Klien pemasyarakatan yang selanjutnya disebut klien adalah seseorang yang berada dalam bimbingan BAPAS.
Dalam rangka pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan WBP, maka ada penggolongan WBP berdasarkan:
Umur Jenis kelamin
Lama pidana yang dijatuhkan Kejahatan yang dilakukan
Kriteria lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan pembinaan.
32
1. Hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Warga Binaan Pemasyarakatan WBP adalah warga masyarakat yang memiliki label dalam diri mereka karena telah
melakukan suatu tindak kriminal sehingga harus mendapatkan konsekuensi yaitu hukum pidana di Lembaga Pemasyarakatan.
Walaupun tengah menjalani masa hukuman pidana, tidak membuat seorang Warga Binaan Pemasyarakatan tidak memiliki hak sama
sekali di dalam Lembaga Pemasyarakatan. Sistem pemasyarakatan berfungsi menyiapkan Warga Binaan Pemasyrakatan agar dapat
berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan
32
Undang-undang No. 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan BAB III Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 12
kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
33
Hak-hak warga binaan pemasyarakatan atau narapidana itu antara lain :
a Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya b Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani
c Mendapatkan pendidikan dan pengajaran d Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak
e Menyampaikan keluhan f Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa
lainnya yang tidak dilarang g Mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan
h Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya
i Mendapatkan pengurangan masa pidana remisi j Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi
keluarga k Mendapatkan pembebasan bersyarat
l Mendapatkan cuti menjelang bebas m Mendapat hak-hak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
34
33
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan BAB I Pasal 3
Selanjutnya untuk menjamin terselenggaranya hak-hak tersebut,
selain diadakan
Unit Pelaksana
Teknis UPT
pemasyarakatan yang secara langsung melaksanakan pembinaan, diadakan pula Balai Pertimbangan kepada Menteri mengenai
pelaksanaan sistem
pemasyarakatan dan
Tim Pengamat
Pemasyarakatan yang memberi saran mengenai program pembinaan warga binaan pemasyarakatan di setiap UPT dan berbagai sarana
penunjang lainnya.
D. Reintegrasi sosial