Tujuan dan Manfaat Proses Keperawatan Standar praktik keperawatan

berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengaan kewenangannya Depkes, 2002 Perawat merawat pasien secara kontinu, 24 jam sehari, membantu pasien melakukan apa yang akan mereka lakukan untuk diri mereka sendiri jika mereka mampu. Perawat memperhatikan pasien, menjamin mereka bernafas dengan baik, mendapat cairan dan cakupan nutrisi, membantu istirahat dan tidur, menyakinkan bahwa mereka nyaman dan dukungan pada pasien dan keluarganya Monica, 1998

2.7.1. Tujuan dan Manfaat Proses Keperawatan

Tujuan dari penerapan proses keperawatan pada tantanan pelayanan kesehatan adalah : 1. Untuk mempraktekkan suatu metoda pemecahan masalah dalam praktek keperawatan. 2. Sebagai standar untuk praktek keperawatan 3. Untuk memperoleh suatu metode yang baku, sistematis, rasional, serta ilmiah dalam memberikan asuhan keperawatan. 4. Untuk memperoleh suatu metoda dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat digunakan dalam segala situasi sepanjang siklus kehidupan. 5. Untuk memperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu. Penerapan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan klien akan memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan b. Pengembangan ketrampilan intelektual dan teknis bagi tenaga keperawatan c. Meningkatkan citra profesi keperawatan d. Meningkatkan peran dan fungsi keperawatan dalam pengelolaan asuhan keperawatan e. Pengakuan otonomi keperawatan f. Peningkatan rasa solidaritas g. Meningkatkan kepuasan kerja tenaga keperawatan h. Untuk mengembangkan ilmu keperawatan

2.7.2. Standar praktik keperawatan

Dalam menilai kualitas pelayanan keperawatan kepada klien, digunakan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Standar praktik keperawatan telah dijabarkan oleh PPNI 2000 yang mengacu dalam tahapan proses keperawatanm yang meliputi : Pengkajian, diagnosis keperawatan, mperencanaan, implementasi dan evaluasi a. Standar I ; Pengkajian Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sitematis, menyeluruh , akurat, singkat dan berkesinambungan Kriteria pengkajian keperawatan meliputi : Universitas Sumatera Utara 1 Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis, observasi, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. 2 Sumber data adalah klien, mkeluarga atau orang lain yang terkait, tim kesehatan, rekam medis dan catatan lain. 3 Data yang dikumpulkan difokuskan untuk mengevaluasi : status kesehatan masa lalu, saat ini, bio-psiko-sosial dan spiritual, respon, harapan dan resiko- resiko tinggi masalah. 4 Kelengkapan data dasar mengandung unsur lengkap, akurat, relevan dan baru. b. Standar II : Diagnosis keperawatan Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosa keperawatan. Kriteria proses meliputi : 1 Proses diagnosa terdiri atas analisa, interpretasi data, identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosa keperawatan 2 Diagnosis keperawatan terdiri dari : masalah, penyebab dan tanda atau gejalaatau terdiri dari masalah dan penyebab 3 Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lainnya untuk memvalidasi diagnosis keperawatan 4 Melakukan pengkajian ulang dan merevisi diagnosa berdasarkan data terbaru c. Standar III : Perencanaan Keperawatan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria proses iini meliputi : Universitas Sumatera Utara 1 Perencanaan terdiri atas penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan 2 Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan 3 Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan klien 4 Mendokumentasikan rencana keperawatan. d. Standar IV : Implementasi keperawatan Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Kriteria proses meliputi : 1 Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan 2 Kolaborasi dengan tim kesehatanh lain 3 Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah klien 4 Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep,ketrampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan 5 Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respon klien e. Standar V : Evaluasi Keperawatan Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan. Proses ini meliputi : 1 Menyusun perencanaan evaluasi hasil dan intervensi secara komprehensif, tepat waktu, dan terus menerus Universitas Sumatera Utara 2 Menggunakan data dasar dan respon klien dalam mengukur perkembangan kearah pencapaian tujuan 3 Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat. 4 Bekerjasama dengan klien, keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan 5 Mendokumentasikan hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan 2.8. Rumah Sakit Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga dan penelitian Wiyono, 1997 Rumah sakit yang ideal adalah tempat orang sakit mencari dan menerima perawatan, juga menjadi tempat pendidikan klinis bagi tenaga kesehatan. Rumah sakit juga berperan dalam studi penyelidikan dan penelitian dalam ilmu pengetahuan kedokteran maupun penelitian ilmu-ilmu dasar Wolfer, 2001. Dalam menjalankan fungsinya melayani masyarakat, rumah sakit memberikan pelayanan dalam bentuk pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat inap. Pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera mungkin untuk Universitas Sumatera Utara menyelamatkan kehidupannya. Di setiap rumah sakit lazim ditemukan unit gawat darurat Hospital based emergency unit Azwar, 1996. Menurut Azwar 1996, Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap. Pelayanan rawat jalan oleh klinik rumah sakit secara umum dibedakan : 1. Pelayanan darurat, untuk menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera dan mendadak. 2. Perawatan rawat jalan paripurna, memberikan pelayanan rawat jalan paripurna sesuai kebutuhan pasien. 3. Pelayanan rujukan, melayani pasien yang dirujuk oleh sarana kesehatan lain. 4. Pelayanan bedah jalan, memberikan pelayanan bedah yang selesai dan pasien pulang pada hari yang sama. Pelayanan rawat inap adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur. Batasan tempat tidur adalah tempat tidur yang tercatat dan tersedia di ruang rawat inap Wiyono, 1997. Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kota Langsa merupakan Rujukan atas mata rantai sistim kesehatan di Pemerintah Kota Langsa. Berdasarkan SK Menkes Republik Indonesia No. 51Men.KesSKII1979 tanggal 22 Februari 1979 diberikan status menjadi Rumah Sakit dalam klasifikasi type C, kemudian pada tahun 1997 ditingkatkan klasifikasinya menjadi Rumah Sakit type B Non pendidikan berdasarkan Surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 479Men.KesSKV1997 Universitas Sumatera Utara tanggal 20 Mei 1997. Kemudian berdasarkan Kepres No. 40 tahun 2001 berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa dan telah juga ditetapkan dengan Qanun Pemerintah Kota Langsa No. 5 Tahun 2005, dan Qanun Pemerintah Kota Langsa No.10 Tahun 2009 tentang rincian pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Berdasarkan Qanun Pemerintah Kota Langsa No.10 Tahun 2009 adapun tugas pokok dan fungsi pemangku Jabatan Struktural dilingkungan RSUD Kota Langsa adalah : 1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi yang terpadu dengan tidak meninggalkan upaya meningkatkan dan pencegahan serta melaksanakan pusat rujukan, melaksanakan pendidkan tenaga kesehatan, penelitian, pengembangan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan 2. Melakasanakan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan standar pelayanan Rumah Sakit dengan menerapkan prinsip profesional dan Islami. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa, 2009.

2.9. Landasan Teori