Pengertian Peran Ciri Peran

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran

1. Pengertian Peran

Peran diartikan sebagai fungsi, kedudukan atau bagian dari kedudukan, seseorang dikatakan berperan atau memiliki peran karena mempunyai status dalam masyarakat walaupun kedudukannya ini berbeda antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi masing-masing dirinya berperan sesuai dengan statusnya. Peran menurut Sarlito Wirawan Sarwono mendefinisikan bahwa sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu. 19 Sedangkan menurut Biddle dan Thomas peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Selanjutnya, Biddle Thomas membagi peristilahan dalam teori peran dalam 4 golongan yaitu istilah yang menyangkut: a. Orang yang mengambil bagian dalam interaksi tersebut. b. Perilaku yang muncul dalam istilah tersebut. c. Kedudukan orang dalam perilaku. d. Kaitan antara orang dan perilaku. 20 19 Sarlito Wirawan Sarwono, “Teori-Teori Psikologi Sosial”, Jakarta: Rajawali, 1984 cet ke-1, h.235. 20 Sarlito Wirawan Sarwono, “Teori Psikologi Sosial”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003 cet ke8, h.215. Menurut Soerjono Soekanto peran didefiniskan aspek dinamis kedudukan status apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya maka ia menjalankan suatu peranan. 21

2. Ciri Peran

Menurut Levinson dikutip oleh Soekanto ciri pokok yang berhubungan dengan istilah peran dalam lingkungan sosial adalah terletak pada adanya hubungan-hubungan sosial seseorang dalam masyarakat yang menyangkut dinamika dari cara-cara bertindak dengan berbagai norma yang berlaku dalam masyarakat, sebagaimana pengakuan terhadap status sosialnya. Sedangkan fasilitas utama seseorang menjalan peran adalah lembaga-lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Levinson sebagaimana dikutip oleh Soekanto, bahwa peran itu mencakup 3 hal yaitu : a. Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan. b. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. 22 21 Soejono Soekanto, “Sosiologi Suatu Pengantar”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002, cet ke-34, h.243. 22 Abdulsyani, “Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan”, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012, cet ke-4, h.94.

3. Fungsi Peran