Amerika Selatan. Sama seperti getah ganja turun secara signifikan di Eropa, tetapi naik di Afrika Utara dari tahun 2008 sampai tahun 2009.
H. Peredaran Narkotika Tingkat Nasional
Laporan dari hasil penelitian BNN bekerja sama dengan Puslitkes-UI tahun 2011, yang melihat tentang ukuran usia dan pernah mengkonsumsi
narkoba mulai usia 10 – 59 tahun. Dari penelitian itu, ditemukan bahwa
sebanyak 9,6 sampai 12,9 juta orang 5,9 dari populasi pernah mencoba mengkonsumsi narkoba, minimal satu kali sepanjang hidupnya, atau ada 1 dari
17 orang di Indonesia pernah pakai Narkoba sepanjang hidupnya dari saat sebelum dilakukan penelitian. Sementara berjumlah 3,7 - 4,7 juta orang
2,2 yang masih menggunakan Narkoba dalam satu tahun terakhir dari saat penelitian, atau ada 1 dari 45 orang yang masih menggunakan Narkoba
current users .
Angka penyalahgunaan Narkoba terbanyak di wilayah Jawa. Tingginya jumlah peredaran gelap narkoba di Jawa karena dari sisi akses mendapatkan
Narkoba lebih mudah, dari sisi ekonomi dan pendidikan lebih baik, dan potensi pasarnya besar, karena jumlah penduduk Indonesia sekitar 59 dari
total populasi 10-59 tahun berada di Jawa. Di Sumatera pemakaian Narkoba ever used
angka prevalensinya lebih tinggi dibandingkan Kalimantan, namun tidak untuk angka penyalahgunaan setahun terakhir current users. Ini
mengindikasikan bahwa pernah pakai di Kalimantan lebih banyak yang masih terus berlanjut menjadi penyalahguna Narkoba. Berikutnya, estimasinya
menunjukkan bahwa kebanyakan penyalahguna Narkoba berada pada kelompok Teratur Pakai 45, Coba Pakai dan Pecandu Bukan Suntik relatif
sama besar 27 dan terakhir adalah pecandu suntik 2.
I. Peredaran Narkotika Kepada Kalangan Remaja
Fenomena penyalahgunaan narkoba merupakan fenomena gunung es ice berg phenomenon
artinya yang nampak dipermukaan laut terdata resmi amat kecil jumlahnya, sedangkan yang tidak nampak yaitu yang berada di
bawah permukaan laut tidak terdata resmi jauh lebih besar. Atau dengan kata lain, dalam hal penyalahgunaan narkoba terdapat angka sebenarnya atau angka
gelap yang disebut dengan istilah ”dark number”. Menurut Hawari, bahwa bila ditemukan 1 orang penyalahgunaan narkoba sebenarnya ada 10 orang
lainnya yang berada di luar di masyarakat. Sebagai contoh misalnya, penyalahgunaan heroin putaw pada tahun 1995 oleh Bakolak Inpres 671
cikal bakal BNN dinyatakan sebanyak 0,065 dari jumlah penduduk 200 juta atau sama dengan 130. 000 orang. Menurutnya, bahwa jumlah sebenarnya
adalah 1,3 juta jiwa. Bila ditambah dengan penyalahguna narkoba jenis ganja, shabu-shabu, ekstasi, sedativa atau hipnotika dan alkohol maka jumlah
penyalahgunaan narkoba itu akan menjadi jauh lebih besar.
24
Untuk tahun 2003, kasus narkoba semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya, terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta. Di Jakarta sendiri,
jumlahnya meningkat 45,2 , dari 2. 370 kasus di tahun 2002 menjadi 3441
24
Dadang Hawari, Agama Islam Menanggulangi NAZA Narkotika, Alkohol, Zat Adiktif,
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2002, h. 55.