua parameter digunakan pendekatan matriks
korelasi yang dihitung dari indeks sintetik Ludwig dan Reynolds, 1988.
4.2.1. Penelitian Periode I
Hasil analisis data memperlihatkan bahwa informasi penting terpusat pada tiga sumbu utama F1, F2 dan F3. Akar ciri pada masing-masing sumbu
adalah 4,28, 2,27 dan 1,80 yang memberikan kontribusi sebesar 38,95, 20,62 dan 16,39 dari total ragam sebesar 75,96 Lampiran 4.
Grafik sebaran stasiun pengamatan Gambar 22 memperlihatkan bahwa pada perpotongan sumbu 1 dan 2 F1 x F2 terlihat adanya pengelompokan
stasiun penelitian pada bidang antara sumbu 1 positif dan sumbu 2 negatif, yaitu stasiun 1 dan 7. Pada stasiun 1 dan 7 dicirikan oleh silikat dan fosfat yang tinggi,
hal ini disebabkan oleh letak posisi stasiun 1 dan 7 yang saling berdekatan dan berada dekat dari daratan sehingga pengaruh daratan mendominasi.
Perpotongan antara sumbu 1 negatif dan sumbu 2 negatif memperlihatkan stasiun 10, 12, 13 dan 14 yang membentuk kelompok sendiri, yang dicirikan oleh
tingginya salinitas dan pH. Pada kelompok ini, stasiun berada di lepas pantai sehingga salinitas dan pH tinggi karena adanya pengaruh pergerakan air dari
Samudera Pasifik. Pada perpotongan antara sumbu 1 positif dan sumbu 2 positif, terjadi
pengelompokan stasiun 2, 3, 4, 6, dan 8. Kelompok ini dicirikan oleh suhu, turbiditas dan nitrat yang tinggi. Stasiun-stasiun pada kelompok ini berada di
daerah muara sungai sehingga, pengaruh dari daratan sangat besar.
44 Gambar 22. Analisis Komponen Utama Parameter Fisika Kimia pada Penelitian
Periode I F1 x F2 A. Korelasi antar variabel
B. Sebaran stasiun pengamatan
A
Arus Suhu
Salinitas Turbiditas
pH DO
Fosfat Nitrat
Silikat
F 2 : 21,41 F 1 :
35, 06
B
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
12 13
14
F 2 : 21,41 F 1 :
35, 06
45 Gambar 23. Analisis Komponen Utama Parameter Fisika Kimia pada Penelitian
Periode I F1 x F3 A. Korelasi antar variabel
B. Sebaran stasiun pengamatan
A
Arus Suhu
Salinitas
Turbiditas pH
DO Fosfat
Nitrat Silikat
F 2 : 16,23 F 1 :
35, 06
B
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11
12 13
14
F 2 : 16,23 F 1 :
35, 06
46 Informasi mengenai korelasi antar variabel dengan stasiun pengamatan
yang tidak dapat diinformasikan oleh sumbu 1 dan 2 Fl x F2 dapat dilihat pada perpotongan antara sumbu 1 dan 3 Fl x F3.
4.2.2. Penelitian Periode II