Berdasarkan hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa kemungkinan para pengguna hijab modern yang mengikuti tren fashion cenderung mengalami
impulse buying. Namun keanggotaan dalam komunitaslah yang akan membedakan kedua kelompok ini.
E. Hipotesis
Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan impulse buying pada
mahasiswi berjilbab anggota komunitas Hijabers dengan yang bukan anggota komunitas Hijabers.
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Berpikir
Kebutuhanneed Kebutuhan akan rasa aman
Pakaian Fashion muslimah
Hijab Hijab di Indonesia
Religi + Fashion Komunitas Hijabers
Non Komunitas
Pemenuhan kebutuhan individu
Buying
Normal Buying Impulse Buying
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan unsur terpenting dalam sebuah penelitian karena metode yang tepat akan mengarahkan hasil penelitian untuk mencapai
tujuan dari penelitian tersebut Azwar,1997. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparasional yang bertujuan untuk melihat perbedaan
impulse buying produk fashion muslimah pada mahasiswi berjilbab anggota komunitas Hijabers dengan yang bukan anggota komunitas. Pembahasan metode
penelitian ini meliputi identifikasi variabel penelitian dan definisi operasional, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan data, validitas
dan reliabilitas, serta metode analisis data.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel tergantung : Impulse Buying Produk Fashion Muslimah
Variabel bebas : keanggotaan di komunitas Hijabers
a. Anggota komunitas b. Non-anggota komunitas
B. DEFINISI OPERASIONAL
1. Impulse buying produk fashion muslimah
Impulse buying adalah pembelian yang tidak rasional dan diasosiasikan dengan pembelian yang cepat dan tidak direncanakan, diikuti oleh adanya
pertentangan antara logika kebutuhan dan dorongan emosional keinginan.
Universitas Sumatera Utara
Impulse buying produk fashion muslimah yang hendak diteliti adalah impulse buying yang terjadi ketika melakukan pembelian produk hijab beserta
aksesorisnya. Impulse buying produk fashion muslimah akan diukur menggunakan skala
impulse buying yang didasarkan pada karakteristik dari impulse buying menurut Rook dan Fisher Engel et al,1995 yaitu spontanitas, kekuatan, kompulsi, dan
intensitas, kegairahan dan stimulasi, serta ketidakpedulian akan akibat. Tingkat impulse buying produk fashion muslimah akan ditunjukkan dari skor yang
diperoleh. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi pula kecenderungan impulse buying yang dimiliki individu dan demikian sebaliknya,
semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah kecenderungan individu untuk mengalami impulse buying pada produk fashion muslimah.
2. Keanggotaan pada komunitas Hijabers
Keanggotaan komunitas Hijabers adalah mahasiswi yang secara resmi menjadi anggota komunitas dan telah mengikuti kegiatan komunitas tersebut.
Data mengenai keanggotaan dapat diperoleh dari no id Hijabers yang tertera pada skala impulse buying berdasarkan kepemilikan kartu anggota komunitas Hijabers.
C. SUBJEK PENELITIAN
1. Populasi dan sampel
Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Azwar,1997. Populasi ilmiah hampir selalu hanya
dilakukan terhadap sebagian saja dari hal-hal yang sebenarnya hendak diteliti
Universitas Sumatera Utara
Suryabrata,2008. Kesimpulan
penelitian mengenai
sampel dapat
digeneralisasikan terhadap populasi. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
pengguna hijab modern di kota Medan, dan sampel penelitian ini adalah pengguna hijab modern yang anggota komunitas Hijabers Medan dan yang bukan anggota
komunitas.
2. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel adalah teknik pemilihan sebagian individu dari populasi atau atau yang dikenal sebagai sampel Hadi,2000 dikarenakan
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti. Sampel yang diambil harus mempunyai karakter yang mencerminkan semua karakter yang
dimiliki oleh populasi sehingga hasil penelitian nantinya dapat digeneralisasikan terhadap populasinya Hadi,2000.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling non probabilitas non probablity sampling khususnya sampling kuota
quota sampling. Sampling non probabilitas adalah kondisi penelitian dimana besarnya peluang masing-masing elemen atau anggota populasi untuk menjadi
sampel tidak diketahui Azwar,1997. Alasan metode ini adalah faktor biaya dan waktu yang lebih hemat.
Sementara sampling kuota adalah mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi Azwar,1997, dimana
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna hijab modern anggota komunitas HIjabers sejumlah 50 orang dan pengguna hijab yang
Universitas Sumatera Utara
bukan anggota komunitas Hijabers dengan jumlah yang sama yaitu 50 orang. Meskipun peneliti sadar bahwa teknik kuota memiliki banyak kelemahan, cara ini
dianggap yang paling sesuai untuk dipakai dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menguji hipotesa serta dikarenakan keterbatasan
yang dimiliki peneliti Azwar.1997. Adapun karakteristik sampel atau subjek pada penelitian ini yang berlaku
untuk kedua kelompok di atas adalah: 1. Menggunakan jilbabhijab modern
2. Memiliki uang saku di atas Rp. 600.000,00 bulan 3. Anggota komunitas Hijabers Medan dan bukan anggota komunitas
Hijabers Medan
3. Jumlah sampel penelitian
Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang pengguna hijab modern anggota komunitas Hijabers dan 50
orang yang bukan anggota komunitas Hijabers.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala impulse buying produk fashion muslimah. Skala ini terdiri dari aitem-aitem berupa pertanyaan yang mengarah pada informasi mengenai data yang hendak
diungkap dan meminta sampel untuk memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan.
Universitas Sumatera Utara
Pada lembar skala sampel diminta untuk memberikan data berupa usia, perkiraan jumlah uang saku, serta perkiraan jumlah uang yang dihabiskan dalam
sebulan untuk membeli produk fashion muslimah hijab. Hal ini dilakukan karena ketiga hal tersebut memiliki pengaruh terhadap variable yang hendak
diteliti. Skala impulse buying produk fashion muslimah dalam penelitian ini disusun
berdasarkan karakteristik impulse buying menurut Rook dan Fisher Engel et al,1995. Pada pengisian skala ini sampel diminta untuk menjawab pertanyaan
yang ada dengan memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Pada skala diberi 4 empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai
SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sanagat tidak sesuai STS. Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable.
Item yang favorable jawaban yang sangat sesuai akan diberi skor 4, jawaban sesuai diberi skor 3, jawaban tidak sesuai diberi skor 2, dan jawaban sangat tidak
sesuai diberi skor 1. Sebaliknya untuk item unfavorable, jawaban sangat tidak sesuai diberi skor 4, tidak sesuai diberi skor 3, sesuai diberi skor 2, dan sangat
sesuai diberi skor 1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 . Distribusi Aitem Skala Impulse Buying Produk Fashion Muslimah
sebelum Uji Coba
Karakteristik Aitem
Total aitem
Favorable Unfavorable
Spontanitas
9,26,27, 43, 44,50,57
2,13, 18, 19, 32,33,34,38
15
Kekuatan, kompulsi, dan intensitas
4,6,11,12, 35,45, 53
8,14,15,46, 47,49,58, 59
15
Kegairahan dan stimulasi
3, 7, 31,41, 48,52,55,56
30,36,37,42, 51, 54,60
15
Ketidakpedulian akan akibat
1,5,10,20, 22,23,28,29
16,17,21,24, 25,39, 40
15 Total aitem
30 30
60
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS