C. Tahapan Sistem Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan WBP
1. Pendekatan Keamanan Lembaga
Untuk mencapai tujuan pembinaan yang sesuai dengan harapan maka lingkungan dan suasana Lapas Terbuka harus dirancang sedemikian rupa agar
menyerupai keadaan lingkungan sosial masyarakat pada umumnya. Selain itu pendekatan keamanan pada warga binaan pemasyarakatan yang berada pada
tahapan asimilasi harus bersifat minimum security. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan tanggungjawab warga binaan terhadap kepercayaan yang telah
dibebankan kepadanya, baik itu berupa pekerjaan maupun tanggung jawab untuk mengikuti peraturan dan tata tertib yang ada di lingkungan Lapas
Terbuka Jakarta. Strategi keamanan yang dilakukan Lapas Terbuka Jakarta untuk
mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban adalah dengan cara pendekatan personal terhadap masing – masing individu warga binaan
pemasyarakatan Personality Approach. Strategi ini terbukti berjalan efektif karena sampai saat ini kasus gangguan keamanan yang terjadi cenderung
relatif rendah jika dilihat dari sudut pandang bentuk bangunan dan sarana prasarana keamanan pendukung lainnya. Efektifitas penggunaan strategi ini
terletak pada kemampuan petugas keamanan yang dapat menyatu dengan warga binaan pemasyarakatan. Petugas keamanan dapat menjadi pendengar
yang baik bagi keluh kesah para narapidana dan dapat memberikan nasehat atau jalan keluar, sehingga terjadi kedekatan emosional.
2. Pola Kehidupan dan Proses Pembinaan di Lembaga
2.1. Proses Pemasyarakatan di Lapas Terbuka Jakarta. Lapas Terbuka Jakarta memiliki alur pembinaan yang berbeda
dengan Lapas biasa. Warga binaan pemasyarakatan yang baru masuk dan diterima oleh Lapas Terbuka akan terlebih dahulu dilakukan
screening. Pada proses screening tersebut narapidana akan diberikan pertanyaan semacam pre test dengan isi pertanyaan berkaitan dengan
pemahaman beragama, pemahaman tentang kesadaran berbangsa dan bernegara, pemahaman tentang kesadaran hukum dan pertayaan
mengenai minat, bakat dan potensi diri yang dimiliki oleh narapidana. Tujuan dari dilakukannya screening ini adalah guna mengetahui
apakah pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian yang dilakukan oleh Lapas sebelumnya sudah berhasil.
Apabila dirasa belum, maka Lapas Terbuka Jakarta akan mengarahkan warga binaan pemasyarakatan yang bersangkutan ke
program pembinaan yang dirasakan belum berhasil tersebut. Contoh apabila dari hasil screening diketahui bahwa pemahaman agama
narapidana yang bersangkutan masih rendah maka porsi pembinaan kerohanian baginya akan lebih diintensifkan. Targetnya sehari
sebelum narapidana tersebut bebas dia dapat menjawab pertanyaan post test dengan skor lebih baik dengan skor saat pre test. Hal itu
dilakukan untuk membandingkan kemampuan yang dimilikinya saat
pertama masuk ke Lapas Terbuka Jakarta dengan setelah mendapatkan pembinaan di Lapas Terbuka Jakarta.
2.2. Jadwal Kegiatan Narapidana di Lapas Terbuka Jakarta. Dalam menjaga keteraturan dan kedisplinan warga binaan
pemasyarakatan dalam mengikuti pembinaan di Lapas Terbuka Jakarta,
maka dibutuhkan
jadwal kegiatan
warga binaan
pemasyarakatan yang mengatur kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari bangun pagi sampai dengan istirahat di malam hari. Kegiatan
warga binaan pemasyarakatan di Lapas Terbuka Jakarta dimulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB.
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan LAPAS Klas II B Terbuka
Jakarta
No Waktu
Jenis Kegiatan Keterangan
1 05.00-06.00 Sholat subuh berjamaah dilanjutkan kultum
a. Sabtu dan
Minggu kegiatan
Pembinaan Kemandirian
diganti dengan kegiatan seni atau rekreasi.
b. Hari Minggu dilaksanakan kebaktian bagi narapidana beragama Kristen
pada pukul 10.00 sampai dengan 12.00 WIB.
2 06.00-07.00 Senam pagi
3 07.00-07.15 Apel pagi
4 07.15-08.30 Kebersihan lingkungan kamar dan kantor
5 08.30-09.00 Makan pagi
6 09.00-12.00 Pembinaan Kemandirian
7 12.00-13.00 Sholat dzuhur berjamaah dilanjutkan ceramah
8 13.00-13.30 Makan siang
9 13.30-15.15 Pembinaan Kemandirian
10 15.15-16.30 Sholat ashar 11 16.30-17.30 Kebersihan lingkungan kamar dan kantor
12 17.30-18.00 Makan malam 13 18.00-19.00 Sholat maghrib berjamaah dan baca Al-Quran
14 19.00-19.30 Apel malam 15 19.30-20.00 Sholat isya berjamaah
16 20.00-05.00 ISTIRAHAT Sumber : Seksi Binapi Giatja
3. Pola Pembinaan Yang Diterapkan Lembaga