seseorang dalam masyarakat social-position merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat individu dalam organisasi masyarakat. Peran dalam
ilmu peranan sosial adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
25
Maka dari itu dari yang dapat peneliti simpulkan dari teori yang diutarakan oleh Soerjono Soekanto bahwa seseorang dikatakan berperan jika
ia telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan status sosial dalam masyarakat. Atas dasar definisi tersebut maka peran dalam kehidupan
masyarakat adalah sebagai aspek dinamis dari status. Karena peran memiliki cakupan untuk membimbing seseorang dalam memenuhi peraturan yang ada
didalam masyarakat organisasi yang diikutinya. Sebab aturan yang berlaku dapat terpenuhi apabila adanya interaksi antar individu. Fungsi dari peran
ini untuk mempertahankan struktur masyarakat dan agar masyarakat memberikan peluang terhadap individu-individu. Tetapi apabila dari
bentuk, ciri, dan fungsi peran satu sama lainnya tidak dijalankan dengan baik maka yang terjadi adalah konflik peran bagi individu itu sendiri.
B. Lembaga Pemasyarakatan
1. Pengertian Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga pemasyarakatan yang selanjutnya di sebut LAPAS adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan Anak Didik
25
Drs. H. Abu Ahmadi, “Psikologi Sosial”, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2007, cet ke-3, h. 106.
Pemasyarakatan.
26
Sebagai tahap eksekusi, Lembaga Pemayarakatan mempunyai kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan. Pembinaan merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana.
Lembaga Pemasyarakatan sebagai instansi terakhir didalam sistem Peradilan Pidana dan pelaksanaan putusan pengadilan Hukuman didalam
kenyataannya tidak mempersoalkan seseorang ynag benar-benar terbukti bersalah atau tidak. Lembaga Pemasyarakatan tujuan pembinaan pelanggar
hukum tidak semata-mata membalas tapi juga memperbaiki. Mengalami perunahan seperti yang terkandung dalam sistem pemasyarakatan yang
memandang narapidana orang tersesat dan mempunyai waktu untuk bertobat.
27
Bahwa sistem pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina, dan masyarakat.
28
tujuannya untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak
mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, serta dapat hidup
secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
26
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 1995, Tentang Pemasyarakatan BAB I Pasal 1 butir 3
27
Petrus Irwan Panjaitan, Pendapotan Simorangkir. Lembaga Pemasyarakatan Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1995 Hal. 63
28
Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 1995, Tentang Pemasyarakatan BAB I Pasal 1 butir 2
2. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan