3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
Peta-peta tematik dalam bentuk digital sebagai berikut : a.
Peta penutupan lahan wilayah pesisir Kota Medan b.
Peta kemiringan c.
Peta kawasan rawan bencana gelombang pasang dan tsunami d.
Peta drainase e.
Peta kedalaman tanah f.
Peta administrasi wilayah g.
Peta geologi 2.
Perangkat lunak software Arc View GIS Version 3.3, untuk analisa data spasial dan pembuatan lay out peta.
3. Alat perekam suara, GPS, kamera digital dan kuesioner panduan.
3.3. Pelaksanaan PenelitianRancangan 3.3.1. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Tahapan persiapan; meliputi telaah dan pengumpulan data dan informasi yang ada kaitannya dengan daerah penelitian serta mempersiapkan peralatan, termasuk
didalamnya studi literatur dan analisis awal untuk mengindikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan lokasi permukiman.
Universitas Sumatera Utara
2. Tahapan pekerjaan lapangan; meliputi konsultasi dengan pemerintah setempat
dan pengumpulan data-data, antara lain data kependudukan, data sarana dan prasarana yang ada, peruntukan lahan, data kondisi fisik, lokasi pemukiman
eksiting, serta arahan pengembangan kawasan permukiman. 3.
Tahap pembangunan basis data 4.
Tahap analisis dan evaluasi; dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SIG.
5. Kesimpulan dan rekomendasi
3.3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan dan informasi dilakukan dengan metode : 1.
Data primer Pengambilan data primer dilakukan dengan membagikan angket kepada
masyarakat yang berada di kawasaan pesisir Kota Medan dan diisi secara langsung dan diambil hasilnya pada waktu tersebut, kemudian dilakukan
perekaman koordinat dan ketinggian lokasi survey dengan menggunakan alat GPS.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data dari berbagai instansi terkait diantaranya Badan Pusat Statistik BPS, Badan Penerangan
Negara BPN, Tata Ruang danTata Bangunan TRTB, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3. Populasi dan sampel
Pada penelitian ini terdapat dua macam analisis yaitu, analisis spasial dan analisis non spasial, dalam analisis non spasial yang menjadi populasi adalah rumah-
rumah atau orang yang bertempat tinggal disepanjang kawasan pesisir Kota Medan. Menurut Nazir 2003, sampel adalah kumpulan dari unit sampling. Unit
sampling adalah kumpulan dari unsur-unsur populasi yang tidak tumpang tindih. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah penduduk yang bermukim di kelurahan-
kelurahan pesisir pada tiga kecamatan khususnya kepala keluarga KK yaitu Kecamatan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan total berjumlah 78099 kepala keluarga .
Besarnya sampel dapat dicari dengan cara yang sama seperti besarnya sampel untuk mengestimasi mean populasi. Untuk mengadakan estimasi terhadap proporsi maka
besar sampel Nazir, 2003 adalah :
Dimana ; D =
Dalam survei, nilai p tidak diketahui. Biasanya p ini dapat diketahui dari hasil survei sebelumnya. Jika ini juga tidak ada, maka p dianggap 0,5 saja.
Dari data total jumlah penduduk dari kelurahan-kelurahan yang masuk dalam kawasan pesisir , maka penentuan jumlah sampelnya yang dianggap p = 0,5 dan bound of
error sebesar B = 0,05 adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
D =
= = 0,0025
= = 99,8 100 KK
Jadi besar sampel yang diperlukan adalah 100 Kepala keluarga. Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing Kelurahan Pesisir
ditetapkan berdasarkan alokasi proporsional Propotionate. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel masing-masing kelurahan pesisir dapat dilihat pada Tabel 1.
3.4. Analisis Data 3.4.1. Analisis Kesesuaian Lahan
Untuk perbandingan rencana permukiman pada lokasi penelitian dan yang digunakan RTRW Kota Medan menggunakan peta kemiringan lahan, peta kedalaman
Universitas Sumatera Utara
efektivitas tanah, peta drainase, peta jarak dari pantai,dan peta ketinggian kemudian bandingkan dengan RTRW Kota Medan untuk melihat kesesuaian permukiman di
kawasan pesisir Kota Medan.
Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelurahan berdasarkan Kepala Keluarga BPS, 2010
Kelurahan Jumlah populasi
KK Jumlah Sampel
KK
Kelurahan Besar 7656
10 Kelurahan Tangkahan
4599 6
Kelurahan Martubung 3337
4 Kelurahan Sei Mati
3331 4
Kelurahan Pkn Labuhan 4113
5 Kelurahan Nelayan Indah
1658 2
Kelurahan Belawan I 4488
6 Kelurahan Belawan II
4826 6
Kelurahan Blw Bahari 2701
3 Kelurahan Blw Bahagia
2640 3
Kelurahan Blw Sicanang 3307
4 Kelurahan Bgn Deli
3358 4
Kelurahan Labuhan Deli 3811
5 Kelurahan Rengas Pulau
12043 15
Kelurahan T. Enam Ratus 6581
8 Kelurahan Paya Pasir
2471 3
Kelurahan Terjun 7179
9
Jumlah 78099
100
3.4.1.1. Variabel yang Diamati
Variabel menurut Ronny K 2007 merupakan arti yang dapat membedakan antara sesuatu dengan yang lainnya, dalam pemilihan variabel untuk penelitian ini
mengacu kepada kerangka teori dan beberapa penelitian sebelumnya yang diadakan oleh beberapa orang atau lembaga dalam studi kasus didaerah penelitian masing-
masing. Kemudian pemilihan variabel-variabel tersebut disesuaikan dengan kondisi didaerah studi kasus penelitian ini, yaitu kawasan pesisir Kota Medan
Menurut FAO 1976 kriteria kesesuaian lahan untuk permukiman yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Kemiringan
2. Ketersediaan air tawar ldtk
3. Jarak dari pantai m
4. Ketinggian m dpl
5. Drainase
6. Kedalaman efektif tanah
7. Jarak dari sarana dan prasarana m
8. Fasilitas transportasi unitkm
Dari teori dan penelitian sebelumnya dengan memperhatikan faktor pembatas ketersediaan data yang ada pada Kota Medan, disusunlah variabel kesesuaian lahan
untuk permukiman di Kawasan Pesisir Kota Medan seperti Tabel 2.
Tabel 2. Variabel Kesesuaian Lahan untuk Permukiman Modifikasi FAO,1976 No
Variabel Indikator
Kelas Kesesuaian Lahan 1
Kemiringan Lahan 0-2
3-8 9-15
16 S1 Sangat sesuai
S2 Sesuai S3 Kurang sesuai
N Tidak sesuai permanen
2 Jarak dari Pantai m
200 100-200
5-100 0-5
S1 Sangat sesuai S2 Sesuai
S3 Kurang sesuai N Tidak sesuai permanen
3 Ketinggian m dpl
15 6-15
0-5 S1 Sangat sesuai
S2 Sesuai S3 Kurang sesuai
4 Drainase
Tidak tergenang Tidak tergenang
Tergenang Periodik TergenangRawa
S1 Sangat sesuai S2 Sesuai
S3 Kurang sesuai N Tidak sesuai permanen
5 Kedalaman Efektif Tanah
90 60-90
31-60 S1 Sangat sesuai
S2 Sesuai S3 Kurang sesuai
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Analisis Kebijakan
Untuk penilaian kebijakan permukiman yang berada di ketiga Kecamatan yaitu Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan
Medan Marelan, dilakukan survey sosial ekonomi pada lokasi penelitian dengan mengaitkan pendapat masyarakat terkait lokasi permukiman yang sesuai, kemudian
dilakukan perbandingan terhadap bentuk tata ruang Kota Medan dengan wilayah studi.
3.5. Metode Data
Metode data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik perbandingan matching dan metode tumpang susun peta overlay peta, yang
diuraikan sebagai berikut: 1. Metode Perbandingan Matching.
Metode ini merupakan suatu cara menilai kesesuaian lahan dengan cara membandingkan variabel parameter kesesuaian lahan antara kondisi wilayah
dengan kriteria tertentu yang telah ditentukan. Data tentang parameter kondisi wilayah diperoleh dari data lapangan maupun data sekunder, sedangkan pedoman
kriteria penentuan kelas kesesuaian lahan ditentukan. 2. Metode Tumpang Susun Overlay dengan menggunakan analisis SIG.
Metode ini merupakan sistem penanganan data dalam evaluasi kesesuaian lahan dengan cara digital yaitu dengan menggabungkan beberapa peta yang memuat
informasi yang diisyaratkan untuk suatu program dengan karakteristik lahannya. Dalam penelitian ini peta yang dibutuhkan adalah peta kemiringan lahan, peta
Universitas Sumatera Utara
jarak dari pantai, peta drainase, peta ketinggian dan peta kedalaman efektifitas tanah. Analisis kesesuaian lahan untuk permukiman menggunakan teknik
tumpang susun peta overlay seperti yang ditunjukan oleh Gambar 3.
Gambar 3. Teknik Overlay Kesesuian Lahan untuk Permukiman
Hasil analisis menunjukkan nilai kesesuaian lahan sesuai S dalam tiga tingkatan S1,S2,S3, dan tidak sesuai N. Berdasarkan hasil penilaian kesesuaian
lahan, dibuat peta kesesuaian lahan yang diolah dengan menggunakan teknologi SIG. Tingkat kesesuaian lahan dibagi menjadi 4 kelas kesesuaian yaitu s1,s2,s3 dan n, yakni :
1. Kelas S1 : Sangat sesuai Highly Suitable, yaitu : lahan tidak mempunyai pembatas
yang berat untuk suatu penggunaan tertentu secara lestari, atau hanya mempunyai pembatas yang kurang berarti dan tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi
lahan tersebut, serta tidak akan menambah masukan input dari pengusahaan tersebut.
Ketinggian Jarak dari Pantai
Drainase Kedalaman efektif
tanah Peta Kesesuaian
Lahan Kemiringan Lahan
Universitas Sumatera Utara
2. Kelas S2 : Sesuai Suitable, yaitu : lahan yang mempunyai pembatas agak berat
untuk suatu penggunaan tertentu yang lestari. Pembatas tersebut akan mengurangi produktivitas lahan dan keuntungan yang diperoleh serta meningkatkan masukan
untuk mengusahakan lahan tersebut. 3.
Kelas S3 : Sesuai bersyarat Conditional Suitable, yaitu : lahan yang mempunyai pembatas dengan tingkat sangat berat, akan tetapi masih memungkinkan
diatasidiperbaiki, artinya masih dapat ditingkatkan menjadi sesuai, jika dilakukan perbaikan dengan tingkat introduksi teknologi yang masih tinggi atau dapat dilakukan
dengan perlakuan tambahan dengan biaya rasional. 4.
Kelas N : Tidak sesuai permanen Permanently Not Suitable, yaitu : lahan yang mempunyai pembatas sangat beratpermanen, sehingga tidak mungkin dipergunakan
terhadap suatu penggunaan tertentu yang lestari.
Universitas Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Wilayah Studi
Kawasan pesisir Kota Medan secara keruangan terletak di bagian utara dari wilayah Hukum Kota Medan yang secara administratif terdiri dari 17 kelurahan yang
masuk ke dalam 3 tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Labuhan dan Kecamatan Medan Marelan, dengan luas daerah
secara keseluruhan ± 9.534,156 ha. Kondisi wilayah studi disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Kondisi Wilayah Studi BPS, 2010 No. Kecamatan
Luas Wilayah
ha Jumlah
Penduduk Jiwa
Keterangan
1. Medan
Belawan 3.174,347
96.700 -
Terdapat pelabuhan -
Terminal peti kemas konvensional
- Pintu gerbang ekspor dan impor
barang 2.
Medan Labuhan
3.678,296 106.922
- Terdapat industri kecil seperti
produksi perabot rumah tangga dari kayu
- Industri menegah dan sedang
seperti produksi inti sawit dan makanan ternak
3. Medan
Marelan 2.681,423
126.619 -
Terdapat tempat rekreasi seperti Danau Siombak
- Terdapat gudang-gudang besar
tempat penyimpanan barang -
Terdapat peternakan ayam dan sebagai pasokan telur ayam
untuk Kota Medan
Universitas Sumatera Utara