Tabel 1 . Distribusi Aitem Skala Impulse Buying Produk Fashion Muslimah
sebelum Uji Coba
Karakteristik Aitem
Total aitem
Favorable Unfavorable
Spontanitas
9,26,27, 43, 44,50,57
2,13, 18, 19, 32,33,34,38
15
Kekuatan, kompulsi, dan intensitas
4,6,11,12, 35,45, 53
8,14,15,46, 47,49,58, 59
15
Kegairahan dan stimulasi
3, 7, 31,41, 48,52,55,56
30,36,37,42, 51, 54,60
15
Ketidakpedulian akan akibat
1,5,10,20, 22,23,28,29
16,17,21,24, 25,39, 40
15 Total aitem
30 30
60
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas Alat Ukur
Azwar 1997 menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
Universitas Sumatera Utara
tujuan pengukuran dikatakan memiliki validitas yang rendah. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang
valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa
pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil- kecilnya diantara subjek yang satu dengan subjek yang lainnya. Untuk mengkaji
validitas alat ukur dalam penelitian ini peneliti meilhat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity. Suryabrata
2003 menyatakan bahwa validitas isi ditegakkan pada langkah telaah dan revisi butir pertanyaanpernyataan, berdasarkan pendapat professional professional
judgement. Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji
daya beda item. Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan suatu individu atau kelompok individu yang memiliki
atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Prinsip kerja yang dijadikan dasar melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-
aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, dasarnya adalah memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan yang
diukur oleh skala sebagai keseluruhan Azwar,1997. Pengujian daya diskriminasi aitem menghendaki dilakukannya komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien
korelasi aitem total r
ix
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ebel 1979, dalam Azwar 1997 kriteria evaluasi indeks diskriminasi aitem yaitu nilai 0,3 sudah dianggap bagus walaupun masih mungkin untuk
ditingkatkan. Penghitungan daya diskriminasi aitem dalam uji coba ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS version 19.0 for windows.
2. Uji Reliabilitas