BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Analisa data diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian yang kemudian
dilanjutkan dengan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil analisa data tersebut.
A. ANALISA DATA
1. Gambaran Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi S1 pengguna jilbab modern di kota Medan dengan uang saku perbulan di atas Rp 600.000,-. Subjek
pada penelitian ini berjumlah 100 orang yang terdiri dari 50 orang anggota komunitas Hijabers Medan dan 50 orang yang bukan anggota komunitas Hijabers
Medan. Berikut adalah gambaran subjek penelitian berdasarkan karakteristik tambahan berupa uang saku bulanan dan usia tabel 4 5:
Tabel 4 Gambaran Subjek Berdasarkan Uang Saku
Frequency Percent
Valid 600.000-999.000
38 38.0
999.000 62
62.0 Total
100 100.0
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid 18
6 6.0
19 19
19.0 20
21 21.0
21 16
16.0 22
23 23.0
23 9
9.0 24
5 5.0
25 1
1.0 Total
100 100.0
2. Hasil Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan impulse buying produk fashion muslimah pada mahasiswi pengguna
jilbab modern yang merupakan anggota komunitas Hijabers Medan dengan yang bukan anggota komunitas tersebut.. Metode analisis data yang digunakan adalah
independent sample t-test. Sebelum hasil utama penelitian dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang mencakup uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji Asumsi Penelitian
1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi secara normal. Adapun untuk mengukur normalitas itu sendiri dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Prosedur yang digunakan untuk melakukan interpretasi hasil uji normalitas dengan melihat perbandingan nilai signifikansi p
dengan nilai α Alpha. α merupakan taraf kepercayaan. Penelitian ini
menggunakan α = 0.05. Apabila nilai p α, maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi data penelitian masing-masing variabel tidak menyebar secara normal. Sedangkan apabila nilai p
α, maka dapat disimpulkan bawa distribusi data penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Perhitungan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan fasilitas program SPSS 19.0 for windows. Hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dapat
dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Uji Normalitas
nonhijabers hijabers
N 50
50 Normal Parameters
a,,b
Mean 81.26
95.10 Std. Deviation
12.692 16.163
Most Extreme Differences Absolute
.131 .070
Positive .106
.070 Negative
-.131 -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .926
.495 Asymp. Sig. 2-tailed
.358 .967
Dari data yang diperoleh pada Tabel 6, menunjukkan bahwa nilai Z untuk non-Hijabers adalah sebesar 0,926 dengan nilai p = 0,358 yang artinya p 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data penelitian impulse buying pada mahasiswi non-Hijabers telah menyebar secara normal. Demikian pula dengan
Universitas Sumatera Utara
impulse buying mahasiswi Hijabers telah menyebar secara normal, hal ini terlihat dari nilai Z sebesar 0,495 dan nilai p = 0,967 yang artinya p 0.05.
2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian adalah homogen. Pengujian homogenitas dilakukan dengan
menggunakan uji Levene’s Test. Data penelitian dikatakan homogen jika nilai p
0.05. Apabila nilai p 0.05, maka data penelitian tidak homogen. Hasil Levene Statistic untuk uji homogenitas varians terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic
Impulse buying
Levene Statistic df1
df2 Sig.
3.780 1
98 .055
Dari data yang diperoleh pada Tabel 7, maka dapat dilihat bahwa nilai p sebesar 0.055 yang artinya p
≥ α 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varians dari sampel penelitian ini sama atau homogen yang berarti bahwa
kelompok sampel berasal dari populasi dengan varians yang sama.
b. Hasil Penelitian Utama
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan impulse buying ditinjau dari keanggotaan di komunitas fashion
muslimah Hijabers. Penelitian ini merupakan studi komparatif antara anggota Hijabers dan yang bukan anggota Hijabers di kota Medan. Metode analisa data
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan adalah independent sample t-test. Setelah melakukan pengujian statistik dilakukan perumusan hipotesa statistik, yaitu :
1. Ho : μ1 = μ2, artinya tidak ada perbedaan impulse buying produk fashion
muslimah ditinjau dari keanggotaan di komunitas fashion muslimah Hijabers. 2. Ha :
μ1
≠
μ2, artinya ada perbedaan impulse buying produk fashion muslimah ditinjau dari keanggotaan di komunitas fashion muslimah Hijabers.
Kriteria Ho ditolak jika p α ; α = 0.05. Hasil perhitungan statistik uji-t yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Independent Sample T-Test impulse buying produk
fashion muslimah dari keanggotaan di komunitas fashion muslimah
Hijabers
Impulse buying
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Lavene’s test for equality of
variance f
3.780 Sig.
.055
t-test for equality of
means t
-4.762 -4.762
df 98
92.783 Sig.2-tailed
.000 .000
Mean difference -13.840
-13.840 Std.error difference
2.906 2.906
95 confidence
interval of the difference
Lower -19.607
-8.073 Upper
-19.612 -8.068
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data dari Tabel 8, dapat dilihat pada kolom equal variances assumed yaitu untuk signifikansi data penelitian yang homogen, diperoleh bahwa
hasil analisis uji-t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 p 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dari data penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan impulse buying produk fashion muslimah ditinjau dari keanggotaan di komunitas fashion muslimah Hijabers. Hal ini juga
dapat diterangkan dari statistik deskriptif mean impulse buying yang diperoleh pada Hijabers dan non-Hijabers pada Tabel 10 berikut:
Tabel 9. Perbandingan mean impulse buying yang diperoleh pada mahasiwi
Hijabers dan non-Hijabers
keanggotaan N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean Impulse buying
nonhijabers 50
81.26 12.692
1.795 hijabers
50 95.10
16.163 2.286
Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa skor rata-rata impulse buying anggota Hijabers lebih tinggi daripada yang bukan anggota Hijabers Medan.
Berdasarkan hasil pengujian lebih lanjut pada penelitian ini, diperoleh hasil yang berbeda untuk setiap aspek impulse buying ditinjau dari keanggotaan di
Hijabers.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10. Analisis Aspek impulse buying ditinjau dari keanggotaan di
Hijabers
NO. Aspek Impulse Buying
Keanggotaan Sig.
Hijabers non-
Hijabers Keterangan
Non- Hijabers
Hijabers 1
Spontanitas 20.06
23.00 0.001
Signifikan 2
Kekuatan, kompulsi, dan intensitas
18.70 22.76
0.000 Signifikan
3 Kegairahan dan stimulasi
21.94 25.16
0.000 Signifikan
4 Ketidakpedulian akan akibat
20.56 24.18
0.000 Signifikan
Jumlah mean 81.26
95.10
Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap aspek impulse buying ditinjau dari keanggotaan di Hijabers. Hal
tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi setiap aspek yaitu 0,000 0.05. Dari Tabel 10 juga dapat dilihat bahwa terdapat 4 aspek impulse buying
dengan skor rata-rata setiap aspek pada anggota Hijabers lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan anggota Hijabers.
c. Kategorisasi Data Penelitian
Skala impulse buying produk fashion muslimah terdiri dari 40 aitem dengan 4 pilihan jawaban yang nilainya bergerak dari 1 sampai 4. Hasil penelitian
yang diperoleh diketahui bahwa skor tertinggi yang berhasil didapat subjek adalah 132 dan skor terendah adalah 47. Hasil perhitungan rata-rata empirik dan rata-rata
hipotetik impulse buying ditinjau dari keanggotaan pada komunitas Hijabers yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Nilai Empirik dan Hipotetik Impulse Buying
Keanggotaan Statistik
N Mean
Std.Dev Min Max
Hijabers Empirik
50 95.10
16.163 47
132 Hipotetik 50
100 20
40 160
Non-Hijabers Empirik
50 81.26
12.692 48
124 Hipotetik 50
100 20
40 160
Berdasarkan Tabel 11 maka diperoleh rata-rata hipotetik impulse buying produk fashion muslimah pada Hijabers non-Hijabers adalah sebesar 100
dengan standar deviasi sebesar 20. Sementara rata-rata empirik yang diperoleh mahasiswi Hijabers adalah 95.10 dengan standar deviasi sebesar 16.163.
Sedangkan rata-rata empirik yang diperoleh mahasiswi non-Hijabers adalah 81.26 dengan standar deviasi sebesar 12.692.
Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik diatas, dapat dilihat bahwa kedua kelompok penelitian Hijabers maupun
non-Hijabers memiliki rata-rata empirik lebih besar dari pada rata-rata hipotetik. Hasil ini menunjukkan bahwa kecenderungan impulse buying yang dimiliki
subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata impulse buying yang dimiliki populasi pada umumnya. Berdasarkan mean hipotetik dan standard deviasi yang
diperoleh di atas, maka dapat dibuat kategorisasi impulse buying dalam tiga kelompok, yaitu kelompok yang memiliki skor impulse buying yang rendah,
sedang, dan yang tinggi, seperti yang terlihat pada Tabel 12 13 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Kategorisasi Norma
–Rentang Nilai Impulse Buying
Rentang Nilai Kategorisasi
X μ – 1.0 σ
Rendah μ – 1.0 σ ≤ X μ + 1.0 σ
Sedang μ + 1.0 σ ≤ X
Tinggi
Keterangan Tabel 12 : μ : mean
σ : standar deviasi
Tabel 13. Data Tingkat dan Klasifikasi Skor Impulse Buying Produk Fashion
Muslimah
Keanggotaan Kategori
Skor Impulse Buying Produk Fashion Muslimah
Jumlah Subjek
Persentasi Hijabers
Tinggi X
≥ 120 2
4 Sedang
80 ≤ X 120
41 82
Rendah X 80
7 14
Total 50
100 Non-Hijabers
Tinggi X
≥ 120 1
2 Sedang
80 ≤ X 120
31 62
Rendah X 80
18 36
Total 50
100
Dari Tabel 13 diketahui bahwa pada subyek penelitian yang merupakan anggota Hijabers, hampir keseluruhan sampel tergolong dalam kategori impulse
buying yang sedang 82 sedangkan sisanya berada dalam kategori rendah 14 dan hanya sebagian kecil yang tergolong pada kategori imnpulse buying
yang tinggi 4. Kondisi serupa juga terjadi pada non-Hijabers, hanya saja persentasinya tidak sesignifikan seperti pada anggota Hijabers, yaitu rendah
sebanyak 36, sedang 62, dan tinggi hanya 2.
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan