Pecandu Narkotika Sebagai ”Korban”
individu, lingkungan, dan ketersediaan narkotika. Beberapa orang memang mempunyai risiko lebih besar untuk menggunakan narkoba karena sifat dan
latar belakangnya, yang disebut faktor berisiko tinggi high risk factor dan faktor kontributif contributing factor.
Penyalahgunaan narkotika pada umumnya dimulai dari perkenalannya terhadap rokok atau minuman beralkohol. Jika anak atau remaja telah terbiasa
merokok, maka dengan sendirinya akan mudah beralih kepada ganja atau narkotika lain yang berbahaya bagi kesehatan. Hal ini terutama bagi anak laki-
laki. Pada anak perempuan kebiasaan menggunakan obat penenang atau penghilang rasa nyeri atau njika mengalami stress memudahkannya beralih ke
penggunaan narkotika lain. Sekali ia menerima tawaran penggunaan narkotika, selanjutnya ia akan
sulit menolak tawaran berikutnya, sehingga akhirnya menjadi kebiasaan yang menimbulkan ketagihan atau ketergantungan.
22
Pengguna narkoba umumnya berlangsung progresif, dari pemakaian kadang-kadang, pemakaian teratur, kemudian pemakaian berbagai jenis zat,
sampai akhirnya mengalami ketergantungan kepada zat-zat tersebut. Pada setiap tahapan, pemakaian-nya lebih intensif, lebih bervariasi, dan
meningkatkan pengaruh yang merusak tubuh. Jika seorang pemakai masih dalam taraf pemula, ia lebih mudah untuk disembuhkan.
Namun, semakin sering menggunakannya, makin sulit bagi untuk melepaskan diri dari ketergantungan kepada narkotika.
22
Pramono U. Tanthowi, Narkoba: Problem dan Pemecahannya dalam Perspektif Islam, Bandung: PBB UIN, 2003. H. 44.
Di Antara kelompok yang banyak mengkonsumsi narkotika adalah usia 20 sampai 29 tahun, yaitu berjumlah 1. 474.794. kemudian disusul usia 10
sampai 19 tahun berjumlah 800. 759 orang, dan usia 30-39 tahun sebanyak 641. 745 orang. Sementara pola terjadinya baik pada kelompok laki-laki
maupun perempuan relatif sama. Diperkirakan ada satu dari 14 laki-laki dan satu dari 57 perempuan menjadi penyalahguna Narkoba di kelompok umur 20-
29 tahun. Dan ditmukan pula dengan semakin bertambahnya umur, maka resiko menjadi penyalahguna Narkoba menjadi semakin kecil. Hal ini
mungkin karena pada kelompok umur di atas 30 tahun mayoritas sudah berkeluarga sehingga semakin besar tanggung jawabnya terhadap keluarga
dan bagi mereka yang penyalahguna Narkoba berkeinginan kuat untuk sembuh dari ketergantungan Narkotika.
Di samping itu, kelompok yang paling berperan memberi kontribusi terjadinya penyalahgunaan Narkoba adalah kelompok pekerja 70 dan
pelajar termasuk mahasiswa 22. Kelompok pekerja adalah kelompok yang berkontribusi tertinggi pada
pekerja yang tidak kost. Tingginya penyalahgunaan di kelompok pekerja karena secara ekonomi memiliki kemampuan finansial, tekanan pekerjaan,
doping untuk meningkatkan stamina kerja, dan atau dari sejak awal sebelum
kerja telah menjadi penyalahguna Narkoba .