4.5. Pengabungan Analisis Kesesuaian Lahan dengan Pendapat Masyarakat
Pengabungan hasil analisis kesesuaian lahan permukiman dengan pendapat masyarakat adalah :
1. Dari pendapat masyarakat di kawasan pesisir yang sering mengalami banjir
sebanyak 73 ini disebabkan karena berada di kawasan dataran rendah dan dekat dengan pantai.
2. Dari analisis kesesuaian lahan yang tidak sesuai peruntukan permukiman namun
kondisi eksiting menunjukkan bahwa permukiman terdapat diarea yang tidak sesuai tersebut.
3. Sebagian besar masyarakat 53 berpendapat wilayah yang mereka tempati
kurang aman bila dilihat dari aspek bencana banjir. 4.
Pendapat masyarakat dalam memilih lokasi permukiman lebih banyak dipengaruhi oleh faktor kemudahan aksesibilitas terhadap sumber mata pencarian
dimana terdapat 37 dari responden bekerja sebagai nelayan sehingga lebih memilih lokasi dekat dengan sungai atau pantai. Disamping itu pemilihan lokasi
juga karena keterbatasan lahan yang tersedia. 5.
Secara tradisional masyarakat nelayan dipesisir dapat beradaptasi dengan kondisi alam yang demikian, namun karena tidak ada penataan yang baik maka
lingkungan permukiman tersebut semakin menjadi kumuh dan menimbulkan
Universitas Sumatera Utara
persoalan-persoalan sosial yang lain seperti kesehatan, lingkungan social dan rasa tidak nyaman.
6. Dengan adanya pemahaman masyarakat dalam pemilihan lokasi permukiman
yang tidak sesuai untuk permukiman, pemerintah harus melakukan upaya menimalisasikan dampak-dampak sosial yang lain dan melakukan penataan
ruang di sepadan sungai atau sepadan pantai berbasis masyarakat, hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat untuk menata tempat tinggalnya dengan
tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan khususnya fungsi daerah sepadan
7. Dari hasil studi yang ditemukan bahwa terdapat areal-areal yang dianggap sesuai
oleh masyarakat namun sesungguhnya tidak sesuai menurut hasil analisis faktor- faktor fisiknya. Pendapat seperti ini muncul lebih karena mereka telah memiliki
kontruksi rumah yang baik atau lingkungannya sudah mendapat perlakuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan juga karena pertimbangan telah
terbangunnya infrastruktur jalan akses yang memudahkan mereka mencapai pusat perbelanjaan, pusat pendidikan dan pusat pelayanan kesehatan.
8. Penilaian kesesuaian lahan hanya mempertimbangkan kondisi alamiah lahan
yang mendukung untuk kegiatan permukiman, namun bila terjadi suatu perlakuan atau perubahan terhadap faktor-faktor yang dinilai maka lahan yang kurang sesuai
tersebut dapat dijadikan permukiman dengan limitasi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 37. Jenis-jenis Rencana Pemanfaatan Dalam RTWK Kota Medan Pada Area Yang Sesuai dan Sangat Sesuai Untuk Permukiman Menurut
Kecamatan Studi
Kecamatan Rencana pemanfaatan
Ruang Luasha
Hasil Studi ha
SS S
Medan Belawan
Industri 26,75
- 26,75
Kaw. Khusus 247,34
1,17 246,17
Kaw. Lindung Rawan Bencana 36,34
- 36,34
Kaw.Lindung 870,37
8,98 861,39
Komersilperdagangan 107,67
1,54 106,13
RTH 495,48
15,12 480,36
Permukiman 194,24
Jumlah 1.978,19
26,81 1.757,14
Medan Labuhan
Industri 882,25
7,73 874,52
Kaw. Khusus 11,65
- 11,65
Kaw. Lindung Rawan Bencana 23,81
- 23,81
Komersilperdagangan 163,06
- 163,06
RTH 455,21
1,83 453,38
Permukiman 617,556
Jumlah 2.153,536
9,56 1.526,42
Medan Marelan Kaw. Khusus 19,97
- 19,97
Kaw. Wisata 98,96
- 98,96
Komersilperdagangan 107,67
- 107,67
RTH 459,58
15,20 444,38
Permukiman 1.184,37
Jumlah 1.870,55
15,2o 670,98
Universitas Sumatera Utara
Gambar Peta Overlay Hasil Kesesuian Lahan untuk Tingkat Sesuai dan Sangat Sesuai dengan Rencana Pemanfaatan Ruang Draft RTW Kota Medan
Gambar 9 . Peta Overlay Hasil Kesesuian Lahan untuk Tingkat Sesuai dan Sangat Sesuai dengan Rencana Pemanfaatan Ruang Draft RTRW Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Hasil analisis untuk keseluruhan wilayah studi diperoleh persentase permukiman
Tidak Sesuai N 10,89, dimana lokasi ini adalah daerah rawan banjir pasang rob. Untuk lokasi kelas Kurang Sesuai S3 21,00, sebagian lokasi terkena
banjir pasang. Untuk kelas Sesuai S2 66,42, lokasi ini merupakan daaerah aman dari banjir. Kelas Sangat Sesuai S1 1,69, lokasi ini daerah yang paling
aman untuk lokasi permukiman. b.
Dari hasil survei dan jajak pendapat kepada penduduk yang tinggal di wilayah
tersebut tidak aman sesuai dengan hasil pendapat mereka 53 dan hanya 4 sangat aman. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi
permukiman masyarakat menurut pendapat 49 memilih keamanan dari bencana
dan 19 memillih lokasiakses.
c. Perbandingan hasil kesesuaian lahan terhadap Rencana Tata Ruang Kota Medan
menunjukkan di Kecamatan Medan Belawan terdapat 1.783,95 ha yang sesuai untuk permukiman tidak direncanakan menjadi permukiman, namun sebagian
besar dialokasikan untuk kawasan lindung dan Ruang terbuka Hijau, hal ini disebabkan pada lahan tersebut vegetasinya masih baik . Demikian pula untuk
Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan masing-masing terdapat 1.535,98 ha dan 686,18 ha dialokasikan untuk penggunaan di luar
Universitas Sumatera Utara