Teknik Pengumpulan Data Populasi dan sampel

2. Tahapan pekerjaan lapangan; meliputi konsultasi dengan pemerintah setempat dan pengumpulan data-data, antara lain data kependudukan, data sarana dan prasarana yang ada, peruntukan lahan, data kondisi fisik, lokasi pemukiman eksiting, serta arahan pengembangan kawasan permukiman. 3. Tahap pembangunan basis data 4. Tahap analisis dan evaluasi; dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak SIG. 5. Kesimpulan dan rekomendasi

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan dan informasi dilakukan dengan metode : 1. Data primer Pengambilan data primer dilakukan dengan membagikan angket kepada masyarakat yang berada di kawasaan pesisir Kota Medan dan diisi secara langsung dan diambil hasilnya pada waktu tersebut, kemudian dilakukan perekaman koordinat dan ketinggian lokasi survey dengan menggunakan alat GPS. 2. Data sekunder Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data dari berbagai instansi terkait diantaranya Badan Pusat Statistik BPS, Badan Penerangan Negara BPN, Tata Ruang danTata Bangunan TRTB, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

3.3.3. Populasi dan sampel

Pada penelitian ini terdapat dua macam analisis yaitu, analisis spasial dan analisis non spasial, dalam analisis non spasial yang menjadi populasi adalah rumah- rumah atau orang yang bertempat tinggal disepanjang kawasan pesisir Kota Medan. Menurut Nazir 2003, sampel adalah kumpulan dari unit sampling. Unit sampling adalah kumpulan dari unsur-unsur populasi yang tidak tumpang tindih. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah penduduk yang bermukim di kelurahan- kelurahan pesisir pada tiga kecamatan khususnya kepala keluarga KK yaitu Kecamatan Belawan, Medan Labuhan dan Medan Marelan total berjumlah 78099 kepala keluarga . Besarnya sampel dapat dicari dengan cara yang sama seperti besarnya sampel untuk mengestimasi mean populasi. Untuk mengadakan estimasi terhadap proporsi maka besar sampel Nazir, 2003 adalah : Dimana ; D = Dalam survei, nilai p tidak diketahui. Biasanya p ini dapat diketahui dari hasil survei sebelumnya. Jika ini juga tidak ada, maka p dianggap 0,5 saja. Dari data total jumlah penduduk dari kelurahan-kelurahan yang masuk dalam kawasan pesisir , maka penentuan jumlah sampelnya yang dianggap p = 0,5 dan bound of error sebesar B = 0,05 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara D = = = 0,0025 = = 99,8 100 KK Jadi besar sampel yang diperlukan adalah 100 Kepala keluarga. Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing Kelurahan Pesisir ditetapkan berdasarkan alokasi proporsional Propotionate. Adapun rumus yang digunakan adalah: Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh jumlah sampel masing-masing kelurahan pesisir dapat dilihat pada Tabel 1. 3.4. Analisis Data 3.4.1. Analisis Kesesuaian Lahan