Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

tanggal 20 Mei 1997. Kemudian berdasarkan Kepres No. 40 tahun 2001 berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa dan telah juga ditetapkan dengan Qanun Pemerintah Kota Langsa No. 5 Tahun 2005, dan Qanun Pemerintah Kota Langsa No.10 Tahun 2009 tentang rincian pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Berdasarkan Qanun Pemerintah Kota Langsa No.10 Tahun 2009 adapun tugas pokok dan fungsi pemangku Jabatan Struktural dilingkungan RSUD Kota Langsa adalah : 1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi yang terpadu dengan tidak meninggalkan upaya meningkatkan dan pencegahan serta melaksanakan pusat rujukan, melaksanakan pendidkan tenaga kesehatan, penelitian, pengembangan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan 2. Melakasanakan pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan standar pelayanan Rumah Sakit dengan menerapkan prinsip profesional dan Islami. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa, 2009.

2.9. Landasan Teori

Bloom 1956 membedakan perilaku menjadi 3 kelompok yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik, sedangkan Notoatmojo 1989 membagi ranah perilaku menjadi tiga bagian yaitu, pengetahuan Knowledge, sikap Attitude dan Tindakan Universitas Sumatera Utara Practice. Bentuk operasional perilaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu : a. Perilaku dalam bentuk pengetahuan yaitu dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar b. Perilaku dalam bentuk sikap yaitu tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar subjek c. Perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah nyata konkrit berupa perbuatan action terhadap situasi atau rangsangan dari luar. Manusia berperilaku tertentu karena ada hal-hal yang mendorong serta mengarahkan untuk memilih bentuk-bentuk perilaku seperti yang sudah diperlihatkannya. Faktor pendorong ini lazimnya muncul dari sistem kebutuhan yang didapat dalam dirinya, sedangkan faktor pengarahnya adalah sikap. Green 1996 menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku dan faktor diluar perilaku, selanjutnya perilaku itu sendiri terbentuk dari 3 faktor yaitu : 1. Faktor Predisposing yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2. Faktor Enabling yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. 3. Faktor Reinforcing yang terwujud dalam peraturan-peraturan, kebijakan, pengawasan, dan perilaku petugas yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Kerangka Teori Green Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa variabel yang termasuk dalam predisposing antara lain pengetahuan, sikap, norma-norma, kepercayaan, tradisi. Untuk variabel enabling antara lain ketersediaan fasilitas, sarana dan akses dan untuk variabel reinforcing antara lain meliputi pelatihan, sikap dan perilaku petugaspejabat. peraturan-peraturan, kebijakan dan pengawasan. Predisposing • Pengetahuan • Sikap • Norma-norma • Kepercayaan • Tradisi Enabling • Ketersediaan fasilitas dan sarana • Akses • Lingkungan fisik Reinforcing • Pelatihan • Sikap dan perilaku petugaspejabat • Peraturan- peraturan • Kebijakan • Pengawasan Pencegahan Infeksi Nosokomial Universitas Sumatera Utara

2.10. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat disusun kerangka konsep sebagai