Teori Agenda Setting LANDASAN TEORI

6. Umpan Balik Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya mempunyai sifat tertunda sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan tetapi, konsep umpan balik tertunda dalam komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya teknologi, maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional Bungin, 2006:71.

II.2. Teori Agenda Setting

Agenda setting menjelaskan begitu besarnya pengaruh media--berkaitan dengan kemampuannya dalam memberitahukan kepada audiens mengenai isu - isu apa sajakah yang penting. Sedikit kilas balik ke tahun 1922, kolumnis walter lippman mengatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk menciptakan pencitraan - pencitraan ke hadapan publik. McCombs and Shaw melakukan analisis dan investigasi terhadap jalannya kampanye pemilihan presiden pada tahun 1968, 1972, dan 1976. Pada penelitiannya yang pertama 1968, mereka menemukan dua hal penting, yakni kesadaran dan informasi. Dalam menganalisa fungsi agenda setting media ini mereka berkesimpulan bahwa media massa memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap apa yang pemilih bicarakan mengenai kampanye politik tersebut, dan memberikan pengaruh besar terhadap isu - isu apa yang penting untuk dibicarakan. Universitas Sumatera Utara Agenda setting merupakan penciptaan kesadaran publik dan pemilihan isu - isu mana yang dianggap penting melalui sebuah tayangan berita. Dua asumsi mendasar dari teori ini adalah http:sulastomo.blogspot.com201012teori- agenda-setting.html: 1. Pers dan media tidak mencerminkan realitas yang sebenarnya, melainkan mereka membentuk dan mengkonstruk realitas tersebut. 2. Media menyediakan beberapa isu dan memberikan penekanan lebih kepada isu tersebut yang selanjutnya memberikan kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana yang lebih penting dibandingkan dengan isu lainnya. Kekuatan media dalam mempengaruhi khalayak Dalam agenda setting, yang menentukan kekuatan media dalam mempengaruhi khalayak dijelaskan dalam konsep need for orientation McCombs, Maxwell Reynolds: 2002. Konsep ini menyediakan penjelasan teoritis untuk keragaman di dalam proses agenda-setting, melampau kategori isu obtrusive isu yang dialami langsung dan unobtrusive tidak dialami langsung oleh khalayak. Need for orientation didasarkan pada konsep psikolog Edward Tolman general theory of cognitive mapping yang menyatakan bahwa manusia membentuk peta di dalam pikirannya untuk membantu mengarahkan lingkungan ekseternalnya. Konsep ini mirip dengan gagasan Lippmann tentang pseudo- environment – lingkungan yang diciptakan oleh media. Selanjutnya konsep need for orientation juga menyatakan bahwa ada perbedaan individu dalam kebutuhannya akan orientasi terhadap isu dan juga perbedaan dalam kebutuhan Universitas Sumatera Utara akan latar belakang informasi terhadap isu tertentu McCombs, Maxwell Reynolds: 2002. Secara konseptual, need for orientation diefinisikan dalam dua konsep, yaitu relevansi dan ketidakmenentuan; yang peran masing-masing terjadi secara berurutan. Relevansi adalah yang pertama kali menentukan apakah media akan mempengaruhi agenda atau tidak. Bila individu merasa media dianggap memiliki tingkat relevansi yang tinggi terhadap informasi yang dibutuhkan individu, besar kemungkinan media akan berpengaruh kuat terhadap individu tadi. Sedangkan pada tahap kedua, ketidakmenentuan menunjukkan apakah individu sudah memilikimenentukan terhadap isu yang menjadi agenda media. Dalam konteks pemilihan umum, ketidakmenentuan ini bisa diligat pada posisinya sebagai decidedundecided voters. Media akan sangat berpengaruh terhadap individu yang memiliki tingkat relevansi dan ketidak menentuan yang tinggi. Di samping faktor need for orientation itu, riset belakangan juga menunjukkan bahwa dampak agenda-setting terjadi secara kuat di kalangan yang terdidik. Di samping tingkat pendidikan, kredibilitas juga menentukan tingkat pengaruh media dalam agenda-setting. Mengingat bahwa agenda setting berada pada domain dengan asumsi powerful media effect, maka sebenarnya efek media terhadap khalayak memang besar. Hanya saja tidak serta merta demikian. Ada faktor-faktor yang mengekskalasi tingkat kekuatan pengaruh agenda setting. Di antaranya adalah langsung-tidak langsung jenis pengalaman terhadap isu yang sedang diagendakan, tingkat need for orientation yang ada pada khalayak, tingkat pendidikan serta tingkat kredibilitas media yang melakukan setting terhadap agenda tertentu Wanta, W Ghanem, S, “Effects of Agenda Setting” in Preiss, R.W et. Al Eds.2007. Universitas Sumatera Utara II.3. Media Massa dan Televisi II.3.1. Media Massa

Dokumen yang terkait

Pemberitaan Konflik Indonesia-Malaysia Dan Opini Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Media Televisi Mengenai Konflik Pencaplokan Lagu Daerah Rasa Sayange yang Dilakukan Oleh Malaysia Terhadap Opini Mahasiswa Departemen Etnomusikologi FIB –

0 68 126

Opini Mahasiswa Dan Tayangan Pemberitaan Kinerja KPK (Studi Deskriptif Tentang Opini Mahasiswa Fakultas Hukum USU Terhadap Tayangan Pemberitaan Kinerja KPK Terkait Kasus Korupsi Nazaruddin di TV One)

4 46 95

Fatwa Mui Dan Opini Publik (Studi deskriptif Opini Mahasiswa Anggota HMI Komisariat Fakultas Hukum USU Terhadap Pemberitaan Fatwa Haram Bunga Bank oleh MUI Di Internet )

1 62 129

Pemberitaan Bebasnya Susno Duadji Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Pemberitaan Bebasnya Susno Duadji di Metro TV Dan Sikap Mahasiswa FISIP USU )

0 56 186

Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pernyataan Tokoh Agama” (Studi Deskriptif Opini Mahasiswa FISIP USU terhadap Pemberitaan Pernyataan Tokoh Agama tentang Kebohongan Pemerintahan SBY di Harian Kompas)

1 66 107

Pemberitaan Pansus Century Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 32 108

Pemberitaan Terorisme dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional tentang hubungan antara Pemberitaan Terorisme di tvOne dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 181

Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Media Massa dan Pembentukan Opini Publik (Studi Deskriptif tentang Pemberitaan Aksi Mahasiswa di Metro TV terhadap Pembentukan Opini Mahasiswa FISIP USU)

2 35 105

Pemberitaan ISIS dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Pemberitaan ISIS di TV One dan Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 25 117

Pengaruh Konflik Audit Dan Independensi Auditor Terhadap Opini Audit

1 3 70